Bogor LavAni Susul Pertamina Pertamax ke "Final Four"
Tim debutan Bogor LavAni menyusul pimpinan klasemen sementara Jakarta Pertamina Pertamax lolos ke final four Proliga 2022. Kepastian itu didapat usai LavAni menang 3-0 atas Pertamina Peratamax dalam laga seri ketujuh.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Tim debutan Bogor LavAni sukses menyusul Jakarta Pertamina Pertamax lolos ke final four atau empat besar PLN Mobile Proliga 2022. Kepastian itu didapat usai tim milik Presiden keenam Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono ini menang 3-0 (25-19, 25-19, 25-16) atas Pertamina Pertamax yang notabene pemuncak klasemen dalam laga seri ketujuh di Padepokan Bola Voli Sentul, Jawa Barat, Jumat (25/2/2022).
Dengan tiga poin itu, LavAni tetap berada di urutan kedua dengan 17 poin dari delapan laga. Jumlah poin mereka sama dengan Pertamina Pertamax di puncak klasemen dengan 17 poin dari delapan laga. Akan tetapi, mereka kalah jumlah kemenangan dari Pertamina Pertamax yang mengoleksi enam kemenangan atau satu kemenangan lebih banyak.
Secara keseluruhan, LavAni dan Pertamina Pertamax sudah pasti mendapatkan tiket ke final four. Kedua tim itu memang masih bisa dilampaui oleh Surabaya Bhayangkara Samator di peringkat ketiga dengan 13 poin dari delapan laga dan Jakarta BNI 46 di tempat keempat dengan 10 poin dari tujuh laga.
Kendati demikian, LavAni dan Pertamina Pertamax tidak mungkin lagi dilampaui oleh Kudus Sukun Badak di urutan kelima dengan 7 poin dari delapan laga dan Palembang Bank SumselBabel di peringkat keenam atau dasar klasemen dengan 5 poin dari tujuh laga. Dengan begitu, LavAni dan Pertamina Pertamax telah mengunci posisi di empat besar klasemen akhir.
”Alhamdulillah, hari ini, kami diberi kesehatan dan kembali mendapatkan kemenangan. Hasil ini sangat penting untuk memastikan kami ke final four. Kami terus memperbaiki diri di putaran kedua ini, terutama dari servis dan blok. Dalam tiga laga awal putaran kedua ini, evaluasi itu berbuah hasil positif, kami bermain jauh lebih baik,” ujar asisten pelatih LavAni, Erwin Rusni sehabis laga tersebut.
Haus kemenangan
LavAni bertransformasi dari tim kereta luncur atau tidak stabil mempertahankan keunggulan di putaran pertama menjadi tim buas yang haus kemenangan di putaran kedua. Setelah menang beruntun di dua laga awal putaran kedua, yakni menang 3-0 atas Sukun Badak, Minggu (13/2) dan menang 3-1 atas juara bertahan Bhayangkara Samator, Jumat (18/2), mereka masih belum puas.
Terbukti, pada laga ketiga menghadapi Pertamina Pertamax, performa LavAni tak seperti tim pendatang baru yang minim pengalaman. Mereka justru tampil sangat beringas bak serigala mencabik-cabik mangsanya. Padahal, mereka melawan Pertamina Pertamax, tim mapan yang diperkuat sejumlah bintang timnas, sedang memimpin klasemen, dan kandidat kuat juara musim ini.
Dalam laga itu, LavAni tidak sedikit pun inferior dari Pertamina Pertamax. Selama laga, mereka selalu dominan dengan keunggulan poin yang begitu jauh. Mereka sempat unggul 8 poin sebelum menang 25-19 di set pertama, sempat unggul 7 poin sebelum menang 25-19 di set kedua, dan ditutup keunggulan telak 9 poin di set ketiga.
”Kami belajar banyak dari putaran pertama. Yang paling utama, kami memperbaiki sektor paling berisiko yang ditempati oleh setter Dio Zulfikri. Sebagai pengatur permainan, Dio sering lupa dengan instruksi pelatih sehingga tim bermain tidak sesuai harapan di putaran pertama. Namun, pada putaran kedua, Dio menjadi lebih baik, dirinya bisa menjalani semua instruksi pelatih dengan tepat. Selain itu, anak-anak sangat bersemangat untuk mengalahkan Pertamina. Itu semua menjadi kunci kemenangan kali ini,” terang Erwin.
Tetap berbenah
Middle blocker LavAni M Malizi mengatakan, putaran pertama menjadi tempat belajar untuk semua pemain. Sebagai tim debutan yang banyak dihuni oleh pemain muda, para pemain senior sedikit grogi dan terbawa kepada yuniornya.
Memasuki putaran kedua, mereka memetik banyak pelajaran dari putaran sebelumnya. Mereka sadar memiliki potensi besar untuk mengalahkan setiap lawan. Hanya saja, mereka tidak mampu menjaga konsistensi permainan. Maka itu, mereka bisa selalu menang di set pertama tetapi nyaris selalu kalah di set kedua dan ketiga.
Bahkan, mereka pernah unggul 2-0 atas Bank SumselBabel tetapi akhirnya kalah 2-3. ”Kami selalu evaluasi dari setiap kekalahan terdahulu. Di putaran pertama, kami selalu fight di set pertama atau kedua tetapi menurun di set ketiga. Kami belajar terus sehingga bisa lebih baik di putaran kedua sejauh ini,” katanya.
Kami belajar banyak dari putaran pertama. Yang paling utama, kami memperbaiki sektor paling berisiko yang ditempati oleh setter Dio Zulfikri. (Erwin Rusni)
Dari tiga laga putaran kedua ini, LavAni bisa dibilang nyaris sempurna. Mereka punya servis, blok, dan pengembalian bola pertama jauh membaik. Adapun serangan dari para spikernya, terutama opposite asal Brasil Leandro Martins Da Silva dan outside hitter asal Kuba Jorgen Gonzales Garcia tetap mematikan.
Akan tetapi, Malizi tidak mau timnya cepat besar kepala. Menurutnya, LavAni harus tetap membumi. ”Lagi pula, servis kami masih belum terlalu membunuh. Kami mesti meningkatkannya agar kami bisa terus menjaga tren kemenangan ini,” ungkap Malizi.
Pelatih Pertamina Pertamax Pascal Wilmar menyampaikan, anak asuhannya sudah merasa lolos ke final four sehingga tidak ngotot lagi untuk meraih kemenangan. Terlepas dari itu, para pemainnya memang terlalu banyak melakukan kesalahan sendiri dalam laga tersebut. ”Saya tetap bersyukur kesalahan ini terjadi di babak penyisihan sehingga kami masih ada waktu untuk belajar memperbaiki diri sebelum ke final four,” pungkasnya.