Darryn Binder yang lompat dari Moto3 langsung ke MotoGP mampu menyelesaikan tiga hari tes ”shakedown” secara positif dengan catatan waktu putaran yang terus meningkat dan tidak pernah terjatuh dari Yamaha M1.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
SEPANG, RABU — Darryn Binder menjadi satu-satunya pebalap debutan MotoGP musim ini yang promosi langsung dari Moto3. Lompatan itu menghadirkan tantangan besar bagi pebalap berusia 23 tahun itu untuk mengendalikan motor yang jauh lebih bertenaga. Meskipun dia masih di posisi paling bawah dibandingkan empat rookie lainnya, pebalap asal Afrika Selatan itu terus memperbaiki pengendalian dan meningkatkan kecepatan.
Binder memperbaiki catatan waktu terbaiknya 1,2 detik dari hari pertama hingga hari ketiga tes shakedown, 31 Januari-2 Februari. Namun, pada hari terakhir tes, catatan waktunya hanya meningkat 0,3 detik. Itu membuat dia terpaut hingga 1,46 detik dari pebalap rookie tercepat, Raul Fernandez (Tech3 KTM). Binder mengaku kelelahan akibat cuaca panas di Sepang, tetapi optimistis bisa semakin baik saat tes pramusim 5-6 Februari.
”Saya cukup senang dengan hasil hari pertama. Kemudian kemarin (Selasa) kami melakukan langkah bagus lagi. Saya merasa semakin baik setiap kali saya berada di atas motor, tetapi pada saat yang sama, saya merasakan panas di akhir tes kemarin. Sengatan panas itu serius, khususnya di atas motor ini. Pagi ini saya tidak merasa terlalu baik. Saya merasa lebih kencang, tetapi tidak seperti yang saya inginkan,” ungkap Binder di laman MotoGP, Rabu (2/2/2022).
”Kami tidak melakukan time attack di akhir tes. Saya merasa ingin sedikit lebih dekat dengan para pebalap lainnya, tetapi ini tiga hari yang positif. Saya selalu lebih baik tanpa terjatuh atau kesalahan,time attack ujar Binder.
”Selangkah demi selangkah saya banyak memahami, bersama teman-teman yang mengajari saya begitu banyak hal. Motor ini merupakan senjata. Kami melakukan banyak putaran beruntun, sekitar 12 putaran, untuk mengakhiri tes guna memahami motor dengan lebih baik dengan tangki penuh bahan bakar, jadi, ya, saya menikmati ini,” jelas Binder.
Tiga hari tes shakedown memberi gambaran lebih jelas bagi Binder di mana dirinya berada dalam persaingan di kelas elite ini. Namun, dia juga mengetahui apa saja yang perlu dia perbaiki untuk memperbaiki performanya.
”Saya hanya merasa sedikit lambat dan lelah hari ini, saya tidak berkendara sebersih yang saya inginkan. Motor terasa bagus, tetapi saya merasa seperti tidak bisa mengerahkan seluruh kemampuan saya. Saya merasa kami bisa melakukan langkah yang jauh lebih besar hari ini. Dalam pikiran saya, saya tahu apa yang perlu saya lakukan dan di mana perlu saya lakukan itu, tetapi saya tidak bisa menyelesaikan itu,” jelas Binder.
”Anda tahu apa yang ingin Anda lakukan, tetapi ini pembelajaran tentang bagaimana melakukan itu sekarang. Saya tidak mengejar waktu putaran, saya ingin memahami semuanya terlebih dahulu. Melakukan semua langkah kecil ini berarti saya tahu di mana saya, saya bisa melakukan itu. Ini lebih baik daripada melakukan satu langkah besar, tetapi kehilangan sesuatu yang diharapkan,” ungkap Binder.
Pebalap pertama yang promosi langsung dari Moto3 ke MotoGP setelah Jack Miller pada 2015 itu, kini akan memanfaatkan waktu dua hari untuk memulihkan kondisi fisiknya. Setelah itu, dia akan kembali mencari karakter Yamaha M1 dalam tes pramusim 5-6 Februari.
”Saya perlu membuat tubuh santai saat ini dan beristirahat dalam dua hari. Namun, saya juga perlu memikirkan semuanya karena saya telah diberi tahu begitu banyak hal dalam lima hari terakhir. Saya perlu mengolah itu semua dan memahami semua informasi itu. Kemudian, ketika saya kembali pada Sabtu, saya akan melesat sedikit lebih cepat,” pungkas Binder.
Performa Binder dalam tes shakedown tidak mengecewakan petinggi tim WithU Yamaha RNF. Mereka memahami, Binder memerlukan proses adaptasi yang lebih besar dibandingkan rookie lainnya yang berangkat dari Moto2. Tim akan terus memberikan dukungan dan membimbing Binder untuk bisa mendekati performa rookie lainnya.
”Dia telah berkendara tiga hari di sini, tanpa kecelakaan sama sekali. Itu bermakna sangat besar karena dia dalam kendali. Khususnya dari pukul 2-4 siang ketika cuaca sangat panas dan daya cengkeram (aspal) sangat rendah,” ungkap Manajer WithU Yamaha RNF Wilco Zeelenberg dikutip Crash.
”Dia terus berlatih dan dia semakin baik setiap hari. Jadi, tujuan kami adalah tetap bersama dengan para pebalap rookie. Kemarin (Selasa), dia sangat dekat dengan anak-anak (pebalap debutan), hari ini semua rookie sedikit lebih cepat, dia juga, tetapi dia kehilangan sedikit kontak karena dia tidak bisa menyatukan catatan waktu terbaiknya di setiap sektor dalam satu putaran. Jadi, sudah pasti masih ada yang lebih di dalam dirinya dan kami masih memiliki dua hari (tes pramusim),” ungkap Zeelenberg.
Manajer asal Belanda yang juga membimbing Fabio Quartararo saat rookie itu menilai, Binder mampu memberikan komentar dan masukan terkait motor secara gamblang kepada para mekanik. Itu membuat proses adaptasi dengan M1 semakin mulus.
”Informasi dan masukan Darryn tentang motor sangat jelas. Fakta bahwa dia tidak memiliki pengalaman (balapan) dengan motor besar tidak berarti dia tidak mampu mengendarai motor MotoGP. Jika tidak, kami tidak akan membiarkan dia mengendarai,” ujar Zeelenberg.
Saya tidak mengejar waktu putaran, saya ingin memahami semuanya terlebih dahulu. (Darryn Binder)
Usia Binder yang sudah 23 tahun, bukan lagi di bawah 20 tahun, juga dinilai membantu proses adaptasi dengan motor MotoGP. Apalagi, dia sudah pernah berlatih dengan motor berkapasitas besar, yang membantu dia menemukan gaya dan posisi berkendara dengan motor besar.
”Sekarang kami perlu mendukung dia supaya tidak melakukan kesalahan-kesalahan kecil. Tidak tancap gas di saat yang salah, menunggu para pebalap lain dan (kehilangan temperatur) dalam pengereman. Hal-hal seperti itu. Itu akan terjadi, tetapi semakin sedikit itu terjadi akan lebih baik. Karena, jika Anda melukai diri sendiri dengan motor seperti ini, Anda akan melompat jauh ke belakang,” tegas Zeelenberg.