Kaleb Ramot Gemilang sudah siap kembali ke puncak kariernya setelah berjibaku dengan cedera lutut. Kaleb melampaui ekspektasi dalam debutnya bersama Dewa United Surabaya di IBL 2022.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kaleb Ramot Gemilang, mantan pemain tim nasional basket, membuktikan kariernya belum habis setelah absen semusim akibat cedera lutut. Peraih Most Valuable Player (MVP) Liga Bola Basket Indonesia (IBL) 2019 ini langsung menjadi pahlawan kemenangan dalam debutnya bersama Dewa United Surabaya di IBL Tokopedia 2022. Dia”bereinkarnasi”dan siap merebut takhtanya lagi.
Kaleb, kapten Dewa United, memimpin timnya mengalahkan DNA Bima Perkasa Jogja, 73-72, pada seri 1 Jakarta di Hall Basket Senayan, Senin (17/1/2022). Forward berusia 30 tahun itu menyumbang 24 poin dan 7 rebound.
Mantan pemain Stapac Jakarta itu juga mencetak poin penentu kemenangan timnya saat waktu tersisa 2 detik. Lemparan lay-up Kaleb membalikkan posisi Dewa United yang sempat tertinggal, 71-72. Setelah memasukkan bola, dia berteriak kencang sambil mengepalkan kedua tangannya.
Selebrasi ekspresif itu menjadi gambaran rasa laparnya setelah”hilang”dari persaingan IBL pada musim lalu.”Rasanya campur aduk bisa bermain lagi pertama kali. Ada grogi, tegang, tetapi penasaran dan semangat juga,”ungkap Kaleb yang sebelumnya membela Indonesia Patriots.
Wajar Kaleb gembira. Jangankan kembali ke performa terbaiknya, dia bahkan sempat ragu bisa bermain lagi. Mantan juara IBL bersama Stapac itu mengalami cedera tulang rawan di bagian lutut, sama seperti yang diderita mantan center timnas, Adhi Pratama. Cedera itu memaksa Adhi pensiun pada awal 2020.
Adhi pensiun karena sakit di lututnya sering kambuh. Kaleb tidak mau mengulangi nasib rekannya di timnas itu. Dia pun menjalani operasi lutut dengan kesadaran tidak bisa bermain hampir setahun. Sang MVP tersebut ingin mengutamakan pemulihan cedera lebih dulu, baru fokus bermain lagi.
Proses panjang pemulihan
Kata Kaleb, proses pemulihan seusai operasi sangatlah panjang dan penuh perjuangan. Sebelum bisa kembali bermain basket, dia lebih dulu mengembalikan stamina dan kekuatan ototnya. Bahkan, ketika pertama bergabung dengan Dewa United, pelatih Andika Saputra hanya memintanya untuk joging.
”Makanya, saya sangat bersyukur bisa melewati semua fase ini dan kembali lagi. Bersyukur dipercaya rekan setim, pelatih, juga berterima kasih kepada Tuhan,”ujar pemain yang sempat berlaga di Liga Bola Basket ASEAN itu.
Kaleb kini tampak sudah siap berkompetisi dari segi fisik maupun mental. Ia bermain hampir 33 menit menghadapi Bima Perkasa. Tiada satu pun pemain di lapangan yang tampil lebih lama dibandingkan dirinya.
Ia juga berani membawa bola masuk ke area dalam. Padahal, pemain setinggi 1,84 meter ini harus menghadapi pemain asing tim lawan yang lebih tinggi sekaligus kekar. Kaleb pun tampil efisien lewat akurasi lemparan 50 persen.
Klub yang musim lalu bernama Louvre ini memiliki tiga MVP IBL sekaligus. Mereka adalah Kaleb, Xaverius, dan pemain naturalisasi Jamarr Andre Johnson.
Setelah bangkit dari keterpurukannya, Kaleb bermimpi kembali ke puncak karier. Sebelum cedera, dia merupakan salah satu pebasket lokal terbaik di IBL. Dia meraih MVP sekaligus membawa Stapac juara. Setiap kali timnas berlaga, namanya pun selalu masuk di dalam daftar pemain inti.
Kaleb pun ingin bisa kembali membela”Merah Putih”dan masuk skuad Indonesia di Piala Asia FIBA Jakarta 2022.”Tetapi, saya juga harus bijak karena baru kembali dari cedera,”ujarnya.
Trio MVP
Dewa United, semifinalis IBL musim lalu, memiliki skuad istimewa pada musim ini. Klub yang musim lalu diisi mayoritas pemain muda ini berubah menjadi salah satu tim dengan kedalaman skuad terbaik. Selain Kaleb, mereka juga kedatangan guard veteran, Xaverius Prawiro.
Klub yang musim lalu bernama Louvre ini pun memiliki tiga MVP IBL sekaligus. Mereka adalah Kaleb, Xaverius, dan pemain naturalisasi Jamarr Andre Johnson. Jamarr merupakan peraih MVP dan Defensive Player of The Year pada IBL 2021.
Ketiga pemain itu sempat bermain bersama pada kuarter keempat. Meskipun memukau dari status, mereka belum padu saat tampil bersama. Baru Kaleb yang mampu menunjukkan penampilan terbaik. Xaverius hanya menghasilkan 8 poin selama 25 menit, sementara Jamarr hanya menyumbang 3 poin selama 10 menit.
Peran Jamarr belum terlihat musim ini, tidak seperti musim lalu yang nyaris tidak dicadangkan selama 40 menit. Dia tertutup oleh kehadiran dua pemain asing, Dishon Lurell Lowery dan Darryl James Palmer. Ketiganya tidak bisa bermain bersama karena peraturan IBL musim ini. Setiap tim hanya boleh memainkan satu pemain asing atau naturalisasi di lapangan. Menit bermain Jamarr amat tergerus sebagai pilihan ketiga.
Menurut sang pelatih, Andika, banyaknya pemain bintang tidak akan mengganggu keharmonisan tim. Dia percaya para pemainnya bisa menurunkan ego demi kepentingan tim. Andika akan menyesuaikan peran pemain sesuai lawan yang akan dihadapi.
“Kami percaya satu sama lain, saling tanggung jawab. Saya sudah kasih pengertian, yang utama adalah kami semua bisa kasih yang terbaik untuk tim. Jadi, kalau saya butuh, ya dimainkan. Kalau tidak, ya belum,” ujar pelatih yang membawa Louvre melebihi target pada musim debutnya itu.