Barcelona mulai menikmati hasil perburuan pemain di bursa transfer musim dingin. Rekrutan empat pemain baru menambah daya gedor Barca. Namun, rekrutan itu menunjukkan ada celah di lini belakang yang terlupakan.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
BARCELONA, SENIN – Barcelona gagal mengemas tiga poin saat melawat ke kandang Espanyol di Stadion Cornella-El Prat, Barcelona, pada lanjutan Liga Spanyol, Senin (14/2/2022) dini hari WIB. Derbi Catalan ini berakhir imbang 2-2. Laga ini menunjukkan kekuatan lini serang Barca, sekaligus kelemahan di lini pertahanan mereka.
Barcelona mulai menikmati hasil perburuan pemain di bursa transfer musim dingin. “Blaugrana” mendatangkan empat pemain baru, yaitu Adama Traore, Ferran Torres, Pierre-Emerick Aubameyang, dan Dani Alves. Rekrutan anyar Barca mayoritas bertipe menyerang. Berkat tambahan tenaga para pemain baru tersebut, lini serang Barca menjadi lebih hidup.
Hal itu terlihat di Derbi Catalan, saat Barca meladeni Espanyol di kandangnya. Meski bertarung di bawah tekanan pendukung Espanyol, Barca mampu unggul cepat di menit ke-2 melalui Pedri Gonzalez.
Menerima umpang silang dari Jordi Alba, Pedri dengan jeli menempatkan posisi sehingga dengan mudah menyambut bola dan mencetak gol. Menurut catatan Opta, gol Pedri itu tercatat sebagai gol tercepat yang dicetak dalam Derbi Catalan di abad ke-21.
Tertinggal satu gol memicu para pemain Espanyol untuk tampil lebih menekan. Espanyol kemudian membalas di menit ke-40 berkat aksi Sergi Darder. Menerima operan dari Raul de Tomas, Darder berdiri bebas tanpa tekanan dari pemain belakang Barca.
Dengan leluasa Darder melepaskan sepakan melengkung ke sudut kiri gawang Barca. Sepakan Darder sulit dijangkau Marc-Andre Ter Stegen, kipper Barca, meski ia telah merentangkan tangannya.
Di babak kedua, Barca mencoba tampil lebih menyerang. Mereka mampu mendominasi penguasaan bola dan peluang. Statistik laga menyebutkan, Barca menguasai 65 persen penguasaan bola.
Tim arahan pelatih Xavi Hernandez juga lebih banyak melepaskan tembakan ke gawang Espanyol. Secara total, Barca melesakkan 12 percobaan tembakan dengan empat di antaranya mengarah tepat ke gawang. Barca bahkan bisa berbalik unggul andai gol Gavi di menit ke-57 tak dianulir wasit karena offside.
Meski begitu, Espanyol justru mampu berbalik unggul lewat gol Raul de Tomas. Melalui skema serangan balik, De Tomas lolos dari kejaran para pemain belakang Barca. Dengan tenang ia menaklukkan Ter Stegen di menit ke-64.
Di pengujung laga, penyerang jangkung Barca, Luuk de Jong, tampil sebagai penyelamat melalui gol sundulannya. Menerima umpan silang dari Adama Traore, De Jong memenangi duel udara dan mencetak gol penyama kedudukan. Hingga laga usai, skor imbang 2-2 tetap bertahan.
Kami terlalu banyak kebobolan gol. Ini adalah kesalahan yang harus kami minimalkan.
“Tidak mudah untuk menang di stadion ini. Real Madrid pernah kalah di sini. Kami memainkan permainan yang bagus dan bisa saja meraih kemenangan besar,” kata Xavi mengomentari hasil imbang yang diraih timnya kontra Espanyol.
Menyisakan lubang
Sejak merekrut empat pemain baru, lini serang Barca memang menjadi lebih atraktif. Mereka telah mencetak total enam gol di dua laga setelah bursa transfer musim dingin ditutup. Namun, perekrutan empat pemain baru itu seolah melupakan ada masalah di lini belakang Barca yang juga harus ditambal.
“Kami terlalu banyak kebobolan gol. Ini adalah kesalahan yang harus kami minimalkan,” ujar Xavi.
Celah di lini pertahanan Barca diharapkan bisa tertutup dengan kehadiran Alves. Masalahnya, Alves terlampau berusia saat ini. Kecepatannya sudah termakan usia yang mencapai 38 tahun.
Selain itu, Alves memiliki kecenderungan untuk naik membantu serangan. Bukan murni bertahan. Alves absen membela Barca kala melawan Espanyol karena masih menjalani hukuman akibat terkena kartu merah di laga sebelumnya melawan Atletico Madrid.
Barca kini juga masih mengandalkan bek 35 tahun, Gerard Pique, yang sudah mulai tergerus usia. Setelah ini Barca akan meladeni Valencia di Liga Spanyol. Tantangan bagi Barca untuk memetik poin penuh dari Valencia menjadi semakin berat karena mereka mengalami krisis pemain belakang.
Laga melawan Espanyol benar-benar menguras ketersediaan pemain belakang Barca. Bek andalan Barca, Ronald Araujo, menderita cedera dan Pique harus absen karena menerima kartu merah di laga ini.
Sementara itu, Pedri merasa kecewa karena Barca gagal meraih tiga poin dari markas Espanyol. Menurut Pedri, Barca merasa laga berjalan lancar saat dirinya mencetak gol cepat.
Pedri menyebut timnya terburu-buru mengambil keputusan dan tidak tenang dalam menahan serangan-serangan Espanyol. “Kami hanya mendapat satu poin, hasil itu mengecewakan karena kami datang untuk tiga poin dan kami hanya pergi dengan satu poin,” katanya. (AFP/REUTERS)