Sirkuit Mandalika, yang sebagian treknya baru selesai diaspal ulang, lulus homologasi FIM dan aman untuk balapan MotoGP. Antusiasme penonton menyambut balapan sepeda motor kelas dunia itu pun telah terlihat kemarin.
Oleh
AGUNG SETYAHADI, ISMAIL ZAKARIA
·4 menit baca
PRAYA, KOMPAS — Meskipun belum sepenuhnya bebas kendala, Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika dinyatakan aman untuk balapan MotoGP. Sirkuit yang baru selesai diaspal ulang itu mendapatkan homologasi A dari Federasi Balap Motor Internasional (FIM), mengacu inspeksi teknis sejak awal pekan ini hingga sesi latihan hari pertama MotoGP seri Indonesia, Jumat (18/3/2022).
Kondisi lintasan yang diaspal ulang, yaitu dari titik tikungan 16,5 hingga 5,5, menjadi fokus perhatian Safety Officer FIM Franco Uncini dan Safety Advisor Dorna Sports Loris Capirossi dalam inspeksi itu. Pemeriksaan itu juga mencakup aspek keselamatan, kondisi area run-off, tim medis, marshal, dan operasional balapan.
Hasil inspeksi itu kemudian dibawa ke pertemuan Komisi Keselamatan yang melibatkan para pebalap MotoGP. Mereka memberikan masukan terkait kondisi trek saat menjalani sesi latihan bebas pertama dan kedua di Mandalika, kemarin.
Menurut sejumlah pebalap, kondisi trek sudah jauh lebih baik dibandingkan dengan saat tes pramusim, Februari lalu. Namun, lemparan material kecil masih terjadi dan terasa oleh pebalap ketika mengikuti peserta lain di depannya. Hal itu dinilai masih dalam batas wajar.
”Saat tes (pramusim), trek lebih mencengkeram, tetapi lebih sulit. Saat ini, itu lebih rata dan bisa dipakai berkendara. Anda masih bisa mengikuti pebalap lainnya. Saat tes (pramusim) lalu, itu mustahil,” kata Joan Mir, pebalap Suzuki Ecstar, di ruang kerja media Sirkuit Mandalika, kemarin.
"Di Tikungan 2 (saat ini), sepertinya aspal mulai sedikit rusak dan secara umum kurang daya cengkeram. Itu hal yang wajar karena masih ada minyak dari aspal baru. Namun, trek aman saat ini," ungkap juara MotoGP 2020 itu kemudian.
Fabio Quartararo, juara dunia bertahan MotoGP dari tim Monster Energy Yamaha, juga menilai kondisi trek Mandalika jauh lebih baik setelah diaspal ulang. ”Saat tes, Anda akan kehilangan banyak daya cengkeram jika keluar dari jalur balapan dan sangat sulit kembali. Saat ini, jika keluar (dari racing line), Anda masih bisa kembali dan berbelok,” ujarnya.
Alex Rins, pebalap Suzuki, berharap daya cengkeram di permukaan trek yang baru selesai diaspal ulang pada 8 Maret lalu itu akan membaik, Sabtu dan Minggu. Hal itu seiring kian banyaknya putaran yang dilakukan pebalap, baik dari kelas MotoGP, Moto2, Moto3, maupun Asia Talent Cup (ATC).
”Aspal baru sepertinya tidak memiliki banyak daya cengkeram, tetapi kita lihat saja. Saya ingat, hari pertama tes (pramusim) seperti bencana kecil karena sulit mendapatkan daya cengkeram. Namun, dari hari ke hari, itu semakin baik. Jadi, kita harus menunggu,” ujar Rins.
Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Priandhi Satria berkata, masukan dari pebalap menjadi salah satu pertimbangan FIM mengeluarkan homologasi A untuk Sirkuit Mandalika. Homologasi level tertinggi itu hanya diberikan untuk sirkuit-sirkuit yang memenuhi syarat FIM menggelar balapan level Grand Prix.
”Setelah melakukan diskusi, FIM setuju memberikan homologasi A sehingga kita bisa melangsungkan ajang Pertamina Grand Prix of Indonesia 2022,” kata Priandhi.
Berhubung awam soal MotoGP, jadi saya datang menonton untuk sekadar merasakan euforianya. Selama ini, saya hanya bisa melihat itu di televisi.
Wakil Direktur Utama MGPA Cahyadi Wanda pun mengaku lega dengan keluarnya status homologasi A. Sebelumnya, sempat muncul kekhawatiran Sirkuit Mandalika bisa tepat waktu dipakai menggelar balapan kelas dunia itu menyusul masukan pengaspalan ulang saat tes pramusim, Februari lalu.
”Setelah selesai pengaspalan ulang, sirkuit ini baru pertama kali dipakai. Jadi, di permukaan aspal masih ada sisa-sisa (material) yang akan terlempar saat dipakai latihan. Setelah dilewati hari ini dan besok, itu tidak akan ada lagi,” ucap Cahyadi.
Sabtu ini, para pebalap bakal memacu sepeda motor mereka sekencang mungkin dalam sesi kualifikasi guna menentukan posisi start pada balapan MotoGP yang digelar Minggu (20/3/2022). Sirkuit itu pun bakal ramai penonton mulai Sabtu. Seluruh tiket menonton, yaitu 63.000 lembar, telah ludes terjual.
Kemarin, antusiasme penonton pun telah terlihat. Seluruh tribune terisi penonton walaupun tidak penuh. Mereka datang sejak pagi ketika kawasan itu diguyur hujan cukup lebat. Namun, hujan itu tidak sampai mengganggu aktivitas di sirkuit, termasuk latihan bebas.
Rasa penasaran
Intan Mheutia, salah seorang penonton, datang ke Mandalika untuk mengobati rasa penasarannya. ”Berhubung awam soal MotoGP, jadi saya datang menonton untuk sekadar merasakan euforianya. Selama ini, saya hanya bisa melihat itu di televisi,” kata warga Mataram, Nusa Tenggara Barat, itu.
Ada juga penonton yang datang dari luar NTB, seperti Mario Manuhutu (38). Warga Timika, Papua, itu membeli tiket untuk tiga hari menonton. ”Saya sebenarnya ingin ke Sepang (Malaysia) untuk melihat (Valentino) Rossi, tetapi tidak jadi. Maka, sekarang ke Mandalika. Saya senang,” ujarnya.
Antusiasme tidak hanya diperlihatkan para pemegang tiket. Warga yang tidak memiliki tiket pun ikut menyaksikan penampilan para pebalap sepeda motor terbaik sejagat itu dari atas bukit di sekitar Sirkuit Mandalika. ”Saya tidak punya uang untuk membeli tiket. Jadi, menonton dari sini saja,” kata Rahman Susanto, warga Kuta, Pujut.
Penonton dan peserta balapan itu diharapkan mewaspadai kondisi cuaca. Deputi Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto, kemarin, mengungkapkan, potensi bibit siklon tropis terus bertahan di Laut Timor, Nusa Tenggara Timur, dan diperkirakan menguat dalam 72 jam ke depan. Hal ini bisa berdampak tidak langsung terhadap potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah, termasuk di NTB yang tengah menggelar MotoGP. (BRO/AIK)