Pencegahan Penularan Covid-19 Tetap Jadi Prioritas Selama MotoGP
Pencegahan penularan Covid-19 tetap menjadi salah satu prioritas dalam ajang MotoGP Mandalika 18-20 Maret 2022. Prosedur CHSE menjadi panduan dalam ajang balap sepeda motor tersebut.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·3 menit baca
PRAYA, KOMPAS — Hasil tes Covid-19 tidak akan digunakan sebagai syarat masuk penonton saat ajang balap MotoGP di Sirkuit Mandalika, 18-20 Maret 2022. Meski demikian, pencegahan penularan Covid-19 tetap jadi prioritas melalui penerapan prosedur kebersihan, kesehatan, keamanan, dan kelestarian lingkungan atau CHSE.
Vice President Corporate Secretary Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) I Made A Dwiatmika dalam keterangan persnya, Senin (14/3/2022), mengatakan, penerapan CHSE akan memaksimalkan penggunaan aplikasi Peduli Lindungi.
Seluruh pihak yang terlibat, diwajibkan menggunakan aplikasi tersebut selama kegiatan. Serta tetap menggunakan alat pelindung diri sesuai aturan seperti masker, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak aman selama dalam area penyelenggaraan event.
Panduan CHSE yang telah selesai disusun dan mulai diterapkan ini berlaku bagi seluruh pekerja, penonton, vendor, sponsor, tenant, pengisi acara, dan seluruh pihak terkait yang terlibat langsung dalam MotoGP tanpa terkecuali.
”Panduan CHSE yang telah selesai disusun dan mulai diterapkan ini, berlaku bagi seluruh pekerja, penonton, vendor, sponsor, tenant, pengisi acara, dan seluruh pihak terkait yang terlibat langsung dalam MotoGP tanpa terkecuali,” kata Made.
Made mengatakan, untuk memastikan tujuan penerapan CHSE, PT ITDC bersama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) mengambil sejumlah langkah.
Langkah tersebut adalah setiap departemen diminta membuat protokol turunan yang bersifat spesifik pada pekerjaan dan lingkungan layanan masing-masing, mempersiapkan peralatan cuci tangan serta sabun dan penyanitasi tangan, serta disinfeksi ruang kerja dan peralatan, termasuk menyediakan alat pemadam kebakaran di sejumlah titik.
”Untuk lingkungan, penyelenggara berupaya menjaganya dengan menggunakan bahan dan peralatan daur ulang serta ramah lingkungan. Juga memanfaatkan sumber daya secara efisien, termasuk mengolah limbah secara tuntas dan sehat selama MotoGP,” kata Made.
Made menambahkan, untuk memastikan prosedur itu terlaksana, mereka membentuk tim khusus internal. Koordinasi juga terus berlangsung dengan instansi terkait, seperti pemerintah daerah, Satgas Covid-19, polisi, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah.
Prosedur
Dalam panduan CHSE tersebut telah diatur apa saja yang harus dilakukan, baik di bagian transportasi publik, shuttle bus, maupun saat masuk penonton dan pihak yang terlibat.
Di bagian transportasi publik, kendaraan sudah didisinfeksi sebelum digunakan. Selain itu, telah tersedia penyanitasi tangan, pengaturan jarak aman, penggunaan masker dan sarung tangan oleh petugas, juga personel dan pengemudi telah tervaksin lengkap. ”Mereka juga wajib mengikuti tes antigen sebelum hari kerja,” kata Made.
Sementara saat masuk, baik bagi penonton maupun pihak terkait, alur keluar masuk area Sirkuit harus berjalan dengan aman dan tertib. Penyelenggara telah menyiapkan sejumlah akses yang terpisah sesuai dengan kepentingan dan tujuan seperti akses penonton, akses petugas dan pengisi acara, akses logistik, akses VIP dan VVIP.
”Sistem antrean bagi penonton guna meminimalisir adanya kerumunan juga sudah ditetapkan. Juga akan ditempatkan petugas khusus dalam penanganan antrean ini,” kata Made.
Sebelum masuk, penonton juga harus menunjukkan validasi tiket serta pemeriksaan aplikasi Peduli Lindungi dengan ketentuan verifikasi yang telah ditentukan. Juga mencuci cuci tangan, mengikuit pengecekan suhu.
Apabila ditemukan ada yang suhu tubuhnya melebihi 37,3 celsius, maka akan diarahkan ke fasilitas observasi. Sementara jika aman, diperbolehkan mengikuti tahap selanjutnya.
Pekerja, pengisi acara, vendor, tenant, dan sponsor juga melewati prosedur yang sama. Hanya saja, mereka diharuskan melakukan tes antigen secara berkala.
Sebelumnya, Komandan Lapangan MotoGP Mandalika 2022 Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto mengatakan, kasus positif Covid-19 di NTB masih rendah dengan positive rate perhari mencapai 1,55 persen sehingga bisa melaksanakan MotoGP di Mandalika.
Meski demikian, kata Hadi, penanganan Covid-19 tetap menjadi salah satu prioritas. Protokol kesehatan tetap diterapkan secara ketat.
Oleh karena itu, akan dilakukan random sampling saat gelaran berlangsung di 27 titik rawan. Termasuk lima pintu masuk ke Lombok. Sampling dilakukan karena penonton hanya wajib vaksinasi dosis satu dan dua saat masuk sirkuit.
Selain itu, kata Hadi, sudah ada skenario penanganan bagi penonton yang terkonfirmasi positif dari tes tersebut. Misalnya isolasi mandiri di rumah masing-masing bagi warga lokal dan isolasi terpusat bagi yang dari luar Lombok. Termasuk bagi pebalap dan ofisial tim.