Greysia Polii/Apriyani Rahayu harus mengubur cita-cita mereka untuk menjadi juara All England. Peraih emas Olimpiade Tokyo 2020 itu mundur pada babak kedua karena cedera yang dialami Apriyani.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
BIRMINGHAM, RABU — Cedera betis kanan yang dialami Apriyani Rahayu menghentikan langkah Greysia Polii/Apriyani untuk mewujudkan kesempatan menjadi juara All England. Debut Apriyani bersama partner barunya pada Swiss Terbuka pun menjadi tanda tanya.
Cedera itu kambuh saat Greysia/Apriyani tampil pada babak kedua di Utilita Arena Birmingham, Inggris, Kamis (17/3/2022). Mereka merebut gim pertama 21-18 atas pasangan India, Trresa Jolly/Gayatri Gopichand Pullela, tetapi mundur pada gim kedua saat skor 14-19.
Melalui tim humas dan media PP PBSI, pelatih ganda putri pelatnas bulu tangkis Eng Hian mengatakan, cedera betis kanan Apriyani kambuh. Pemicunya adalah ketika melakukan gerakan yang tidak pas saat akan mengembalikan pukulan.
”Setelah itu, pergerakannya terbatas. Saat ini sedang dalam pemeriksaan tim dokter pertandingan dan dokter PBSI untuk mengetahui seberapa parah cederanya,” kata Eng Hian.
Sebelum tampil di All England, cedera itu memang sudah dialami Apriyani. Itu pula yang membatalkan debutnya bersama Siti Fadia Silva Ramadhanti pada turnamen Jerman Terbuka sepekan sebelum All England.
Jika cedera itu tak membaik dalam waktu cepat, besar kemungkinan mereka juga batal tampil dalam Swiss Terbuka, 22-27 Maret. Nama mereka telah tercantum dalam undian dan menjadi unggulan kelima untuk melawan Natasja P Anthonisen/Clara Graversen (Denmark) pada babak pertama.
Pasangan Greysia/Fadia dibentuk sebagai program regenerasi ganda putri untuk meneruskan prestasi yang dibuat Greysia/Apriyani. Prestasi tertinggi mereka adalah ketika meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020.
Selain Greysia/Apriyani, kekalahan juga dialami ganda campuran yang baru berpasangan, Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja. Mereka disingkirkan pasangan Jepang unggulan keempat, Yuta Watanabe/Arisa Higashino, 19-21, 17-21.
Pemicunya adalah ketika melakukan gerakan yang tidak pas saat akan mengembalikan pukulan. (Eng Hian)
Dengan demikian, Indonesia pun akan diwakili tujuh pasangan pada perempat final, Jumat. Salah satu di antara mereka yang akan tampil adalah Jonatan Christie yang akan berhadapan dengan Chou Tien Chen. Pada babak kedua, Jonatan mengalahkan pemain muda Thailand, Kunlavut Vitidsarn, 16-21, 19-21.
Ini menjadi pembalasan kekalahan yang terjadi pada dua pertemuan beruntun, yaitu pada putaran final Piala Thomas dan Uber 2020, yang berlangsung pada Oktober 2021, dan babak kedua Jerman Terbuka, pekan lalu. Setelah kalah di Jerman itulah, Jonatan mengetahui hasil tes positif Covid-19 yang dilakukan pada pagi harinya. Namun, dia akhirnya bisa tampil di All England setelah mendapat hasil negatif dalam dua hari beruntun.
Anthony Sinisuka Ginting juga akan menjalani perempat final setelah melalui laga sulit ketika berhadapan dengan Kidambi Srikanth. Perlu waktu satu jam dua menit bagi Anthony untuk mengalahkan wakil India itu dengan skor 9-21, 21-18, 21-19.
”Pergerakan saya tidak terlalu bagus pada gim pertama. Setelah itu, kami sama-sama berusaha menyerang terlebih dulu. Saya pun fokus melakukan strategi itu hingga pertandingan selesai,” tutur Anthony.
Dia pun akan berusaha menjaga fokusnya untuk berhadapan dengan Viktor Axelsen, juara All England 2020. Mereka telah sembilan kali bertemu dengan keunggulan 5-4 untuk Axelsen, termasuk dalam tiga pertemuan terakhir yang berlangsung pada 2021.
Empat ganda putra melaju
Sementara itu, semua ganda putra Indonesia yang tampil pada babak kedua memenangi pertandingan masing-masing dalam tiga gim. ”Merah Putih” pun akan diwakil dua juara All England, yaitu Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan pada perempat final. Selain itu, ada pasangan pelapis, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin dan Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana.
Dua pasangan yang telah tersingkir adalah Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan karena dikalahkan rekan sendiri pada babak pertama.
Adapun juara ganda campuran 2020, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, akan berhadapan dengan peraih emas Olimpiade Tokyo 2020, Wang Yilyu/Huang Dongping.