Turnamen Indian Wells Masters menjadi turnamen pertama Daniil Medvedev setelah resmi menjadi petenis nomor satu dunia. Medvedev pun ingin membuktikan bahwa dia benar-benar layak akan status tersebut.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
INDIAN WELLS, KAMIS — Turnamen ATP Masters/WTA 1000 Indian Wells menjadi turnamen pertama Daniil Medvedev setelah dia resmi menjadi petenis nomor satu dunia. Medvedev pun ingin membuktikan diri bahwa dia layak menyandang status tersebut.
”Tekanan akan terasa sangat besar, tetapi pada saat yang sama, itu memberi banyak motivasi. Saya akan berusaha tampil sebaik mungkin seperti yang saya lakukan pada setiap turnamen,” kata Medvedev di Indian Wells Tennis Garden, California, Amerika Serikat, Kamis (10/3/3022).
Dengan posisi nomor satu dunia sejak 28 Februari, Medvedev menempati unggulan teratas. Dia adalah petenis pertama di luar Roger Federer, Rafael Nadal, Novak Djokovic, dan Andy Murray yang memuncaki peringkat dunia sejak 2004.
Naiknya Medvedev ke puncak peringkat dunia didapat berkat hasil yang baik pada 2021. Selain juara Grand Slam untuk pertama kali di AS Terbuka, dia juga menjuarai Kanada Masters. Petenis berusia 26 tahun itu juga tampil pada final Australia Terbuka, Final ATP, dan Paris Masters.
Awal 2022, dia kembali tampil pada final Australia Terbuka sebelum dihentikan Nadal, penghadang terbesarnya tahun ini. Medvedev juga ditaklukkan Nadal pada semifinal ATP 500 Acapulco, tiga pekan setelah final di Melbourne. Dari pengalaman di Acapulco itulah, Medvedev menilai masih banyak ruang baginya untuk berkembang.
Peluang itu dimilikinya di Indian Wells setelah tak pernah melewati babak keempat dari empat penampilan. Setelah bye di babak pertama, dia akan melawan Alexei Popyrin atau petenis kualifikasi, Tomas Machac, pada babak kedua.
Jika bisa mengatasi Gael Monfils pada babak ketiga, Medvedev berpeluang melawan petenis muda terbaik saat ini, Carlos Alcaraz, pada babak keempat. Pada usia 18 tahun, Alcaraz menempati peringkat ke-19 dunia berkat gelar juara ATP 500 Rio de Janeiro. Jika tak ada kejutan, Medvedev akan bertemu kembali dengan Nadal di semifinal.
Meski membawa status petenis nomor satu dunia, Medvedev tak akan bermain di bawah bendera Rusia, negaranya. Tak seperti organisasi olahraga beregu yang melarang tim Rusia berlaga, Asosiasi Tenis Profesional (ATP) dan badan tenis dunia lainnya masih memperbolehkan petenis meski tanpa nama dan bendera Rusia.
”Sangat sulit membicarakan topik itu karena saya ingin bermain tenis dan bertanding di sejumlah negara. Yang ingin saya lakukan ialah mempromosikan olahraga ini,” ujar Medvedev.
Meski ada Nadal yang menjadi penghalang besarnya pada awal musim ini, Medvedev selalu memiliki kesempatan besar untuk juara setiap tampil pada lapangan keras, apalagi kejuaraan ini tak akan diikuti petenis yang paling stabil di semua jenis lapangan, Novak Djokovic. Petenis peringkat kedua dunia itu tak diizinkan masuk AS karena tak divaksin Covid-19.
Sangat sulit membicarakan topik itu karena saya ingin bermain tenis dan bertanding di sejumlah negara. Yang ingin saya lakukan ialah mempromosikan olahraga ini.
Seperti disebutkan dalam laman pribadinya, Djokovic segera mengalihkan fokus ke turnamen lapangan tanah liat dengan Grand Slam Perancis Terbuka, 22 Mei-5 Juni, sebagai puncaknya. Dia akan memulai pemanasan menuju Roland Garros dengan tampil pada turnamen ATP Masters 1000 Monte Carlo, 10-17 April.
Kalahkan dua lawan
Di bagian putri, Naomi Osaka menang dalam laga yang menjadi sorotan pada babak pertama. Pada pertandingan Jumat waktu Indonesia, Osaka harus menghadapi ”dua lawan” yang sulit ditaklukkan, yaitu Sloane Stephens dan angin kencang.
”Saya yakin, Sloane memiliki kepercayaan diri tinggi karena baru menjuarai turnamen. Pertandingan tadi pun menjadi tes yang bagus bagi saya. Semoga kami bisa bertemu lagi dalam suasana yang lebih ideal. Angin pada hari ini membuat saya seperti berusaha bertahan hidup,” kata Osaka setelah mengalahkan Stephens 3-6, 6-1, 6-2.
Osaka memang tak tampil maksimal dalam pertandingan tersebut. Dia frustrasi karena kesulitan bermain dalam cuaca berangin kencang. ”Namun, saya berpikir, lawan juga menghadapi situasi yang sama. Jadi, saya berusaha benar-benar fokus untuk beradaptasi. Saking fokusnya, saya tak tahu berapa skor yang saya peroleh,” kata juara WTA 1000 Indian Wells 2018 tersebut.
Osaka melawan Stephens sebenarnya menjadi duel dua juara Grand Slam. Akan tetapi, persaingan pada babak pertama, berdasarkan undian, tak terhindarkan karena keduanya tidak mempunyai status unggulan.
Osaka, yang memiliki empat gelar Grand Slam, bahkan hanya berperingkat ke-78 dunia. Ini terjadi setelah dia gagal mempertahankan gelar juara dalam dua Grand Slam beruntun karena tersingkir pada babak ketiga AS Terbuka 2021 dan Australia Terbuka 2022. (AFP/REUTERS)