Christian Eriksen membuktikan kecintaan besarnya terhadap sepak bola. Serangan henti jantung tidak membuatnya gantung sepatu. Kini, ia menatap mimpi tampil di Piala Dunia 2022.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
AFP/ANP/MAURICE VAN STEEN
Pemain timnas Denmark Christian Eriksen merayakan golnya ke gawang Belanda pada laga persahabatan di Stadion Johan-Cruijff ArenA, Minggu (27/6/2022) dini hari WIB.
Tidak salah apabila pendukung Inter Milan sempat menyebut Christian Eriksen sebagai “Sang Penyihir”. Eriksen tidak diragukan lagi adalah salah satu gelandang serang terbaik di generasi saat ini yang bisa menghadirkan keajaiban berkat permainannya. Namun, julukan itu ternyata benar-benar tercipta di kehidupan Eriksen di luar lapangan.
Setelah mengalami henti jantung pada laga pembuka penyisihan Piala Eropa 2020 menghadapi Finladia, 12 Juni 2021, Eriksen mewujudkan sebuah hal yang mustahil, yaitu melanjutkan kariernya di lapangan hijau. Meskipun Eriksen sempat menjalani operasi pemasangan ICD (implantable cardioverter defibrillator) demi membantu jantungnya berpacu dengan baik dan normal, semangatnya untuk terus bermain sepak bola tidak pudar.
Inter mengakhiri kontrak Eriksen karena terpaksa, pada awal Januari 2022 lalu. Penyebabnya adalah Komite Olahraga Italia (CONI) melarang atlet yang telah memasang alat tambahan di jantung melanjutkan karier profesional.
Namun, siapa sangka, Eriksen bisa kembali dikontrak oleh Brentford di Liga Primer Inggris. Pengumuman kontrak Eriksen diumumkan “Si Lebah” pada akhir bursa transfer musim dingin lalu, 30 Januari.
AFP/ADRIAN DENNIS
Christian Eriksen memamerkan seragam tandang klub Brentford saat dia diperkenalkan ke media di dalam Stadion Brentford Community, 11 Februari 2022.
Ia pun telah menjalani tiga laga bersama Brentford dengan menyumbangkan sebuah asis yang membantu Brentford menumbangkan Burnley 2-0, 12 Maret lalu. Manajer Brentford Thomas Frank bahkan telah memainkan gelandang berusia 30 tahun itu secara penuh dalam dua pertandingan.
Dikontrak oleh Brentford seakan menjadi kehidupan kedua yang dijalani Eriksen. Adapun kehidupan pertama Eriksen telah tutup buku setelah ia sempat tidak sadarkan diri beberapa detik di Stadion Parken, Kopenhagen, pada laga pembuka Grup B Piala Eropa 2020 itu.
Keputusan Pelatih tim nasional Denmark Kasper Hjulmand untuk memanggil Eriksen untuk laga persahabatan pada akhir Maret ini kian menegaskan keajaiban di kehidupan kedua “Sang Pangeran Denmark”, sebutan lain Eriksen.
Eriksen pun enggan mengecewakan Frank dan Hjulmand yang telah memberikan kepercayaan kepadanya untuk kembali merumput. Eriksen telah menjadi nyawa permainan baru Brentford di paruh kedua musim ini demi keluar dari ancaman degradasi.
AP PHOTO/PETER DEJONG
Pemain timnas Denmark Christian Eriksen merayakan golnya ke gawang Belanda pada laga persahabatan di Stadion Johan-Cruijff ArenA, Minggu (27/6/2022) dini hari WIB. Belanda menang 4-2 pada laga itu.
Penampilan Eriksen lebih cemerlang bersama Denmark. Ia langsung mencetak gol ke gawang Belanda di Johan Cruyff Arena, Amsterdam, Minggu (27/3/2022) dini hari WIB.
Eriksen hanya membutuhkan waktu 1 menit dan 54 detik sejak masuk di awal kedua untuk mencetak gol bagi Denmark. Meski Denmark kalah 2-4 dari Belanda, performa Eriksen amat baik sehingga dianugerahi predikat pemain terbaik pada laga itu.
“Saya berpikir itu adalah penyelesaian yang indah. Untuk memulai kembali karier internasional saya seperti ini adalah sebuah jalan yang sempurna,” ujar Eriksen seusai laga dilansir Sky Sports.
Lebih istimewanya lagi, Eriksen melanjutkan perjalanan kariernya membela Denmark di Johan Cruyff Arena yang telah mendapat tempat spesial di hatinya. Johan Cruyff Arena adalah markas Ajax Amsterdam, klub profesional pertama Eriksen.
AFP/JOHN THYS
Pemain timnas Denmark Christian Eriksen bertepuk-tangan ke arah pendukung Belanda sebagai balasan tepuk tangan mereka untuk menghormati pemain yang pernah terkena serangan henti jantung itu, usai laga persahabatan di Stadion Johan-Cruijff ArenA, Minggu (27/6/2022) dini hari WIB, (Photo by JOHN THYS / AFP)
“Stadion ini selalu menjadi tempat yang istimewa untuk saya dan hari ini terasa lebih istimewa lagi,” kata Eriksen yang memainkan caps ke-110 untuk Denmark.
Ketika Eriksen masuk ke dalam lapangan sebelum peluit mula babak kedua, sekitar 50.000 penonton yang menyaksikan langsung laga itu memberikan tepuk tangan kehormatan. Hal itu dilakukan pula oleh seluruh anggota tim Denmark serta Pelatih Belanda Louis van Gaal.
Hjulmand mengatakan, peristiwa Eriksen tiba-tiba terjatuh di Parken adalah salah satu episode menyeramkan dalam kariernya sebagai manajer. Tetapi, ia pun tidak ragu menyebut dirinya seperti tengah melihat sebuah dongeng ketika menyaksikan Eriksen kembali bermain mengenakan seragam Denmark.
“Eriksen telah kembali dan sudah menampilkan permainan terbaiknya,” ucap Hjulmand.
AFP/POOL/FRIEDEMANN VOGEL
Para pemain timnas Denmark mengelilingi Christian Eriksen yang sedang tidak sadarkan diri dan mendapat perawatan dari paramedis, pada laga pembukaan Piala Eropa grup B, saat Denmark melawan Finlandia, di Stadion Parken, Copenhagen, 12 Juni 2021.
Dikelilingi orang tepat
Resep utama Eriksen bisa kembali tampil di kompetisi level tertinggi adalah hadirnya orang-orang tepat di sekitarnya. Sejak harus menjalani perawatan intensif akibat serangan henti jantung, dokter ahli dari Asosiasi Sepak Bola Denmark (DBU) selalu mendampingi Eriksen.
Rekomendasi dari tim dokter DBU, Desember lalu, menjadi dasar Eriksen untuk mulai menjalani latihan pribadi secara intensif. Kemudian, ketika menjalani tes medis untuk bergabung bersama Brentford, Eriksen menjalani tes di bawah pengawasan Panel Konsensus Jantung dari FA (Asosiasi Sepak Bola Inggris).
Panel itu dipimpin oleh Sanjay Sharma yang merupakan dokter tim Tottenham Hotspur. Ketika membela Spurs pada 2013-2020, Eriksen telah mengenal baik Sharma, termasuk menjalani berbagai rekomendasi kesehatan dari Sharma untuk menjaga kebugaran dan performanya.
Adapun Frank, juru taktik Brentford, juga bukan orang asing bagi perjalanan karier Eriksen. Keduanya pernah bekerja sama ketika Eriksen membela timnas Denmark U-17 pada periode 2007-2009. Di bawah asuhan Frank, Eriksen menyabet gelar Talenta Terbaik Denmark pada 2008.
Eriksen telah kembali dan sudah menampilkan permainan terbaiknya. (Kasper Hjulmand)
AP PHOTO/PETER DEJONG
Pemain timnas Denmark Christian Eriksen memeluk pelatih Denmark Kasper Hjulmand usai laga persahabatan di Stadion Johan-Cruijff ArenA, Minggu (27/6/2022) dini hari WIB. Laga itu merupakan laga internasional pertama Eriksen usai mengalami serangan henti jantung pada Piala Eropa 12 Juni 2021.
“Dalam permainan terbaiknya, Christian (Eriksen) memiliki kemampuan mendikte permainan, menciptakan operan yang tepat dan memengkreasi gol, serta sangat baik dalam bola mati. Saya merasakan dampaknya bagi ruang ganti dan di pusat latihan kami,” ujar Frank terkait efek yang dibawa Eriksen untuk Si Lebah di paruh kedua musim ini.
Sudah kembali bermain di Liga Inggris dan membela Denmark belum sepenuhnya membuat Eriksen puas. Ia masih menyimpan satu misi terbesar dalam kariernya saat ini.
“Saya ingin bermain di Qatar, tetapi masih banyak pertandingan yang harus dijalani untuk mencapai itu,” ucap Eriksen yang telah tampil di dua edisi Piala Dunia 2010 dan 2018.
Untuk mencapai itu, Eriksen setidaknya perlu meyakinkan Brentford untuk memperpanjang kariernya pada Juni nanti. Sebab, kontrak Brentford bersama Eriksen berakhir, 30 Juni 2022, dengan opsi perpanjangan selama satu musim. (REUTERS)