Kebangkitan LA Lakers saat menang atas Warriors ternyata tidak lebih dari sebuah kebetulan. Mereka kembali ke performa buruk dan semakin terancam tidak lolos "playoff" NBA musim ini
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
AFP/GettyImages/Bob Levey
Bintang LA Lakers, LeBron James, memegangi kepalanya setelah terkena lemparan bola saat menghadapi Houston Rockets pada lanjutan NBA di Toyota Center, Kamis (10/3/2022) WIB. Lakers takluk 130-139 pada laga itu.
HOUSTON, KAMIS – Los Angeles Lakers kembali memperlihatkan tren performa ibarat tapal kuda. Baru saja mendapat angin segar lewat kemenangan atas tim tangguh Golden State Warriors, LeBron James dan rekan-rekan langsung kalah dua kali beruntun dari tim papan bawah. Inkonsistensi itu semakin mempersulit posisi mereka untuk lolos ke playoff.
Teranyar, Lakers takluk dari tim muda Houston Rockets lewat babak overtime, 130-139, di Toyota Center, Houston, Kamis (10/3/2022) WIB. Kekalahan ini merupakan yang kedua beruntun bagi Lakers. Dua hari sebelumnya, mereka juga takluk dari San Antonio Spurs, 110-117.
James, yang diistirahakan dalam laga lawan Spurs, kembali bermain pagi tadi. Namun, kehadiran sosok pemain berjuluk “Sang Raja” itu tidak terlalu berpengaruh. Dia memang menyumbang triple double 23 poin, 14 rebound, dan 12 asis. Akan tetapi, lemparannya kurang efisien selama 45 menit bermain.
Akurasi lemparannya hanya 34,6 persen (9-26). James juga hanya memasukkan sekali lemparan tiga angka dari 9 kali percobaan. Meskipun sedang “bau”, dia terus memaksakan untuk melempar dari jarak jauh pada kuarter keempat hingga babak tambahan waktu.
AP/David J. Phillip
Bintang LA Lakers, LeBron James, berupaya memasukkan bola ke ring Houston Rockets pada lanjutan NBA di Toyota Center, Kamis (10/3/2022) WIB. Lakers takluk 130-139 pada laga itu.
“Saya melewatkan banyak tembakan yang sebenarnya saya tahu mampu untuk lakukan. (Tembakan) itu telah saya lakukan sepanjang musim dan karier. Tembakan-tembakan itu hanya tidak tepat untuk saya malam ini,” ucap pemain yang memasuki musim ke-19 bermain di NBA itu.
Titik terendah
Alhasil, Lakers sudah berada di titik terendah lagi. Padahal, empat hari lalu, moral tim baru saja terangkat seusai kemenangan atas tim papan atas Wilayah Barat, Warriors. Ketika itu, James tampil fenomenal lewat catatan 56 poin dan akurasi lemparan 61 persen.
Tim asuhan pelatih Frank Vogel ini kembali ke tren buruk akibat persoalan klasik mereka, yaitu rapuhnya pertahanan. Lakers, yang berisi pemain bintang veteran, seperti James, Russel Westbrook, dan Carmelo Anthony, diperdaya para rookie Rockets, yakni Jalen Green (32 poin), Josh Christopher (21 poin), dan Alperen Sengun (21 poin).
Sekali lagi, musim ini, James gagal menutup laga yang berujung pada kekalahan. Ini adalah kekalahan terburuk mereka musim ini. (Skip Bayless)
Bencana di pertahanan Lakers terlihat jelas pada babak tambahan waktu. Mereka dihujani tiga angka pada awal babak, hingga tenggelam dalam laju 13-0. Banyak poin Rockets berasal dari transisi cepat serangan balik. James dan rekan-rekan tidak sigap untuk segera kembali bertahan.
AFP/GettyImages/Bob Levey
Pemain LA Lakers, Malik Monk (kanan), berupaya memasukkan bola ke ring Houston Rockets pada lanjutan NBA di Toyota Center, Kamis (10/3/2022) WIB. Lakers takluk 130-139 pada laga itu.
Lakers pun harus gigit jari. Mereka gagal mencuri kemenangan dari tim juru kunci Wilayah Barat. “Kami melakukan terlalu banyak kesalahan dalam bertahan sepanjang pertandingan. Pemain kami berjuang (untuk menang), tetapi itu semua tidak cukup,” ucap Vogel.
Mirisnya, Lakers punya kesempatan besar membawa pulang kemenangan dari markas lawan. Mereka mendapat penguasaan bola terakhir saat skor imbang, 120-120. Ditugaskan sebagai pembawa bola, James menerobos masuk hingga ke dekat keranjang.
James, yang ditutup beberapa pemain, memutuskan untuk mengoper bola kepada Anthony di garis tiga angka. Anthony mengeksekusi bola itu tanpa penjagaan ketat, tetapi tembakannya gagal masuk.
Waktu krusial
Pengamat NBA, Skip Bayless, berkata, salah satu masalah terbesar Lakers adalah tidak memiliki pemain yang bisa menutup kemenangan di detik-detik krusial. “Sekali lagi, musim ini, James gagal menutup laga yang berujung pada kekalahan. Ini adalah kekalahan terburuk mereka musim ini,” ungkapnya.
AFP/Getty Images/RONALD MARTINEZ
Ekspresi bintang LA Lakers, LeBron James, seusai melakukan pelanggaran saat menghadapi Milwaukee Bucks pada lanjutan NBA di Arena Crypto.com, California, AS, 8 Februari 2022.
Lakers, juara NBA 2019-2020, kini berada di peringkat ke-9 dengan rekor 28 menang – 37 kalah. Dengan tren 1 kemenangan dalam 8 laga terakhir, mereka terancam tidak lolos ke playoff musim ini. Satu-satunya cara paling realistis lolos ke playoff adalah melalui play-in atau berada di peringkat ke-7 hingga ke-10.
Masalahnya, mereka berada lebih dekat dengan peringkat ke-11, Portland Trail Blazers (25-39), dibandingkan dengan peringkat ke-7, LA Clippers (34-33). Sangatlah mungkin tim asuhan Vogel itu justru terdepak dari zona play-in jika performa mereka tidak membaik.
“Sulit untuk bisa menerima kekalahan ketika Anda menuangkan semua yang Anda miliki ke dalamnya (permainan). Tetapi, kami punya tekad. Kami akan memperjuangkan (sisa musim) meskipun tantangannya berat,” pungkas Vogel yang mengantar Lakers juara pada dua musim lalu. (AP/REUTERS)