Dalam dua musim terakhir, Marc Marquez berada di luar persaingan juara MotoGP akibat cedera. Dia telah bugar dan siap merebut kembali takhta juara dari sang penjinaknya, Fabio Quartararo, pada musim baru.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·6 menit baca
Fabio Quartararo satu-satunya pebalap unggulan yang merasa belum puas dengan performa motor Yamaha YZR-M1 2022. Dia menilai, motor barunya itu tidak terlalu berbeda dengan M1 2021 yang mengantar dirinya meraih gelar juara pertamanya di MotoGP. Namun, dia tetap mampu melesat dalam dua tes pramusim di Sepang dan Mandalika. Bahkan, pace-nya sangat kompetitif dan konsisten sehingga sedikit pebalap yang bisa menandinginya, salah satunya Marc Marquez.
Quartararo belum puas dengan kecepatan puncak M1 yang tidak banyak meningkat dibandingkan musim lalu. Maka, dia harus mengompensasinya dengan selalu berada pada limit pengendalian untuk mendapatkan waktu putaran yang kompetitif. Akibatnya, dia sering mengalami momentum berisiko, terutama saat menikung dengan ban depan mulai tergelincir dan ban belakang bergeser ke samping. Situasi kian sulit karena hal itu terjadi saat menikung dengan siku turun ke arah permukaan aspal.
Pebalap berjuluk ”El Diablo” itu mengaku tidak tahu lagi area mana yang perlu diperbaiki. Yamaha diharapkan bisa meningkatkan lagi kecepatan puncak M1 sehingga ia tidak harus terus-menerus memacu motor pada limit pengendalian. ”Saya harus mati-matian dan terus-menerus memacu motor. Berkendara seperti itu sangat sulit,” ungkap Quartararo pada hari terakhir tes pramusim di Sirkuit Mandalika, Indonesia, beberapa waktu lalu.
Meskipun dalam situasi sulit, pebalap Monster Energy Yamaha itu mampu kompetitif dan konsisten dalam hal ritme pace (waktu satu putaran dengan flying start) saat tes itu. Pada hari terakhir di Mandalika, dia berada di posisi kedua tercepat, hanya terpaut 0,014 detik dari pebalap tercepat, Pol Espargaro (Repsol Honda). Akan tetapi, pace Quartararo sangat mengesankan, yaitu dalam rentang 1 menit 33 detik kecil hingga 32 detik besar, dalam simulasi balapan sebanyak 18 putaran.
Catatan pace balapan Quartararo itu hanya bisa disaingi sedikit pebalap, di antaranya Alex Rins (Suzuki Ecstar) dan Marc Marquez (Repsol Honda). Rins dan rekan setimnya, Joan Mir, menjadi kejutan dalam tes pramusim karena motor baru Suzuki GSX-RR kian cepat. Mereka kini bisa kompetitif mencetak waktu satu lap untuk kualifikasi dan menjaga konsistensi ritme pace.
Meskipun sadar tantangan musim ini akan lebih berat dibandingkan musim lalu, Quartararo siap memulai musim ini. Sang juara dunia bertahan tidak melulu mengeluhkan masalah, tetapi fokus mencari cara mengompensasi kekurangan M1. Mentalitas itu akan menjadi kunci apakah dia bisa mempertahankan gelar musim ini dan mengukuhkan predikatnya sebagai ”anti-Marquez”.
MotoGP musim 2022 akan dimulai di Qatar, akhir pekan ini. ”Saya senang kami sekarang memulai musim 2022. Kami memiliki kenangan bagus di tempat ini (Qatar). Saya memenangi Grand Prix pertama saya bersama tim pabrikan (Yamaha) di Losail, tahun lalu. Target pekan ini adalah melesat cepat,” ujar Quartararo.
Penanda awal
Sesi latihan hari pertama di Qatar, Jumat (4/3/2022), akan menjadi penanda awal apakah Quartararo bisa langsung kompetitif. Sirkuit Losail di Qatar akan membuka pertarungan memperebutkan momentum dalam persaingan juara musim ini. Balapan di Losail, Minggu (6/3/2022) pukul 22.00 WIB, sekaligus menguji apakah hasilnya selaras optimisme para pebalap saat tes pramusim lalu.
Quartararo mewaspadai keempat pebalap Honda yang sangat cepat dengan motor baru RC213V. Ia juga terkejut dengan kecepatan Mir dan Rins. Selain itu, ia menilai Ducati, dengan delapan pebalapnya, akan kian kuat seiring masukan data dan perbaikan performa ketika musim bergulir.
Para pebalap Suzuki berpotensi menjadi salah satu pesaing juara musim ini karena motor mereka membaik. Dibandingkan musim lalu, motor mereka kini lebih stabil. Pace-nya juga tidak menurun tajam ketika ban mulai aus.
Motivasi saya memulai musim baru ini sangat besar. Kami telah melalui sesuatu yang sulit dan sekarang saatnya menikmati. Bukan sekadar menikmati berkendara, melainkan juga menikmati lagi berkompetisi dan pertarungan di depan. (Marc Marqeuz)
Suzuki juga tampil dengan manajemen lengkap menyusul bergabungnya Livio Suppo sebagai manajer tim. Suppo sosok yang sangat berpengalaman mengelola tim. Itu dibuktikan dengan raihan juara dunia bersama Casey Stoner (di Ducati dan Honda) dan empat gelar lainnya bersama Honda.
Di bawah bimbingan Suppo, Mir dan Rins bisa tampil lebih baik, tenang, dan fokus, ketimbang musim lalu yang terasa sulit.
”Mengawali musim di Qatar sungguh luar biasa. Kegelapan dan cahaya lampu membuat balapan ini istimewa dengan atmosfer berbeda dibandingkan dengan di mana pun. Saya memanfaatkan waktu jeda antarmusim untuk beristirahat, tetapi juga berlatih dengan sangat keras. Akhir pekan ini, kami pun akan mulai bekerja dengan Livio. Jadi, saya merasa siap,” ungkap Mir yang sudah berada di Qatar.
Optimisme juga dirasakan Rins yang menikmati momentum positif sepanjang tes di Mandalika. ”Saya bisa merasakan GSX-RR 2022 memiliki sangat banyak potensi. Saya ingin segera berada di trek untuk pertama kalinya, Jumat, dan menyambut manajer tim baru,” ujar Rins.
Adapun Marquez kini telah kembali pada performa terbaik seiring pulihnya dia dari cedera yang sempat menghantui 1,5 tahun terakhir. Selain itu, feeling khusus dengan RC213V, motor yang diklaim keluar dari ”cangkang” Honda, terus bertumbuh. Motor baru itu diyakini keluar dari filosofi Honda selama ini, yaitu mengikuti gaya membalap Marquez.
Filosofi itu sempat membuat pebalap Honda lainnya kesulitan beradaptasi. Kini, semua pebalap Honda, yaitu Marquez, Pol Espargaro, Alex Marquez, dan Takaaki Nakagami, mampu mengoptimalkan motor dengan gaya membalapnya masing-masing.
Espargaro pun merasakan kondisi itu telah membangkitkan kepercayaan dirinya untuk bersaing di papan atas pada musim ini. Kondisi ini berbeda dengan musim lalu, di mana dia tidak bisa menerapkan gaya membalapnya yang bertumpu pada traksi ban belakang dengan pengereman keras.
Mencari kebangkitan
Sementara Marquez mulai bisa menemukan pengendalian motor baru saat tes di Mandalika. Dia memang jarang melakukan time attack, tetapi fokus mencoba berbagai setelan dan ritme pace. Desain motor baru dan pulihnya Marquez bisa menjadi pemicu kebangkitan Honda yang terpuruk dalam dua musim terakhir.
”Motivasi saya memulai musim baru ini sangat besar. Kami telah melalui sesuatu yang sulit dan sekarang saatnya menikmati. Bukan sekadar menikmati berkendara, melainkan juga menikmati lagi berkompetisi dan pertarungan di depan,” ungkap Marquez.
Tahun 2022 adalah musim kesepuluh Marquez di MotoGP. Ia pun menjadi pebalap paling berpengalaman di kelas tertinggi balapan GP itu. ”Ada banyak pesaing baru, tetapi target (saya) tetap sama, yaitu bertarung meraih gelar juara dunia,” ungkapnya kemudian.
Secara khusus, ia menyoroti dua rival, yaitu Quartararo dan (Francesco) Bagnaia, yang dinilainya sangat cepat. Kedua pebalap itu sangat kompetitif pada musim lalu. ”Kedua pebalap ini berkendara dengan sangat bagus tahun lalu. Kami juga perlu memahami level motor Ducati. Terlepas dari hal itu, saya hanya ingin berkonsentrasi pada garasi, tim saya, sendiri,” ujar Marquez.
Dalam tes pramusim tahun ini, Bagnaia tidak terlalu menonjol dalam hal perolehan waktu lap tercepat. Pebalap tim pabrikan Ducati itu lebih fokus mencari setelan motor dan mencoba berbagai paket perbaikan performa. Namun, dilihat dari pace, performanya cukup meyakinkan, yaitu konsisten di 1 menit 33 detik tengah saat tes di Mandalika. Catatan waktunya itu bisa lebih baik saat pebalap berjuluk ”Pecco” itu tampil dalam mode menyerang.
Maka, pebalap yang telah menemukan kunci pengendalian Ducati Desmosedici pada musim lalu, terutama dalam hal pengereman, itu menilai motor 2022 memiliki potensi lebih besar dibandingkan tahun lalu. Dia pun optimistis bisa kompetitif sejak balapan pembuka di Qatar dan menuntaskan perburuan gelar juara pertamanya di MotoGP. Apalagi, karakter Sirkuit Losail sangat cocok dengan Desmosedici yang cepat di trek lurus.
”Kami telah menyiapkan motor untuk balapan dengan baik di Qatar. Pace dan konsistensi kami oke,” ungkap runner-up musim lalu itu.
”Kami telah menyelesaikan banyak pekerjaan, tetapi kami tetap perlu bekerja lebih baik. Kami akhirnya menemukan kompromi yang saya sukai. Jadi, saya pikir, di Qatar, kami akan mengawali (musim baru MotoGP) dengan baik. Motor ini punya potensi lebih dibandingkan musim lalu,” ujar Pecco kemudian, penuh optimisme.