Atletico Madrid gagal memanfaatkan keuntungan tampil di kandang kontra Manchester United, Kamis WIB. Dengan hasil imbang 1-1, Atletico belum meraih kemenangan di markas sendiri pada ajang Liga Champions musim ini.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
MADRID, KAMIS — Atletico Madrid menampilkan salah satu performa terbaik di musim ini dalam laga menghadapi Manchester United, Kamis (24/2/2022) dini hari WIB, di Stadion Wanda Metropolitano. Skuad ”Los Rojiblancos” telah menampilkan kerja keras untuk menguasai laga, tetapi dua peluang membentur tiang gawang. Hal ini membuat anak asuhan Diego Simeone tersebut harus puas bermain imbang 1-1.
Indikasi penampilan Atletico yang membaik tercatat dari jumlah peluang yang dikreasikan. Sebanyak 13 tembakan dihasilkan Atletico di hadapan sekitar 63.000 pendukung yang hadir menyaksikan langsung laga itu.
Jumlah tembakan itu melebihi rata-rata 10,83 peluang yang dihasilkan Atletico pada enam laga fase grup. Performa itu dilengkapi dengan gol sundulan Joao Felix ketika laga baru berjalan tujuh menit. Felix sukses mengelabui David De Gea setelah menerima umpan dari Renan Lodi.
Namun, setelah gol itu, dewi fortuna menjauhi Los Rojiblancos. Atletico sempat menghasilkan dua peluang terbaik di pengujung tiap babak.
Pertama, melalui sundulan Sime Vrsaljko pada menit ke-45. Kemudian, sepakan kaki kiri melengkung Antoine Griezmann ketika waktu normal di babak kedua menyisakan dua menit. Sayang, dua peluang itu membentur mistar gawang meski De Gea sudah mati langkah dan hanya bisa menyaksikan arah bola.
Di luar dua kesempatan emas yang digagalkan mistar gawang, Atletico gagal mencatatkan tembakan mengarah ke gawang dalam 83 menit sisa pertandingan itu. Alhasil, gol Felix menjadi satu-satunya catatan tembakan tepat sasaran yang dihasilkan Atletico.
Di luar ketidakberuntungan itu, Simeone mengapresiasi perjuangan para pemainnya yang tidak kenal lelah mengejar kemenangan. Meski mengoleksi penguasaan bola yang lebih inferior dibandingkan tim tamu dengan 37 persen berbanding 63 persen, Simeone menganggap para pemainnya menunjukkan kolektivitas permainan yang lebih baik.
”Semangat tim, kerja kolektif, dan tekanan kami sangat bagus. Banyak hal luar biasa yang ditampilkan pemain di laga ini dan ini yang harus kami pertahankan,” ujar Simeone seusai laga, dilansir Marca.
Simeone menambahkan, ”Hampir segalanya kami lakukan demi meraih kemenangan, tetapi mereka mencetak gol melalui satu-satunya peluang terbaik yang dihasilkan. Hasil ini tidak berarti kami kehilangan peluang lolos ke babak selanjutnya. Sebab, dihapusnya aturan gol tandang membuat kedua tim masih memiliki kans yang sama untuk memenangi pertandingan di laga kedua.”
Dengan hasil imbang itu, Los Rojiblancos belum meraih kemenangan di laga kandang pada kompetisi antarjuara Eropa musim 2021-2022 ini. Dalam empat laga di Wanda Metropolitano, Atletico hanya mencatatkan dua kali imbang dan dua kali tumbang dari tim tamu.
Pertama kali
Pada laga kontra MU, Simeone untuk pertama kali menurunkan dua pemain cepatnya di lini depan, yaitu Felix dan Angel Correa. Juru taktik asal Argentina itu menyimpan Griezmann dan Luis Suarez di bangku cadangan. Griezmann masuk pada menit ke-76 dan Suarez tidak tampil di laga itu.
Duet Felix dan Correa bisa memberikan kerepotan bagi lini pertahanan MU yang diisi oleh Raphael Varane dan Harry Maguire. Secara total, Felix menghasilkan lima tembakan dan Correa menciptakan satu peluang.
Semangat tim, kerja kolektif, dan tekanan kami sangat bagus. Banyak hal luar biasa yang ditampilkan pemain di laga ini dan ini yang harus kami pertahankan.
Di luar sisi serangan, Felix dan Correa juga aktif membantu tim dalam posisi bertahan. Felix, misalnya, mencatatkan dua kali sapuan. Jumlah itu hanya kalah dari total sapuan yang dihasilkan bek tengah, Jose Gimenez. Adapun Correa melakukan dua kali intersep.
”Kami mengakhiri laga dengan perasaan pahit-manis. Kami bermain baik dan menguasai permainan meski tidak banyak menguasai bola. Namun, inilah sepak bola, lawan bisa menghukum Anda lewat satu-satunya peluang yang mereka miliki,” ucap Felix, dikutip laman UEFA.
Terkait golnya, Felix mengatakan, itu adalah hasil latihan yang khusus disiapkan sejak pekan lalu. Menurut Felix, dirinya tengah berusaha untuk memperbaiki kemampuan bola-bola atas.
”Gol itu sesuai dengan yang kami rencanakan dalam sesi latihan sepekan terakhir,” kata Felix tentang gol sundulan pertamanya di musim ini.
”Supersub” Elanga
”Setan Merah” kembali diselamatkan oleh Anthony Elanga yang menunjukkan perannya sebagai supersub. Elanga menaklukkan Jan Oblak ketika laga telah menginjak menit ke-80 setelah menerima umpan Bruno Fernandes.
Gol itu berawal dari serangan balik dan pergerakan tanpa bola brilian dari Elanga yang mampu keluar dari kawalan bek Atletico, Reinildo. Gol itu menjadi satu-satunya tembakan yang dihasilkan pemain berusia 19 tahun itu.
Sebelum gol ke gawang Atletico, Elanga juga menampilkan dampak instan ketika masuk sebagai pemain pengganti di laga kontra Leeds United, Minggu (20/2/2022). Ia mencetak gol pamungkas MU untuk menyegel kemenangan 4-2 dalam duel bertajuk ”Derbi Mawar” itu.
”Manajer berkata kepada saya untuk membuat bek lawan takut dan memanfaatkan kesempatan yang saya dapatkan. Saya selalu ingin memberikan 150 persen kemampuan setiap diberi kepercayaan tampil karena saya berambisi menjadi pemain terbaik di lapangan,” ucap Elanga yang mencetak gol ke-500 MU di Liga Champions.
Manajer MU Ralf Rangnick mengatakan, dirinya menikmati performa Elanga. Menurut dia, Elanga bisa menjadi teladan bagi pemain MU yang lain karena sikapnya selalu bagus ketika tampil.
”Saya berharap pemain lain menjadikan Elanga sebagai contoh karena ia selalu menikmati penampilannya,” kata Rangnick.
Pada laga lain, Ajax Amsterdam membawa pulang hasil imbang 2-2 dari lawatan ke markas Benfica, Stadion Da Luz, Lisabon, Portugal. Dusan Tadic dan Sebastian Haller mencetak sepasang gol Ajax. Sementara wajah Benfica diselamatkan oleh gol bunuh diri Haller dan sumbangan gol Roman Yaremchuk. (AFP)