Untuk pertama kalinya sejak ditangani Xavi Hernandez, Barcelona mampu menang dengan mencetak lebih dari tiga gol. Rekrutan pemain baru sedikit banyak membantu Xavi menyalakan api evolusi di dalam tim
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·5 menit baca
BARCELONA, MINGGU – Barcelona menggusur Atletico Madrid dari peringkat keempat klasemen sementara Liga Spanyol berkat kemenangan 4-2 di Stadion Camp Nou, yang berakhir Senin (7/2/2022) dini hari WIB. Kemenangan atas juara bertahan Liga Spanyol tersebut memperlihatkan nyala api evolusi Barca yang mulai berkobar di bawah arahan pelatih Xavi Hernandez.
“Kami mengalami banyak kekecewaan musim ini. Kemenangan ini memberi kami dan penggemar banyak kekuatan,” ujar bek kanan Barcelona, Jordi Alba, seusai laga.
Kemenangan atas Atletico Madrid tergolong spesial bagi Xavi. Selain membuat Barca kembali masuk ke peringkat empat besar klasemen Liga Spanyol, untuk pertama kalinya Barca di bawah asuhan Xavi mampu memenangi laga dengan mencetak lebih dari tiga gol.
Pada laga-laga sebelumnya, Xavi masih kesulitan mengembalikan identitas Barca sebagai tim yang bermain atraktif melalui umpan-umpan bola pendek dari kaki ke kaki.
Xavi menjadi harapan Barcelona untuk keluar dari masa-masa kelam semasa dilatih oleh Ronald Koeman. Ketika dilatih Koeman, Barca menanggalkan identitasnya sebagai tim yang mengedepankan penguasaan bola dan bermain agresif ala total football. Kedatangan Xavi diharapkan mampu mengembalikan identitas dan kejayaan Barca.
Namun, perubahan tidak langsung terasa meski Xavi sudah resmi menangani Barca. Barca masih tampil inkonsisten beberapa pekan usai diambil alih Xavi pada 5 November tahun lalu. Mereka tersingkir secara prematur dari Liga Champions Eropa dan gagal merengkuh trofi di Piala Super Spanyol usai dikandaskan Real Madrid.
Xavi tidak bisa langsung menghadirkan perubahan karena skuad yang ia warisi belum cukup ideal untuk menopang visi bermain yang ia inginkan. Untuk itulah di bursa transfer musim dingin, Xavi meminta kepada para petinggi Barca untuk mendatangkan sejumlah pemain baru yang benar-benar sesuai dengan kebutuhannya.
Manajemen Barca bergerak cepat dengan mendatangkan empat pemain anyar, Dani Alves, Ferran Torres, Adama Traore, dan Pierre-Emerick Aubameyang. Dengan bantuan empat pemain baru tersebut, Xavi pelan-pelan mulai menyalakan proses evolusi Barca menjadi tim yang kembali disegani.
“Sejak saya tiba tiga bulan lalu, kami telah banyak berkembang. Saya bangga dengan tim ini,” katanya.
Mendapat kepercayaan
Keempat rekrutan baru Barca langsung mendapat kepercayaan dari Xavi untuk mencicipi menit bermain di hadapan 74.221 penonton di Camp Nou. Traore, Torres, dan Alves dipasang Xavi sejak menit-menit awal dalam formasi menyerang 4-3-3.
Adapun Aubameyang memulai laga dari bangku cadangan. Ia tidak dipasang Xavi sejak awal karena sudah lama tidak bermain. Aubameyang terakhir kali bertanding saat membela Arsenal pada 6 Desember 2021. Bila langsung dipaksakan bermain, tim medis Barca khawatir Aubameyang bakal mengalami cedera.
Barca tampil agresif dan menekan Atletico begitu laga dimulai. Namun, justru Atletico yang mampu unggul lebih dulu melalui Yannick Carrasco di menit ke-8. Carrasco menjebol gawang Marc-Andre Ter Stegen usai menerima umpan mendatar Luis Suarez.
Tidak butuh waktu lama bagi Barca untuk menyamakan kedudukan. Alves menjadi otak dari gol penyeimbang Barca melalui visi bermainnya. Pemain senior timnas Brasil tersebut melihat Jordi Alba yang tak terkawal di dalam kotak penalti Atletico. Umpan lambung Alves langsung disambut sepakan voli Alba yang berbuah gol penyeimbang.
Kontribusi pemain baru kembali dirasakan Barca ketika mencetak gol pembalik keadaan. Traore mampu melewati pengawalan Mario Hermoso dan mengirim umpan terukur kepada Gavi. Gavi memenangkan duel udara dan membuat Barca memimpin 2-1 di menit ke-21. Barca menjauh melalui sepakan keras Ronald Araujo di menit ke-43 yang memanfaatkan bola muntah hasil sundulan Gerard Pique.
Alves kembali menjadi sosok penting dalam pertandingan Barca kali ini. Penempatan posisi yang jitu memudahkan dirinya untuk mencetak gol keempat Barca pada menit ke-49. Walau membuat satu gol dan satu asis di laga ini, Alves tidak dapat menyelesaikan laga karena diusir wasit di menit ke-69. Alves mendapat kartu merah lantaran menendang kaki belakang Carrasco.
“Sampai Dani Alves diusir, pertandingan berjalan sempurna. Kami kemudian sedikit melemah karena harus bermain bertahan dengan 10 orang. Menurut pendapat saya, 60 menit pertama adalah Barcelona yang kami inginkan,” ujar Xavi.
Sejak saya tiba tiga bulan lalu, kami telah banyak berkembang. Saya bangga dengan tim ini.
Tertinggal cukup jauh, pelatih Atletico Diego Simeone membuat sejumlah perubahan. Ia melakukan pergantian tiga pemain sekaligus. Salah satu pemain yang diganti adalah penyerang Joao Felix yang kurang berkembang. Ia digantikan Angel Correa.
Pergantian itu cukup efektif meningkatkan intensitas serangan Atletico. Hasilnya, Suarez mampu mencetak gol hiburan di menit ke-59 lewat sundulan kepala.
Tidak ada gol tambahan tercipta hingga laga usai. Barca mengunci kemenangan 4-2 sekaligus menggusur Atletico di peringkat keempat. Barca kini mengumpulkan 38 poin, sedangkan Atletico turun ke peringkat kelima dengan 36 poin.
“Target kami musim ini di liga adalah berada di antara 4 besar dan lolos ke Liga Champions,” ucap Xavi.
Sementara itu, pemain belakang Atletico, Stefan Safic, merasa sangat kecewa karena Atletico gagal membawa pulang poin penuh meski telah unggul lebih dulu. Ia menyebut ada permasalahan serius di lini belakang Atletico musim ini.
Atletico sejauh ini telah kebobolan 30 gol dalam 22 pertandingan. Jumlah tersebut lebih banyak dibandingkan musim lalu saat mereka menjuarai Liga Spanyol. Kala itu, Atletico kebobolan sebanyak 25 gol sepanjang musim.
“Kami prihatin dengan jumlah kebobolan yang kami alami. Itu bukan yang kami inginkan, tetapi kami tidak dapat mengubah apa pun sekarang. Kami hanya bisa bekerja, menundukkan kepala, dan berjuang untuk sisa musim ini,” ujarnya. (AFP/REUTERS)