Iga Swiatek mencetak kemenangan ke-13 secara beruntun. Itu membawanya ke babak keempat turnamen tenis WTA 1000 Miami untuk berhadapan dengan remaja tuan rumah, Cori "Coco" Gauff.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
MIAMI, MINGGU - Petenis tunggal putri nomor satu dunia mendatang, Iga Swiatek, memperpanjang kemenangan beruntun sejak Februari. Tantangan berikutnya akan datang dari calon bintang masa depan, Cori ”Coco” Gauff.
Swiatek memperoleh kemenangan ke-13 dari pertandingan yang berlangsung di Stadion Hard Rock, Miami, Florida, Amerika Serikat, Minggu (27/3/2022) siang waktu setempat atau Senin dini hari WIB. Pada babak ketiga turnamen ATP Masters/WTA 1000 Miami, petenis Polandia itu mengalahkan wakil tuan rumah, Madison Brengle, 6-0, 6-3.
Dari 13 kemenangan itu, Swiatek enam kali mencetak skor bagel (6-0). Sebanyak 11 kemenangan sebelumnya mengantarkan petenis berusia 20 tahun itu pada tangga juara WTA 1000 Doha dan Indian Wells secara beruntun. Seusai turnamen di Miami, dia pun akan menjadi petenis nomor satu dunia, menggantikan Ashleigh Barty yang mengumumkan pensiun pada pekan lalu.
Dengan penampilan yang solid, Swiatek berpeluang menjadi tunggal putri keempat yang menang ”Sunshine Double” setelah Steffi Graf (1994 dan 1996), Kim Clijsters (2005), dan Victoria Azarenka (2016). Petenis yang melakukan ini adalah mereka yang menjuarai dua turnamen beruntun di AS, Indian Wells dan Miami.
Saat berhadapan dengan Brengle, Swiatek mencetak 25 winner. Sementara lawannya hanya empat. ”Saya merasa berada dalam kondisi terbaik dan saya sangat fokus. Saya tahu, ranking akan menjadi tekanan. Itu pernah saya rasakan saat memasuki posisi 10 besar dan 5 besar dunia. Saat ini, saya hanya ingin fokus pada permainan,” komentar Swiatek dalam laman resmi Asosiasi Tenis Putri (WTA).
Posisi peringkat teratas dunia, yang secara resmi akan ditempati pada 4 April, dijadikan motivasi oleh juara Grand Slam Perancis Terbuka 2020 itu untuk tampil semakin baik. ”Saya tidak tahu apakah adrenalin saya akan tetap sama setelah turnamen ini selesai, tetapi, untuk saat ini, saya merasa benar-benar nyaman,” lanjutnya.
Motivasi itu akan dia perlihatkan pada tantangan berikutnya ketika berhadapan dengan Coco. Petenis AS berusia 18 tahun itu lolos ke babak keempat setelah mengalahkan Zhang Shuai (China) 7-6 (1), 7-5. Itu akan menjadi pertemuan kedua mereka setelah semifinal WTA 1000 Roma 2021. Meski kalah dua set, 6-7 (3), 3-6, dalam turnamen di lapangan tanah liat tersebut, Coco memberi perlawanan terbaik. Sementara Swiatek akhirnya menjuarai turnamen itu yang memberinya gelar pertama dari level WTA 1000.
Gauff menyadari, tantangan pada babak keempat akan berat, lebih berat dari laga melawan Zhang. ”Saya mengandalkan kekuatan mental pada pertandingan tadi karena permainan saya tidak terlalu bagus. Saya tahu, pertandingan tersebut akan berat dan saya senang bisa melaluinya dengan kemenangan,” ujar petenis peringkat ke-17 dunia itu.
Saya merasa berada dalam kondisi terbaik dan saya sangat fokus. (Iga Swiatek)
Pemenang dari pertandingan tersebut akan berhadapan dengan pemenang laga Petra Kvitova melawan Veronika Kudermetova. Babak keempat lain akan mempertemukan Alison Riske dengan Naomi Osaka, sementara Danielle Collins berhadapan dengan Ons Jabeur.
Gagalkan lima match point
Pada babak ketiga tunggal putra, petenis Italia, Jannik Sinner, berhasil melalui tantangan dari Pablo Carreno Busta 5-7, 7-5, 7-5. Petenis berusia 20 tahun itu memenangi laga selama tiga jam 11 menit setelah menghadapi lima matchpoint lawan.
Busta mendapat satu matchpoint pada gim ke-10 set kedua dan empat lainnya pada gim ke-10 set ketiga ketika Sinner memegang servis. Sinner menggagalkan itu dengan as. Total, dia membuat 15 as, sementara Busta dengan tiga as. Pada babak keempat, Sinner akan berhadapan dengan Nick Kyrgios yang mengalahkan Fabio Fognini 6-2, 6-4.