Manajer Everton Frank Lampard kini dihadapkan pada salah satu laga yang paling krusial dalam karier kepelatihannya. Everton dituntut wajib menang atas Burnley untuk tetap bertahan di Liga Inggris.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
BURNLEY, SELASA — Manajer Everton Frank Lampard kini mengalami salah satu tekanan terhebat yang pernah dia rasakan selama karier kepelatihannya. Laga menghadapi Burnley di Stadion Turf Moor, Burnley, Kamis (7/4/2022) pukul 01.30 WIB, menjadi pemicunya. Kemenangan menjadi harga mati bagi Lampard untuk semakin menjauhkan Everton dari jurang degradasi.
Everton sekarang menghuni peringkat ke-17 atau hanya berjarak tiga poin atas Watford yang berada di zona degradasi. Perbedaan poin antara Everton dan tiga tim di zona degradasi, yaitu Watford, Burnley, dan Norwich City, tidak terlampau jauh.
Karena itu, dengan Liga Inggris yang kini menyisakan beberapa pekan lagi, hanya konsistensi dan kemenangan di tiap laga yang akan mampu menyelamatkan Everton dari degradasi. Everton sejauh ini baru menjalani 28 laga. Artinya mereka masih harus berjuang di 10 laga tersisa.
Namun, lawan-lawan Everton di sisa laga tersebut kebanyakan bukan lawan yang mudah. The Toffees akan ditantang oleh tim-tim yang memiliki tradisi kuat di Liga Inggris, seperti Liverpool, Leicester City, Chelsea, dan Arsenal.
Di atas kertas, Everton akan kesulitan meladeni tim-tim tersebut. Karena itu, Lampard harus berusaha optimal merebut poin dari Burnley yang secara kualitas tidak jauh lebih baik dari Everton.
Tekanan kepada Lampard untuk menang atas Burnley tidak hanya datang dari suporter. Mantan pemain Everton dan MU, Wayne Rooney, juga menyerukan bahwa tiga poin adalah harga mati yang harus dicapai Lampard.
Jika kalah dari Burnley, Everton akan kian dekat ke zona degradasi. Selisih poin Everton dengan Burnley di posisi ke-19 bakal terpangkas menjadi satu poin.
Selain itu, bagi Rooney, kemenangan atas Burnley sangat penting untuk mendongkrak rasa percaya diri para pemain. Oleh sebab itu, ia meminta Lampard dan juga para pemain Everton memberikan segenap kemampuan mereka di atas lapangan.
”Mereka memiliki pertandingan besar pada saat bertandang ke markas Burnley dan saya merasa itu harus dimenangi,” ujar Rooney, dikutip dari Sky Sport, Selasa (5/4/2022).
Saat Everton memecat manajer Rafael Benitez, Rooney juga termasuk salah satu kandidat penggantinya. Akan tetapi, saat itu Rooney menyatakan belum siap mengemban jabatan Manajer Everton, selain karena masih terikat kontrak dengan klub Divisi Championship, Derby County. Pilihan kemudian jatuh kepada Lampard yang punya pengalaman menukangi Chelsea selama hampir dua musim.
Lampard telah menjalani 11 laga bersama Everton hingga sejauh ini. Dari 11 laga tersebut, ia baru mempersembahkan empat kemenangan dan menderita tujuh kekalahan. Dalam lima laga terakhir, Lampard hanya mampu membawa Everton meraih satu kemenangan, sementara empat laga lainnya berakhir dengan kekalahan. Maka, tekanan hebat kini dirasakan Lampard jelang menghadapi Burnley. Hasil di pertandingan menghadapi Burnley akan sangat berpengaruh terhadap perjuangan Everton untuk bertahan di Liga Inggris.
Meski mulai muncul keraguan terhadap dirinya, Lampard masih merasa yakin akan mampu menyelamatkan Everton dari ancaman degradasi. Ia mengatakan, timnya memiliki kualitas untuk tetap bersaing di Liga Inggris. Untuk itu, ia meminta para pemainnya agar menunjukkan kualitas yang dia maksud.
”Kami harus menunjukkan lebih banyak kualitas untuk tetap bertahan. Kami berada di posisi ini dan mengetahui kenyataan, tetapi kami memiliki 10 pertandingan tersisa. Masih banyak poin yang ada untuk diperjuangkan. Jika kami terus berada di jalur yang kami tunjukkan, saya memiliki keyakinan kuat bahwa kami akan baik-baik saja,” tutur Lampard.
Hal serupa juga disampaikan mantan manajer Everton David Moyes, yang kini membesut West Ham. Moyes bahkan memberikan dukungannya kepada Lampard. Dia juga meyakini, Lampard akan mampu keluar dari situasi sulit dan membawa Everton bertahan di Liga Inggris.
”Saya pikir mereka akan baik-baik saja. Ketika Anda memiliki kualitas pemain depan seperti yang dimiliki Everton, saya pikir itu memberi Anda peluang besar,” katanya.
Berbeda dengan Everton, tekanan yang menghampiri Burnley justru tidak seberapa besar. Lampard setidaknya harus mewaspadai ancaman bola-bola mati dari para pemain Burnley.
Masih banyak poin yang ada untuk diperjuangkan. Jika kami terus berada di jalur yang kami tunjukkan, saya memiliki keyakinan kuat bahwa kami akan baik-baik saja. (Frank Lampard)
Di bawah arahan manajer Sean Dyche, Burnley punya kecenderungan bertahan dengan solid dan mengancam lewat eksekusi bola-bola mati. Data Liga Inggris menunjukkan, Burnley termasuk salah satu tim yang paling sering mencetak gol dari situasi bola mati.
Sejauh ini Burnley telah mencetak lima gol dari situasi bola mati. Mereka ada di bawah West Ham (9 gol), Liverpool (8 gol), Chelsea (7 gol), dan Aston Villa (7 gol). Ini akan menjadi masalah besar bagi Everton yang tidak akan diperkuat bek tangguh Michael Keane akibat menerima kartu merah di laga sebelumnya. (REUTERS)