Sesi kualifikasi pertama MotoGP seri Indonesia akan jadi perang bintang karena para pebalap top tidak bisa memperbaiki waktu dalam FP3. Marc Marquez, Joan Mir, Francesco Bagnaia, dan Pol Espargaro akan bertarung di Q1.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
PRAYA, KOMPAS — Kualifikasi pertama MotoGP seri Indonesia di Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika akan menjadi perang bintang karena ada beberapa pebalap papan atas yang gagal masuk zona kualifikasi kedua. Marc Marquez, Joan Mir, Francesco Bagnaia, dan Pol Espargaro gagal memperbaiki catatan waktunya dalam latihan bebas 3 (free practice/FP3) karena kondisi trek yang basah setelah diguyur hujan. Mereka akan berjuang sejak sesi kualifikasi pertama atau Q1, Sabtu (19/3/2022) mulai pukul 15.05 Wita, untuk bisa masuk sesi kualifikasi kedua atau Q2 dan ikut dalam berebut pole position.
Keempat pebalap papan atas itu mengalami masalah mekanis pada motor serta kesalahan pilihan ban saat time attack dalam FP2, Jumat (18/3) sore. Sesi itu merupakan kesempatan terbaik para pebalap untuk mencetak waktu lap tercepat supaya masuk ke 10 besar sehingga langsung masuk Q2.
Para pebalap masih memiliki sesi latihan bebas keempat. Namun, sesi ini akan dipakai untuk menjalani simulasi balapan untuk memantapkan setelan motor. Para pebalap biasanya tidak melakukan time attack dalam FP4 karena terlalu dekat dengan sesi kualifikasi sehingga berisiko tidak ikut kualifikasi jika mengalami kecelakaan. Oleh karena itu, hasil gabungan setelah FP3 biasanya tidak akan berubah.
Marquez yang menempati posisi ketiga saat FP1 justru terjatuh ketika melakukan time attack pada akhir FP2. Dia menilai, pilihan ban belum tepat dan itu memperumit masalahnya pada pencarian front feeling atau pengendalian bagian depan motor. Marquez terjatuh di tikungan 11 dan mengakhiri FP2 di posisi ke-22.
Time attack adalah langkah pebalap memaksimalkan kecepatan motor selama satu putaran penuh untuk mencatat waktu tercepat.
Marquez awalnya berharap sesi FP3 pada Sabtu pagi berlangsung dalam kondisi trek kering. Namun, hujan mengguyur kawasan Mandalika sejak pagi hari sehingga trek basah dan hingga sesi FP3 berlangsung, ada sebagian trek yang belum kering airnya.
Pebalap tim Repsol Honda itu mendominasi FP3, tetapi catatan waktunya belum cukup untuk mengusik posisi 10 besar catatan waktu gabungan. Marquez menjadi pebalap tercepat FP3 dengan 1 menit 34,067 detik, tetapi memiliki selisih hampir dua detik dari zona Q2.
Bagnaia yang menempati posisi kedua FP3 juga harus bersiap bertarung dengan sejak Q1. Dia tidak mencetak waktu kompetitif pada FP2 karena time attack yang dia lakukan terhenti oleh bendera kuning menyusul kecelakaan yang dialami oleh Enea Bastianini dan Marc Marquez. Dia pun hanya berada di posisi ke-21 dalam catatan waktu gabungan.
Namun, pebalap tim pabrikan Ducati itu mengaku, dia mulai mendapatkan feeling pada bagian depan motor sehingga dia bisa konsisten serta memahami karakter ban medium baru yang memberikan stabilitas.
”Kami telah menjalankan pekerjaan dengan sangat baik. Ini hari terbaik tahun ini, juga termasuk tes-tes. Saya sangat senang dengan feeling saya pada motor,” kata Bagnaia pada Jumat.
Menuru Bagnaia, dirinya hanya kurang beruntung. ”Saya mendapati bendera kuning untuk Marc dan Bastianini. Jadi, saya tidak melakukan time attack, tetapi pace (laju) saya dengan ban medium sangat kuat. Ini pertama kali dalam tahun ini, dengan ban yang sudah terpakai saya di posisi tiga besar (dalam pace). Terkait dengan itu, saya merasa senang,” kata Pecco, sapaan pebalap asal Italia itu.
Sementara Pol Espargaro yang memuncaki FP1 gagal masuk Q2 karena selama FP2, dia mengalami masalah dengan rem depan. Rekan setim Marquez itu berada di posisi ke-19 dalam catatan waktu gabungan.
”Ada masalah dengan rem depan ketika kami menggunakan ban kompon lunak, jadi saya tidak bisa memperbaiki waktu seperti yang saya inginkan. Namun, yang penting adalah waktu putaran bisa dicapai jika saya tancap gas,” kata Espargaro terkait dengan potensi motor.
Saya sangat senang dengan feeling saya pada motor. (Francesco Bagnaia)
Pebalap Suzuki Ecstar, Joan Mir, juga mengalami masalah selama sesi latihan hari pertama sehingga di luar zona Q2.
”Ya, masalah lebih pada FP2. Saya mengalami masalah mekanikal dan juga masalah dengan rem depan, dan itu membuat kondisi menjadi lebih sulit. Ban medium belakang konstruksi baru dalam kondisi ini lebih sulit, saya tidak bisa membuat ban berada dalam suhu kerja, mungkin perlu lebih banyak putaran, dan saat saya tidak mendapatkan feeling. Itu membuat keadaan lebih sulit,” ujar Mir.
”Kemudian saya menggunakan ban kompon lunak dan mulai mendapatkan feeling lagi. Namun, saya tidak melakukan time attack karena ingin mersakan feeling itu kembali lagi. Kemudian dari putaran ke putaran, saya terus menaikkan kecepatan, tetapi kemudian ada bendera kuning. Sayang sekali, tetapi kami tahu arah yang perlu diikuti,” ucap Mir.