Dengan penampilan memukau Jordan Poole di ”playoff”, Warriors seperti punya dua sosok Stephen Curry di dalam tim. Poole bisa menjadi kunci Warriors kembali ke takhta juara.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
SAN FRANCISCO, MINGGU — Golden State Warriors sukses mengamankan laga pertama babak awal playoff NBA atas Denver Nuggets, 123-107, di Chase Center, Minggu (17/4/2022). Kemenangan itu memperlihatkan Warriors semakin berbahaya setelah dua musim beruntun absen di playoff. Mereka saat ini punya guard muda Jordan Poole (22) yang menjelma seperti titisan Stephen Curry.
Poole, dalam debut di playoff, menjadi pahlawan kemenangan tim lewat sumbangan 30 poin hanya dalam 30 menit dengan akurasi lemparan 69,2 persen. Pemain musim ketiga ini sudah ”panas” sejak awal laga, memasukkan seluruh lemparan pada dua kuarter awal (6 lemparan masuk dari 6 upaya).
”Dia sukses mendemonstrasikan (kemampuan terbaik). Dia sudah sangat siap untuk momen seperti ini. Dia sama sekali tidak kekurangan percaya diri ketika di lapangan. Menyenangkan melihatnya bertumbuh,” ucap Curry, yang mencatat 16 poin dan 4 asis, ketika ditanya tentang Poole.
Poole, kandidat terkuat peraih Most Improved Player musim ini, tidak takut dengan tanggung jawab besar. Dia bermain sebagai starter, menggantikan posisi Curry yang baru saja sembuh dari cedera. Alih-alih grogi di depan pendukung sendiri, dia justru mampu menari-nari di pertahanan lawan yang dipimpin Most Valuable Player musim lalu, Nikola Jokic.
Permainannya begitu identik dengan Curry. Mereka sama-sama piawai dalam dribel dan lemparan jauh. Poole mencatatkan akurasi lemparan tiga angka hingga 71,4 persen (5 dari 7 lemparan). Salah satu lemparan dimasukkannya dari jarak hampir 10 meter, dekat logo tengah lapangan. Tembakan itu merupakan ciri khas Curry yang dikenal sebagai penembak terhebat di bumi.
Kata Poole, debut spektakuler itu adalah pelampiasan rasa lapar menanti selama dua tahun. Dia menilai performa saat ini bisa tercapai berkat bantuan para veteran, seperti Curry, Klay Thompson, dan Draymond Green. Bantuan itu menjadikannya pemain level G-League pada musim lalu, jadi salah satu bintang potensial masa depan NBA.
”Sangat senang bisa merasakan (playoff) pertama kali. Saya menanti dua tahun untuk ini, beruntung ada para veteran luar biasa untuk menolong saya. Mereka terus berkata, saya harus melanjutkan permainan yang ditampilkan selama ini dan juga bersiap untuk momen seperti ini,” ucap Poole yang mencatat rata-rata 18,5 poin dan 4 asis pada musim reguler.
Dua Curry
Sepintas, Warriors seperti punya dua sosok Curry dalam tim. Pelatih kepala Warriors Steve Kerr memiliki opsi untuk merotasi Poole dan Curry sepanjang laga sehingga tetap ada satu pemain yang jadi senjata andalan di lapangan. Keduanya juga sering dimainkan bersama. Hal itu membuat lawan kebingungan harus menjaga siapa.
Berkat Poole, Warriors bisa mengembalikan ancaman skema ”bola kecil” ala Kerr yang pernah berbuah tiga gelar juara NBA. Skema bermain tanpa center murni itu sempat dicoba ketika pertengahan kuarter kedua lawan Nuggets. Kerr memainkan Poole, Curry, Thompson, Green, dan Andrew Wiggins.
Green, power forward, mengambil alih posisi center. Dia ditugaskan menjaga Jokic meskipun kalah tinggi sekitar 13 sentimeter. Warriors bukannya dieksploitasi karena kalah tinggi, justru malah mampu mendominasi. Mereka merepotkan Nuggets, terutama Jokic, dengan transisi cepat dari bertahan ke menyerang.
Dia sudah sangat siap untuk momen seperti ini. Dia sama sekali tidak kekurangan percaya diri ketika di lapangan. Menyenangkan melihatnya bertumbuh.
Di serangan, Warriors punya banyak opsi mencetak poin. Kelima pemain itu bisa menembak tiga poin. Rotasi bola pun lebih bervariasi dengan skema ”bola kecil”. Green juga sering bergerak ke area luar untuk menarik Jokic sehingga area dalam Nuggets kosong. Jokic dan rekan-rekan kewalahan mengantisipasi skema tersebut.
Dalam 4 menit 23 detik terakhir kuarter kedua, anak asuh Kerr menciptakan laju poin 18-6. Mereka berbalik unggul 58-47 pada akhir paruh pertama setelah sempat tertinggal sejak awal laga.
”Berikan mereka kredit. Tim ini sangat bertalenta, terutama dengan pengalaman playoff yang banyak. Saya pikir momentum pada akhir kuarter kedua itu menjadi kunci laga ini. Mereka, terutama trio Warriors (Poole, Thompson, dan Curry), seperti menggunakan steroid,” ucap pelatih kepala Nuggets Michael Malone.
Warriors masih butuh tiga kemenangan lagi atas Nuggets untuk lolos ke semifinal Wilayah Barat. Mereka saat ini unggul 1-0 dalam format yang terbaik dalam tujuh laga. Terkait strategi laga kedua, Kerr belum mau buka mulut.
Curry yang bermain 22 menit menandakan sudah siap untuk kembali ke skuad inti. Namun, saat bersamaan, Poole sedang dalam performa terbaik. Kerr belum tahu, akan memainkan kedua point guard itu bersamaan atau hanya memakai salah satunya.
Poole mengaku tidak terlalu peduli dengan statusnya nanti. ”Saya tetap bersemangat selama bisa berada di lapangan dan berpengaruh untuk kemenangan kami. Apa pun kesempatan yang datang nanti, saya sudah siap untuk memanfaatkannya sebaik mungkin,” ucap pebasket yang diambil Warriors di urutan ke-28 Draft NBA 2019 tersebut. (AP)