Indonesia berpeluang meraih dua gelar juara dari turnamen Swiss Terbuka. Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Jonatan Christie akan menjalani final yang tak lain final pertama mereka dalam rentang sekitar 2,5 tahun
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
BASEL, SABTU — Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Jonatan Christie akan menjadi dua wakil Indonesia dalam final turnamen bulu tangkis Swiss Terbuka. Ini menjadi final pertama mereka dalam rentang sekitar 2,5 tahun.
Dalam final di St Jakobshalle, Basel, Swiss, Minggu (27/3/2022), Fajar/Rian akan melawan pasangan Malaysia, Goh Sze Fei/Nur Izzuddin. Pasangan Indonesia berperingkat kesembilan dunia itu mengalahkan ganda Malaysia lainnya pada semifinal, Aaron Chia/Soh Woo Yik, 22-20, 13-21, 21-8, setelah selalu kalah pada tiga pertemuan sebelumnya. Sementara Jonatan mengalahkan Kidambi Srikanth (India) 18-21, 21-7, 21-13 untuk berhadapan dengan pemain India lainnya, Prannoy H.S.
Skuad ”Merah Putih” sebenarnya memiliki peluang menciptakan final sesama Indonesia pada tunggal dan ganda putra, tetapi dua semifinalis lainnya kalah. Anthony Sinisuka Ginting kalah dari Prannoy 19-21, 21-19, 18-21, adapun Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan dikalahkan Goh/Izzuddin 18-21, 18-21.
Kekalahan juga dialami ganda campuran Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati. Mereka disingkirkan pasangan Jerman, Mark Lamsfuss/Isabel Lohau, 17-21, 15-21.
Bagi Fajar/Rian maupun Jonatan, final yang akan dijalani pada Minggu ini menjadi final pertama mereka sejak 2019. Jonatan menjalani final terakhirnya pada Perancis Terbuka, Oktober 2019, ketika dikalahkan Chen Long 19-21, 12-21.
Adapun turnamen terakhir yang memberinya gelar juara adalah Australia Terbuka, Juni 2019. Saat itu, Jonatan tampil gemilang untuk menjadi juara, di antaranya dengan mengalahkan Lin Dan, Chou Tien Chen, dan Anthony pada perempat final hingga final.
Sementara final terakhir Fajar/Rian yang menghasilkan gelar juara didapat dari turnamen Korea Terbuka, September 2019. Dalam perjalanan menuju juara, mereka mengalahkan pemain-pemain top, di antaranya Lee Yang/Wang Chi Lin, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Li Junhui/Liu Yuchen, dan Takeshi Kamura/Keigo Sonoda.
”Rasanya pasti senang, ya, karena belum pernah menang melawan Chia/Soh. Ini juga final pertama setelah sekian lama. Kemenangan tadi bisa menambah kepercayaan diri kami,” kata Rian melalui tim humas dan media PP PBSI.
Meski puas dengan kemenangan atas finalis Kejuaraan Dunia 2019 itu, Fajar/Rian tidak ingin lengah dalam menjalani final. Apalagi, Goh/Izuddin baru menjuarai Jerman Terbuka, dua pekan lalu.
Kunci kemenangan Fajar/Rian dalam semifinal adalah berusaha konsisten dengan taktik menyerang. ”Kami dan lawan beradu cepat dalam pukulan di depan net dan mencari kesempatan menyerang lebih dulu. Taktik itu kami jalankan lagi pada gim ketiga setelah kehilangan fokus pada gim kedua,” tutur Rian.
Dengan sisa satu laga lagi, Fajar/Rian setidaknya memperbaiki penampilan setelah mendapat hasil buruk pada dua turnamen sebelumnya. Mereka tersingkir pada babak kedua Jerman Terbuka dan babak pertama All England.
Ganda yang turut mengantarkan Indonesia menjadi juara Piala Thomas itu juga termotivasi oleh kemajuan tiga pasangan muda pelatnas. Selain Pramudya/Yeremia, ada Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin yang mengalahkan mereka pada babak pertama All England. Selain itu, ada pula Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana yang membuat kejutan dengan menjuarai All England.
Ini final pertama setelah sekian lama. Kemenangan tadi bisa menambah kepercayaan diri kami. (Muhammad Rian Ardianto)
Sementara final Swiss Terbuka yang dimulai pukul 16.00 WIB ini akan diwarnai persaingan merata dari enam negara. Selain Indonesia, Malaysia, dan India, Jerman memiliki dua wakil, yaitu Lamsfuss/Lohau (ganda campuran) yang akan melawan Goh Soon Huat/Lai Shevon Jemie (Malaysia). Lohau juga akan tampil pada final ganda putri, bersama Linda Efler, untuk melawan unggulan ketiga asal Bulgaria, Gabriela Stove/Stefani Stoeva.