Indonesia akan menjadi lawan perdana Australia dalam ambisinya mengejar trofi Piala Asia 2022. Walaupun tak diunggulkan, tim ”Garuda Pertiwi” ingin tampil membanggakan setelah absen 33 tahun di turnamen itu.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
MUMBAI, KAMIS — Tim nasional sepak bola putri Australia enggan menganggap remeh Indonesia pada laga pembuka Grup B Piala Asia Putri 2022, Jumat (21/1/2022) pukul 17.00 WIB, di Arena Mumbai Football, India. Australia akan tetap menurunkan susunan pemain terbaiknya meskipun mereka jauh lebih unggul kualitas dan pengalaman atas tim ”Garuda Pertiwi”.
Pelatih Australia Tony Gustavsson berkata, ”Matildas”, julukan timnas Australia, datang ke India dengan satu misi, yaitu menjadi juara. Didukung para pemain terbaiknya, seperti Alanna Kennedy, Caitlin Foord, Ellie Carpenter, Kyah Simon, dan Samantha Kerr, Australia ingin mengakhiri nasib buruknya yang selalu tumbang pada final dua edisi Piala Asia terakhir, yaitu 2014 dan 2018.
Dalam dua edisi itu, Australia selalu dikalahkan Jepang, 0-1. Menurut Gustavsson, kondisi skuadnya saat ini lebih baik dibandingkan dengan empat tahun lalu. Keberhasilan menembus semifinal Olimpiade Tokyo 2020, lanjutnya, menjadi suntikan moral berharga Australia untuk mengejar impian tersebut.
Ia pun mengingatkan semua pemainnya untuk menjaga konsentrasi sejak laga pembuka di India, yaitu melawan Indonesia. Meskipun unggul segalanya atas Indonesia, Gustavsson menilai, Australia tidak boleh meremehkan Indonesia.
”Saya sangat terkesan dengan perkembangan sepak bola putri Indonesia yang bisa tampil di babak utama Piala Asia (2022). Saya pastikan kami akan menurunkan tim terkuat sebab saya menuntut pemain berjuang dan menunjukkan energi besar untuk menang sejak menit pertama hingga akhir,” ujar Gustavsson dalam konferensi pers virtual, Kamis (20/1/2022).
Pelatih berusia 48 tahun itu mengantisipasi serangan balik Indonesia. Australia akan tampil menyerang dan berusaha menutup seluruh celah pemain Indonesia dalam upaya keluar dari tekanan timnya.
”Mereka (Indonesia) punya serangan balik yang berbahaya sehingga kami akan mencegah mereka memenangkan bola. Saya katakan pula ke pemain agar berpegang pada rencana taktik dan tetap rendah hati di setiap laga demi menjaga fokus dalam situasi apa pun,” katanya.
Carpenter, bek sayap kanan Australia, sepakat dengan sang pelatih. Menurut dia, persaingan di Grup B akan berlangsung ketat karena tiga pesaing lainnya memiliki keunggulan masing-masing yang wajib diwaspadai. Meskipun Indonesia baru mengakhiri puasa tampil di Piala Asia dalam 33 tahun, Carpenter menilai, Garuda Pertiwi bukan berarti lebih lemah ketimbang Thailand dan Filipina.
”Kami akan menjalani laga berat di fase grup ini. Thailand, Filipina, dan Indonesia adalah tim yang tangguh. Maka, kami harus menampilkan permainan terbaik untuk menjaga mimpi juara,” ucap Carpenter, yang membantu Olympique Lyon meraih trofi Liga Champions Eropa Putri musim 2019-2020, dalam wawancara virtual dengan Kompas, Minggu (16/1/2022).
Carpenter juga menjadi bagian dari skuad Australia yang ditumbangkan Jepang di final Piala Asia 2018. Carpenter memegang rekor pemain termuda yang membela Australia karena menjalani debutnya di tim senior ketika baru berusia 15 tahun, yaitu pada Maret 2016.
Motivasi tinggi
Sementara itu, gelandang sekaligus kapten Indonesia, Ade Mustikiana Oktafiani, mengatakan, semua pemain Indonesia memiliki motivasi tinggi jelang laga perdana Piala Asia 2022. Ia memahami Australia adalah salah satu tim terbaik di dunia saat ini. Akan tetapi, skuad Garuda Pertiwi akan berjuang maksimal untuk tampil dengan kemampuan terbaik.
”Kami sangat bangga menjadi bagian sejarah dalam perkembangan sepak bola putri di Indonesia. Oleh karena itu, kami amat termotivasi untuk membanggakan pendukung di Indonesia,” kata Ade.
Indonesia memang bukan lawan yang setara dengan Australia. Selain kalah pengalaman tampil di level elite, seperti Piala Asia, Piala Dunia, dan Olimpiade, Australia berada di peringkat ke-11 ranking FIFA Putri. Adapun Indonesia hanya menduduki peringkat ke-94. Itu menjadikan Indonesia sebagai kontestan Piala Asia 2022 dengan peringkat FIFA terendah.
Apabila ranking FIFA itu dikategorikan khusus untuk zona Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), Australia berada di peringkat kedua dari 33 negara Asia yang telah memiliki timnas putri. Adapun Indonesia berada di posisi ke-19 zona tersebut.
Di level Asia Tenggara, peringkat Indonesia bahkan masih di bawah Vietnam, Thailand, Myanmar, Filipina, Laos, dan Malaysia. Satu-satunya negara Asia Tenggara yang memiliki peringkat lebih buruk dari Indonesia adalah Singapura yang berada di posisi ke-134.
Kami sangat bangga menjadi bagian sejarah dalam perkembangan sepak bola putri di Indonesia. Oleh karena itu, kami amat termotivasi untuk membanggakan pendukung di Indonesia. (Ade Mustikiana Oktafiani)
Singapura adalah lawan Indonesia di babak kualifikasi Piala Asia 2022. Garuda Pertiwi mengalahkan Singapura dengan skor identik, 1-0, pada dua laga kualifikasi di Dushanbe, Tajikistan, September lalu.
Pelatih Indonesia Rudy Eka Priyambada mengatakan, timnya telah siap menjalani laga demi laga di Piala Asia. Masa pemusatan latihan sekitar satu bulan di Jakarta menjadi bekal Rudy untuk mempersiapkan tim secara maksimal.
”Australia memiliki sejumlah pemain yang sangat bagus, tetapi kami telah mempersiapkan diri untuk menghadapi mereka. Kami akan bermain sesuai dengan rencana permainan yang telah kami siapkan sebelumnya,” kata Rudy.
Di sisi lain, Rudy berharap timnya tidak dibebani ekspektasi tinggi di Piala Asia 2022. Ia ingin pasukannya tampil tanpa beban di turnamen yang menuntut setiap tim tampil dengan kemampuan terbaik itu.
”Kami membawa generasi baru pemain (sepak bola) putri Indonesia yang akan menjadikan kesempatan tampil di Piala Asia ini sebagai pengalaman berharga untuk meningkatkan kemampuan dan karier mereka,” ucap Rudy.