Perebutan gelar juara tunggal putra turnamen Miami Masters akan terjadi antara dua petenis yang untuk pertama kalinya menembus final ATP Masters 1000. Salah satu di antaranya adalah Carlos Alcaraz yang berusia 18 tahun.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
MIAMI, JUMAT — Carlos Alcaraz atau Casper Ruud. Salah satu di antara mereka akan mencatatkan gelar juara turnamen di Miami sebagai gelar pertama turnamen ATP Masters 1000 dalam perjalanan karier sebagai petenis profesional. Mereka akan berebut trofi juara dalam final turnamen berlevel tertinggi di ATP tersebut.
Pertandingan itu akan berlangsung di Stadion Hard Rock, Miami, Florida, Amerika Serikat, Minggu (3/4/2022) siang waktu setempat atau Senin dini hari waktu Indonesia. Sehari sebelumnya, final tunggal putri, yang dinanti penggemar tenis, akan terjadi antara petenis nomor satu dunia, Iga Swiatek, dan mantan petenis nomor satu dunia, Naomi Osaka.
Ini akan menjadi persaingan kedua Alcaraz dan Ruud setelah Alcaraz mengalahkan petenis peringkat kedelapan dunia itu pada perempat final ATP 250 Marbella, Spanyol, 2021. Di lapangan tanah liat, saat itu, Alcaraz menang 6-2, 6-4.
”Perasaan saya campur aduk. Momen ini adalah yang Anda mimpikan sejak kecil. Saya sangat senang main di Miami karena penontonnya luar biasa,” komentar Alcaraz pada laman resmi Asosiasi Tenis Profesional (ATP).
Alcaraz mengatakan itu setelah menyingkirkan juara bertahan, Hubert Hurkacz, pada semifinal, Jumat. Petenis peringkat ke-16 dunia itu menang 7-6 (5), 7-6 (2). Sementara, Ruud mengalahkan Francisco Cerundolo 6-4, 6-1.
Sebelum memastikan lolos ke final, hasil terbaik Alcaraz dan Ruud pada turnamen ATP Masters 1000 adalah semifinal. Alcaraz baru mencapainya dua pekan lalu ketika tampil di Indian Wells. Ketangguhannya dihentikan seniornya sesama petenis Spanyol, Rafael Nadal.
Ruud tiga kali lolos ke semifinal pada turnamen yang berlangsung di lapangan tanah liat, tetapi kalah. Itu terjadi di Roma 2020, serta Monte Carlo dan Madrid 2021.
Bagi Alcaraz, kemenangan atas Hurkacz pada semifinal memastikannya menjadi petenis termuda keempat yang mencapai final Masters 1000. Alcaraz akan berusia 18 tahun 333 hari saat berhadapan dengan Ruud.
Petenis lain yang lebih muda darinya adalah Michael Chang (18 tahun 157 hari) ketika menjuarai Kanada Masters 1990. Nadal melakukannya dua kali pada 2005, yaitu ketika menembus final turnamen di Miami (18 tahun 304 hari), tetapi kalah dari Roger Federer, juga saat menjuarai Monte Carlos Masters (18 tahun 318 hari).
Selain itu, ada Richard Gasquet yang berusia 18 tahun 331 hari ketika dikalahkan Federer pada final Hamburg Masters 2005.
Alcaraz, juara Final ATP Next Gen 2021, tampil semakin solid pada tahun ini. Untuk pertama kalinya, dia menjuarai turnamen ATP 500, yaitu di Rio de Janeiro, Februari. Setelah itu, dia menembus semifinal Masters 1000 untuk pertama kalinya (Indian Wells), lalu final (Miami).
Selain memiliki kekuatan pukulan dari baseline, petenis yang dilatih mantan petenis nomor satu dunia, Juan Carlos Ferrero ini, memiliki kecepatan dan kelincahan dalam bergerak di lapangan. Dia bisa melakukan sprint dari belakang baseline ke depan net, untuk menjangkau bola dropshot, lalu dengan cepat kembali lagi ke baseline. Komentator-komentator pertandingan sampai mengatakan, ”Alcaraz ada di mana-mana”.
Dia juga tampil sangat baik dalam tekanan. Dalam tiga pertandingan terakhir di Miami, Alcaraz selalu menang meski tertinggal lebih dulu. Dia mengalahkan Stefanos Tsitsipas 7-5, 6-3 pada babak keempat setelah tertinggal 2-5 pada set pertama.
Setelah itu, Alcaraz mengalahkan Miomir Kecmanovic 6-7 (5), 6-3, 7-6 (5) ketika lawan tinggal membutuhkan dua poin, 5-3 (30-0), untuk menang. Adapun saat melawan Hurkacz, Acaraz tertinggal 3-5 pada tie break set pertama.
Meski mengakui merasa gugup untuk tampil pada final pertama di turnamen Masters 1000, Alcaraz berusaha tak menjadikan momen tersebut sebagai tekanan. ”Saya akan menganggap pertandingan nanti sebagai babak pertama agar tidak terlalu tegang. Saya akan berusaha menikmati,” katanya.
Ruud, yang lebih menikmati tampil pada lapangan tanah liat, tidak menduga akan merasakan final pertama ajang besar di lapangan keras. Dalam perjalanan ke final, petenis Norwegia itu, di antaranya, mengalahkan Cameron Norrie dan Alexander Zverev.
Saya akan menganggap pertandingan nanti sebagai babak pertama agar tidak terlalu tegang. Saya akan berusaha menikmati. (Carlos Alcaraz)
”Saya sangat menikmati bertanding di sini dan suasana kota ini. Saya senang bisa memenangi pertandingan tadi karena situasinya cukup brutal menurut saya, cuacanya sangat lembab (mencapai 70 persen) hingga membuat sulit bernapas,” ujar Ruud.
Setelah selalu kalah pada tiga semifinal Masters 1000, dia pun berharap bisa membawa hasil tertinggi, kali ini. ”Saya harus menaikkan level permainan untuk melawan Carlos,” kata semifinalis turnamen Final ATP 2021 itu. (AP)