Menjalani debut dalam turnamen All England, ganda putra Indonesia, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, langsung menjadi juara. PB Djarum memberi bonus pada Bagas sebagai motivasi dan tantangan untuk atlet dan pelatih.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Indonesia, termasuk pemain PB Djarum, kembali menorehkan prestasi di ajang bulu tangkis prestisius, All England 2022. PB Djarum pun memberikan penghargaan bagi juara ganda putra, Bagas Maulana, yang berpasangan dengan Muhammad Shohibul Fikri (SGS Bandung).
Munculnya Bagas/Fikri sebagai juara All England menjadi kejutan pada ajang yang tahun ini digelar di Birmingham, Inggris, 16-20 Maret. Dalam perjalanan menuju juara, mereka mengalahkan rekan sesama Indonesia, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan pada babak pertama, lalu Ong Yew Sin/Teo Ee Yi (Malaysia) pada babak kedua.
Setelah itu, tiga pasangan top dunia mereka taklukkan, yaitu juara dunia Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (Jepang) pada perempat final, ganda putra nomor satu dunia Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon di semifinal, serta dua kali juara All England, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, pada laga perebutan gelar juara.
Bagas/Fikri pun menegaskan kekuatan Indonesia pada ganda putra yang menghasilkan gelar juara terbanyak di All England, yaitu 22 gelar. Christian Hadinata/Ade Chandra menjadi pembuka jalan ganda putra Indonesia menjadi juara pada turnamen bulu tangkis tertua di dunia itu. Mereka menjadi juara pada 1972 yang dipertahankan pada tahun berikutnya.
Pada era 1980-an, ada Rudy Heryanto/Kartono Hariatmanto, lalu Gunawan/Eddy Hartono, dan Ricky Soebagdja/Rexy Mainaky pada era 1990-an. Empat pemain yang kerap dirotasi dan menjadi juara pada era 2000-an juga turut menyumbangkan gelar. Mereka adalah Tony Gunawan, Candra Wijaya, Halim Haryanto, dan Sigit Budiarto. Generasi mereka berlanjut ke Hendra/Ahsan, Kevin/Marcus, dan sekarang Bagas/Fikri.
Bagas mengatakan, gelar juara All England menjadi impian yang menjadi kenyataan. Apalagi, All England 2022 adalah debut bagi Bagas/Fikri. Sebelum tampil di Birmingham, mereka hanya bertekad bermain sebaik mungkin dan menargetkan bisa bertahan hingga perempat final.
”Mimpi untuk juara pasti ada, tetapi tidak menduga bisa juara sekarang. Kemenangan ini saya dedikasikan untuk orangtua, klub, dan pelatih yang telah memberi dukungan sehingga kami berhasil meraih gelar juara ini. Saya merasa bangga bisa menorehkan prestasi bagi Indonesia,” kata Bagas pada acara penghargaan dari PB Djarum yang digelar virtual pada Rabu (20/4/2022).
Pada Bagas, yang merupakan pemain binaan PB Djarum sejak 2012, PB Djarum pun memberi penghargaan. Djarum Foundation memberikan apresiasi berupa bonus uang tunai Rp 200 juta dan voucherBlibli senilai Rp 50 juta. Bagas juga mendapat hadiah dari Polytron berupa motor listrik Polytron Evo Electric Motor senilai Rp 28 juta.
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, yang juga Ketua PB Djarum, Yoppy Rosimin, mengatakan, pemberian bonus kepada Bagas merupakan upaya menciptakan iklim kompetisi yang semakin ketat di antara para pemain binaan PB Djarum.
Mimpi untuk juara pasti ada, tetapi tidak menduga bisa juara sekarang. Kemenangan ini saya dedikasikan untuk orangtua, klub, dan pelatih yang telah memberi dukungan sehingga kami berhasil meraih gelar juara ini.
”Pemberian bonus ini merupakan apresiasi atas pencapaian dan kerja keras yang dilakukan para atlet karena kami menyadari bahwa menjadi juara itu tidak mudah, perlu perjuangan yang ekstra luar biasa. Ini bisa menjadi motivasi bagi atlet dan pelatih pada semua nomor untuk tetap bekerja keras dan meraih prestasi tinggi. Mereka harus menjawab pertanyaan, ‘Siapa yang jadi juara berikutnya? Who’s next?’” tutur Yoppy.
”Jadi yang perlu dipahami, kami memberikan bonus bukan karena kemampuan finansial dan dukungan sponsor semata. Klub dengan kemampuan finansial dan dukungan sponsor besar itu banyak. Kami memberi bonus kepada atlet demi menciptakan ekosistem bulu tangkis Indonesia yang lebih baik,” lanjut Yoppy, yang juga mengatakan, PB Djarum memberi pendampingan manajemen keuangan agar bonus bisa dikelola atlet dan berguna di masa depan.
Bagi Bagas, yang berpasangan dengan Fikri sejak awal 2019, apresiasi ini merupakan dukungan nyata dan bentuk kepedulian klub terhadap perjuangan atlet. Pemain berusia 23 tahun itu akan menggunakan bonus tersebut untuk membangun rumah.
”Dulu, ketika saya masih di klub, saya termotivasi ketika melihat senior-senior saya mendapatkan bonus. Penasaran seperti apa rasanya dapat bonus. Akhirnya, sekarang saya juga merasakannya. Selain senang, pastinya bonus ini menjadi tanggung jawab untuk bisa tampil lebih baik lagi dan mendulang prestasi di turnamen-turnamen selanjutnya,” kata Bagas.