Rotasi Pertamina Fastron Tak Mampu Dibendung Mandiri Popsivo Polwan
Karena sudah pasti ke ”final four”, tim putri Pertamina coba menerapkan rotasi pemain saat menghadapi Popsivo Polwan. Meski demikian, skuad itu tetap terlalu tangguh dan bisa menang 3-0 atas juara bertahan tersebut.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dengan status sudah pasti lolos ke final four atau empat besar sejak seri keenam PLN Mobile Proliga 2022 pada pekan lalu, tim putri Jakarta Pertamina Fastron mulai memberikan kesempatan kepada pemain pelapis bermain. Namun, skuad rotasi Pertamina Fastron ternyata masih terlalu tangguh sehingga menang telak 3-0 (25-21, 25-22, 25-21) atas juara bertahan Jakarta Mandiri Popsivo Polwan pada hari pertama seri ketujuh di Padepokan Bola Voli Sentul, Jawa Barat, Jumat (25/2/2022).
”Saya senang bisa kembali bermain (setelah absen karena Covid-19 pekan lalu). Saya senang juga semua pemain diberikan kesempatan bermain. Semuanya bermain dengan baik dan mereka siap untuk final four nanti,” ujar Niverka Marte, setter asal Republik Dominika milik Pertamina Fastron sehabis laga tersebut.
Dalam laga ini, Pelatih Pertamina Fastron Octavian memenuhi janjinya untuk mulai memberikan kesempatan kepada pemain pelapis jam terbang. Paling tidak, dari 14 pemain yang didaftarkan, semuanya mendapatkan kesempatan untuk turun ke lapangan.
Memang, pola rotasi yang diterapkan cenderung berhati-hati. Pemain inti, seperti opposite Megawati Hangestri Pertiwi; outside hitter Ratri Wulandari, outside hitter asal Republik Dominika, Prisilla Rivera, middle blocker Myrasuci Indriani, Marte, dan libero Berlllian Marsheila tetap menjadi fondasi utama. Mereka bermain hingga tim berada dalam situasi aman.
Saat tim telah unggul 5-6 poin, barulah rotasi itu dimulai. Semua pemain inti itu secara bertahap digantikan oleh pemain-pemain yang selama ini jarang atau tidak pernah bermain. Pemain muda, seperti opposite berusia 18 tahun, Mita Chantika, mendapatkan kesempatan menggantikan Megawati di pengujung set pertama dan kedua. Sementara opposite berusia 19 tahun, Vara Arianti, bermain pada set ketiga.
Outside hitter Novia Andriyanti beberapa kali mengisi posisi yang ditinggalkan Megawati atau Rivera. Middle blocker Meidita Fika Indriana dan Anastasia Regina Putri bergantian mengisi posisi atau mendampingi Myrasuci. Arneta Putri Amelian berulang kali menggantikan Marte, libero cadangan Selly Nurfauziah dan Nabila Aura Noor Iskandar bergiliran turun menggantikan Berllian.
Secara keseluruhan, strategi itu membuat Pertamina Fastron tidak bermain semengigit biasanya. Akan tetapi, itu tetap tak bisa diimbangi oleh para pemain Mandiri Popsivo Polwan. ”Kerja sama menjadi kunci utama tim ini. Semua pemain saling mendukung agar tim ini tetap solid. Semua pemain sangat penting, baik inti maupun cadangan selalu memberikan yang terbaik untuk tim,” ucap Marte.
Berkat kemenangan itu, Pertamina Fastron kian kokoh di puncak klasemen dengan 21 poin dari tujuh laga. Mereka menjadi satu-satunya tim yang selalu menang telak atau meraih tiga poin dan tidak pernah terkalahkan.
Saya senang juga semua pemain diberikan kesempatan bermain. Semuanya bermain dengan baik dan mereka siap untuk final four nanti.
Tidak berpuas diri
Manajer Tim Pertamina Fastron Widi Triyoso mengatakan, timnya dituntut untuk tidak berpuas diri dengan semua kemenangan tersebut. Mereka selalu diingatkan tidak boleh merasa aman meskipun sudah lolos ke final four.
”Kami selalu mengevaluasi pemain setiap sehabis pertandingan. Kami selalu menanamkan profesionalitas kepada mereka. Mau itu pemain inti maupun pemain cadangan, semuanya wajib berlatih dengan optimal dan memperbaiki kelemahan, terutama dari blok dan bertahan,” katanya.
Kedisplinan yang ditanamkan itu terlihat jelas dalam laga kali ini. Semua pemain pelapis menjawab kepercayaan pelatih dengan baik. Itu menjadi sinyal positif karena pemain inti bisa saja tidak bisa bermain di tengah pandemi Covid-19 yang tidak pasti ini.
Kalau pemain cadangan siap bermain, tentu itu akan sangat berguna dalam kondisi krusial di final four mendatang. ”Kami memiliki dua-tiga pemain untuk setiap lini. Semuanya berlatih dengan keras dan siap turun sewaktu dibutuhkan,” kata Widi.
Berefek besar
Adapun Mandiri Popsivo Polwan tidak dapat berbuat banyak karena kehilangan sedikitnya lima pemain inti akibat positif Covid-19 sebelum laga. Mereka adalah opposite asal Republik Dominika, Gina Mambru, outside hitter Amalia Fajrina Nabila, outside hitter Arsela Nuari Purnama, middle blocker Agfarida Desy Maharani, dan libero Susilawati.
Pelatih Mandiri Popsivo Polwan Chamnan Dokmai mengatakan, hilangnya pemain-pemain itu, khususnya Amelia, Mambru, dan Arsela sangat mengganggu performa tim. Kendati demikian, pelatih asal Thailand itu tetap optimistis bisa lolos ke final four asalkan para pemainnya menunjukkan mental baja di laga sisa. ”Kami harus memiliki mental bertanding yang kuat agar siap menghadapi setiap lawan,” ujarnya.
Kekalahan itu menyebabkan Mandiri Popsivo Polwan tertahan di urutan keempat dengan 6 poin dari enam laga. Mereka masih punya kesempatan ke final four kalau bisa memenangi salah satu dari dua laga sisa, yaitu melawan Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia, Minggu (27/2/2020), dan menghadapi Jakarta Elektrik PLN, Sabtu (5/3/2020).
Petrokimia Pupuk Indonesia menjadi pesaing terberat. Mereka menang 3-0 (25-17, 29-27, 25-17) atas Elektrik PLN dalam laga tunda, Jumat pagi. Kemenangan itu mendongrak posisi Petrokimia Pupuk Indonesia dari peringkat keempat menjadi ketiga dengan 7 poin dari enam laga. Sebaliknya, Elektrik PLN terbenam di tempat kelima atau dasar klasemen dengan 4 poin dari tujuh laga.