Putri Kusuma Wardani mempersembahkan gelar juara bagi Indonesia dari turnamen bulu tangkis Orleans Masters. Ini menjadi gelar keempat Putri sejak pemain berusia 19 tahun itu memasuki level senior.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
ORLEANS, MINGGU — Indonesia membawa satu gelar juara dari turnamen bulu tangkis Orleans Masters BWF Super 100. Tunggal putri berusia 19 tahun, Putri Kusuma Wardani, membawa pulang gelar itu meski dalam posisi tak diunggulkan.
Dalam final yang berlangsung di Palais des Sports, Orleans, Perancis, Minggu (3/4/2022), Putri kehilangan gim pertama dengan telak sebelum akhirnya bangkit ketika berhadapan dengan unggulan keempat asal Amerika Serikat, Iris Wang. Putri menang dengan skor 7-21, 21-19, 21-18.
”Pada gim pertama, saya ingin cepat-cepat mematikan lawan. Tetapi dia ternyata mainnya ulet, saya jadi kurang sabar,” kata Putri pada tim humas dan media PP PBSI.
Belajar dari kesalahan pada gim pembuka, atlet yang dikenal dengan panggilan Putri KW itu belajar lebih sabar hingga bisa mengontrol emosinya. Dengan cara itu, dia pun bisa mengendalikan permainan meski tak mudah.
Putri adalah anggota pelatnas utama tunggal putri yang paling potensial di bawahGregoria Mariska Tunjung dan Ruselli Hartawan. Mentalnya di lapangan bahkan lebih tangguh dibandingkan dengan dua seniornya itu.
Dengan kepercayaan diri itu, Putri telah mendapat empat gelar juara setelah memasuki persaingan di arena senior. Dia mendapat tiga gelar pada 2021, yaitu Spanyol Masters Super 300, Ceko Terbuka International Series, dan Bahrain International Challenge.
”Bagi saya, gelar ini menjadi motivasi untuk semakin baik dan percaya diri pada turnamen berikutnya. Saya bersyukur bisa melewati turnamenini sejak babak awal hingga akhir dengan lawan yang tidak mudah. Saya bangga pada diri sendiri,” katanya.
Dia pun bertekad bisa mendapat gelar juara dari turnamen berlevel lebih tinggi, seperti BWF Super 500. Nmaun, dia tak ingin berpikir terlalu jauh ke depan. Putri sadar, semua cita-cita harus diraih melalui proses, tidak dengan instan.
Dalam perjalanan menuju juara di Orleans, dia mengalahkan tiga unggulan, yaitu Ruselli (8), Lie Hoejmark Kjaersfeldt (3/Denmark), dan Wang pada babak kedua, semifinal, dan final.
Gelar ini menjadi motivasi untuk semakin baik dan percaya diri pada turnamen berikutnya. Saya bersyukur bisa melewati turnamenini sejak babak awal hingga akhir dengan lawan yang tidak mudah.
Indonesiajugaberpeluang meraih gelar dari ganda campuran. Namun, Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati kalah dari pasangan Singapura unggulan kedelapan, Terry Hee Yong Kai/Tan Wei Han 12-21, 21-16, 13-21.
”Hari ini saya dan Lisa bermain dengan perasaan tegang, kami tidak bisa bermain lepas. Padahal, pemanasan saya sudah banyak, tetapi di lapangan rasa tegangnya tidak hilang,” tutur Rehan, yang merupakan putra mantan pebulu tangkis Tri Kusharjanto.
Dengan hasil tersebut, Rehan/Lisa pun tak mencapai target mereka untuk menjadi juara. ”Setelah ini, kami akan melakukan evaluasi untuk memperbaiki kekurangan. Kami harus berlatih lebih giat lagi,” kata Rehan.
Sementara, gelar juara dari nomor lain didapat Toma Junior Popov (tunggal putra/Perancis), Gabriela Stoeva/Stefani Stoeva (ganda putri/Bulgaria), dan Ruben Jille/Ties Van Der Lecq (ganda putra/Belanda).