Liverpool membuka peluang meraih trofi perdana pada musim ini seusai menyingkirkan Arsenal di semifinal. Liverpool akan menjalani final ke-13 di Piala Liga Inggris.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
AP Photo/Matt Dunham
Selebrasi para pemain Liverpool menyambut gol kedua Diogo Jota ke gawang Arsenal saat pertandingan semifinal leg kedua Piala Liga Inggris di Stadion Emirates, London, Jumat (21/1/2022) dini hari WIB. Liverpool melaju ke babak final untuk menantang Chelsea setelah unggul agregat 2-0. Pada leg pertama di Stadion Anfield, kedua tim bermain imbang 0-0.
LONDON, JUMAT – Liverpool akan tampil di final ke-13 pada ajang Piala Liga Inggris seusai membenamkan Arsenal 2-0 di Stadion Emirates, Jumat (21/2/2022) dini hari WIB. Dua gol dari penyerang Diogo Jota membuka peluang ”Si Merah” mengakhiri paceklik trofi Piala Liga Inggris selama satu dekade serta menegaskan kembali sebagai tim tersukses di kompetisi tersebut.
Sebelum Manchester City menjadi penguasa Piala Liga Inggris pada edisi 2017-2018 hingga 2020-2021, Liverpool adalah tim dengan jumlah koleksi trofi Piala Liga Inggris terbanyak. Si Merah menjadi tim pertama yang mengoleksi delapan trofi di ajang itu, lalu City menyamakan prestasi itu seusai membenamkan Tottenham Hotspur 1-0 di final musim lalu.
Pada musim ini, Liverpool memiliki kesempatan untuk kembali menjadi raja di Piala Liga Inggris. Mereka akan tampil kembali di partai puncak setelah mengunci tempat terakhir di final berkat unggul dalam dua laga semifinal dengan skor 2-0.
Virgil van Dijk dan kawan-kawan akan menghadapi Chelsea di Stadion Wembley pada 27 Februari mendatang. Itu akan menjadi ulangan laga final musim 2004-2005. Kala itu, Liverpool tumbang 2-3 dari ”Si Biru” pada laga yang dilangsungkan di Stadion Millenium, Cardiff, Wales.
AFP/JUSTIN TALLIS
Penyerang Liverpool, Diogo Jota (kanan), melepaskan tembakan yang tidak bisa diantisipasi sejumlah pemain Arsenal untuk membawa Liverpool unggul satu gol pada laga kedua semifinal Piala Liga Inggris, Jumat (21/2/2022) dini hari WIB, di Stadion Emirates. Jota mencetak dua gol untuk membantu Liverpool menang 2-0.
Pada final terakhir yang dijalani di Piala Liga Inggris di musim 2015-2016, Liverpool ditumbangkan Manchester City melalui adu penalti. Kekalahan itu menjadi hasil negatif keempat yang dialami Si Merah di kompetisi itu.
Manajer Liverpool Juergen Klopp bertekad untuk meraih trofi Piala Liga Inggris itu. Menurut dia, kompetisi tersebut menjadi peluang terbaik untuk meraih trofi di awal tahun ini dan sebelum memasuki masa krusial pada musim ini.
”Kami mengerahkan kemampuan terbaik di kompetisi ini demi bisa kembali bermain di final. Ketika sudah sampai di fase ini, tentu kami amat ingin memenanginya, tetapi kami tahu laga final akan sulit karena lawan yang kami hadapi adalah tim yang luar biasa kuat,” kata Klopp seusai laga di laman resmi klub.
AFP/IAN KINGTON
Kiper Liverpool, Caoimhin Kelleher, berduel memperebutkan bola di udara dengan penyerang Arsenal, Gariel Martinelli, pada laga kedua semifinal Piala Liga Inggris, Jumat (21/2/2022) dini hari WIB, di Stadion Emirates. Pada laga itu, Liverpool unggul 2-0 untuk melaju ke final.
Lebih lanjut, Klopp berharap bisa memiliki skuad terbaik jelang laga final nanti. Ia mengatakan, timnya masih memiliki banyak laga sebelum menghadapi partai puncak yang akan menjadi peluang untuk meraih trofi perdana di musim ini.
Pada akhir Februari nanti, Liverpool sudah kembali diperkuat Sadio Mane dan Mohamed Salah yang telah kembali seusai menjalani tugas negara di Piala Afrika 2021.
”Masih banyak pertandingan sebelum laga final nanti. Jadi, kami akan menganalisis dan mempertimbangkan dengan baik 11 pemain yang akan kami turunkan. Berlaga di final bukan berarti kami telah memenangi kompetisi ini, tetapi yang pasti kami akan siap untuk menjalani final pada akhir Februari,” tutur Klopp yang berkebangsaan Jerman.
AP Photo/Matt Dunham
Pemain Arsenal, Albert Sambi Lokonga (tengah), terjatuh saat berebut bola dengan pemain Liverpool pada pertandingan semifinal leg kedua Piala Liga Inggris di Stadion Emirates, London, Jumat (21/1/2022) dini hari WIB. Kedua tim bermain saling menekan. Jual beli serangan terjadi pada laga yang menentukan tim mana yang akan menantang Chelsea di final.
Piala Liga Inggris akan menjadi final perdana Klopp bersama Liverpool di kompetisi domestik. Memasuki musim ketujuh memimpin di Stadion Anfield, Klopp telah membawa Si Merah tampil di lima laga perebutan gelar juara yang terdiri dari dua final Liga Champions, lalu masing-masing sekali di Liga Europa, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub.
Pada lima kesempatan itu, Liverpool memenangi tiga final, yaitu Liga Champions musim 2018-2019 serta mengangkat trofi Piala Super Eropa dan Piala Dunia Antarklub edisi 2019.
Ketika sudah sampai di fase ini, tentu kami amat ingin memenanginya, tetapi kami tahu laga final akan sulit karena lawan yang kami hadapi adalah tim yang luar biasa kuat. (Juergen Klopp)
Ketajaman Jota
Keberhasilan Liverpool menumbangkan Arsenal di laga semifinal kedua amat dipengaruhi dengan ketajaman Jota. Penyerang asal Portugal itu menghasilkan brace atau sepasang gol dari dua peluang yang dimilikinya.
Gol pertama yang dihasilkan Jota pada menit ke-19 adalah peluang pertama yang didapatkan Si Merah di Emirates. Jota mengelabui bek sayap kiri Arsenal, Takehiro Tomiyasu, lalu melepaskan tembakan dari luar kotak penalti melalui penempatan bola brilian yang berada di sela-sela tiga pemain Arsenal, yaitu Ben White, Kieran Tierney, dan Albert Sambi Lokonga.
AP Photo/Matt Dunham
Pemain Liverpool, Curtis Jones (kanan), mencoba melewati hadangan pemain Arsenal, Bukayo Saka, saat kedua tim bertanding pada laga semifinal leg kedua Piala Liga Inggris di Stadion Emirates, London, Jumat (21/1/2022) dini hari WIB. Liverpool menang 2-0 pada laga ini dan melaju ke babak final untuk menantang Chelsea. Sebelumnya Chelsea mengalahkan Tottenham Hotspur.
Padahal, ketiga pemain bertahan ”Si Meriam” itu telah menjatuhkan diri untuk mengeblok sepakan Jota. Bahkan, kiper Arsenal, Aaron Ramsdale, pun mati langkah untuk bisa mengantisipasi bola sepakan Jota itu.
Pada babak kedua, Jota kembali menunjukkan kelasnya sebagai salah satu predator gol terbaik di Eropa saat ini. Ia bergerak di antara barisan bek Arsenal untuk menerima umpan panjang dari Trent Alexander-Arnold.
Jota yang berdiri bebas dengan mudah masuk ke kotak Arsenal untuk menyontek bola melewati kepala kiper Ramsdale pada menit ke-77. Wasit Martin Atkinson sempat menganulir gol itu karena asisten wasit mengangkat bendera tanda Jota dalam posisi offside.
AP Photo/Matt Dunham
Pemain Liverpool, Diogo Jota, mengontrol bola sebelum menendang bola yang berbuah gol ke gawang Arsenal yang dijaga Aaron Ramsdale (kiri) saat laga semifinal leg kedua Piala Liga Inggris di Stadion Emirates, London, Jumat (21/1/2022) dini hari WIB. Gol ini membawa Liverpool unggul 2-0.
Namun, setelah berkonsultasi dengan asisten wasit peninjau video (VAR), Atkinson mengesahkan gol itu. Sebab, Jota berada dalam posisi onside ketika Alexander-Arnold melepaskan umpan.
”Kami mencetak dua gol luar biasa, Diogo Jota tengah dalam performa terbaik. Sejak ia bergabung dengan kami, dirinya telah membuat perkembangan yang pesat dan benar-benar menjadi penyerang kelas dunia,” puji Klopp.
Pujian kepada Jota juga disampaikan oleh bek tengah Van Dijk. Menurut Van Dijk, Jota adalah pemain yang sangat penting bagi Liverpool.
”Jota adalah penyerang atau pemain sayap yang sulit dihadapi karena saya mengalaminya dari sesi latihan kami. Gol keduanya membuat kami lebih tenang karena apabila hanya unggul 1-0, itu akan menjadi situasi yang berbahaya,” ucap Van Dijk.
AFP/Justin Tallis
Selebrasi pemain Liverpool, Diogo Jota, setelah mencetak gol kedua Liverpool ke gawang Arsenal saat pertandingan semifinal leg kedua Piala Liga Inggris di Stadion Emirates, London, Jumat (21/1/2022) dini hari WIB. Jota mencetak brace atau dua gol pada laga yang berakhir 2-0 untuk kemenangan Liverpool ini.
Don Hutchinson, mantan gelandang Liverpool, menilai, Si Merah bermain jauh lebih baik dibandingkan pada laga pertama yang berakhir imbang tanpa gol di Anfield. Arsenal, lanjutnya, memang mendominasi di 15 menit awal, tetapi setelah gol Jota, kontrol pertandingan dipegang Si Merah.
”Dua gol itu adalah kemenangan yang menegaskan kualitas Liverpool masih berada di atas Arsenal,” kata Hutchinson kepada BBC.
Petaka
Pada laga semifinal kedua, Arsenal tampil lebih terbuka dengan mengambil inisiatif serangan. Peluang pertama dihasilkan Si Meriam hadir melalui tendangan bebas penyerang Alexandre Lacazette yang membentur mistar gawang pada menit kelima.
AFP/JUSTIN TALLIS
Penyerang Arsenal, Alexandre Lacazette, berjuang mempertahankan penguasaan bola dari gangguan dua pemain Liverpool, Virgil van Dijk (kanan) dan Roberto Firmino, pada laga kedua semifinal Piala Liga Inggris, Jumat (21/1/2022) dini hari WIB, di Stadion Emirates. Lacazette gagal tampil tajam di laga itu sehingga tidak mampu menyelamatkan Arsenal dari kekalahan.
Inisiatif tampil lebih menyerang menghadirkan petaka bagi Arsenal karena menghadirkan celah di lini pertahanan. Tomiyasu dalam beberapa kesempatan kewalahan menghadapi Jota seorang diri. Sementara itu, Lokonga tidak main sebaik di laga pertama yang tampil untuk menutup hampir seluruh sisi di lini pertahanan Arsenal.
”Kami sangat kecewa dengan hasil ini, tetapi kami bermain melawan tim papan atas. Kami memiliki beberapa peluang yang seharusnya bisa menjadi gol,” ucap Manajer Arsenal Mikel Arteta kepada Sky Sports. (AFP)