Indonesia Patriots kembali ke IBL 2022 dengan penyegaran dalam skuad dan pergantian pelatih. Tim berisi pebasket muda ini akan mendapat tantangan berlipat pada musim ini.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Indonesia Patriots, tim berisi 17 pebasket muda berbakat nasional, akan kembali bertarung di Liga Bola Basket Indonesia atau IBL 2022. Kehadiran tim nasional muda ini begitu dinanti setelah mengejutkan banyak tim profesional pada musim lalu. Dengan pelatih dan banyak pemain baru, Patriots membawa asa lahirnya bibit masa depan Indonesia.
Musim lalu, Patriots menyudahi musim reguler dengan finis di peringkat ketiga Divisi Putih. Tim U-23 mampu mencatat rekor kemenangan impresif, 16 menang-10 kalah, termasuk di antaranya mengalahkan tim-tim profesional yang diisi pemain senior.
Patriots akan kembali turun gunung pada musim baru. Tim akan dipimpin oleh pelatih baru, Milos Pejic, yang sukses membawa Satria Muda juara musim lalu. Dia menggantikan pelatih sebelumnya, Youbel Sondakh. Pejic membawa tim lebih muda dengan rata-rata skuad berusia 19 tahun. Adapun beberapa nama pemain yang ikut musim lalu, seperti Ali Bagir dan Aldy Izzatur, masih memperkuat Patriots.
Pejic akan memulai petualangan bersama Patriots pada seri pertama di Jakarta, 15 Januari-22 Januari 2022. Tantangan Ali dan rekan-rekan lebih berat musim ini. Mereka akan menghadapi tim profesional yang masing-masing diperkuat dua pemain asing. Tidak seperti musim lalu saat IBL menerapkan format dengan semua pemain lokal.
”Tim saya masih sangat muda, belum cukup punya pengalaman, tetapi mereka punya energi yang besar. Kami baru memulai proyek ini enam minggu lalu. Fisik pemain dalam kondisi bagus. Namun, teknik dan taktik masih berada di titik awal. Hanya satu hal yang bisa saya janjikan, kami akan bertarung hebat,” kata Pejic, yang sudah dua musim melatih klub IBL, dalam konferensi pers virtual, Kamis (13/1/2022).
Kehadiran Pejic untuk proyek baru Patriots membawa harapan besar. Pelatih asal Serbia ini berpengalaman menukangi timnas U-18 Iran (2013-2014). Iran merupakan kiblat bola basket di Asia yang mampu membangun skuad kuat dengan pemain-pemain lokal.
Postur tubuh
Perubahan langsung terasa sejak seleksi pemain. Pemilihan pemain Patriots tidak berdasarkan teknik, tetapi berdasarkan kemampuan fisik. Bagi Pejic, salah satu kekurangan pemain muda ialah postur tubuh dan kemampuan atletis. Dia meyakini, Indonesia bisa bersaing di Asia jika mampu menyeimbangi dari sisi fisik.
”Kami punya target untuk bisa kompetitif di Asia, bukan hanya Indonesia. Karena itu, kami harus bisa bersaing dengan fisik mereka. Itu menjadi modal kami untuk bersaing di IBL. Kami berharap hasil ini terlihat 2-3 tahun ke depan, bukan 2-3 bulan lagi. Fokus kami hanya untuk lebih baik daripada hari kemarin,” lanjut sang pelatih.
Patriots memiliki dua pemain keturunan Senegal berusia 16 tahun yang memiliki tinggi badan 1,97 meter, yakni Dame Diagne dan Serigne Modou Kane. Mereka mempunyai kelebihan fisik seperti kebanyakan pemain keturunan Afrika lain. Terdapat pula center 19 tahun setinggi 2,06 meter, Renard Ichthus Hernando. Mereka akan bersaing dengan pemain-pemain asing yang tingginya rata-rata sekitar 2 meter.
Ali, yang baru saja menjuarai PON Papua bersama tim DKI Jakarta, akan memimpin tim ini. Forward bertubuh atletis ini mengatakan, mereka tidak takut untuk bersaing dengan pemain asing. Mereka fokus kepada tujuan untuk terus berkembang dalam hal individu dan tim.
Fisik pemain dalam kondisi bagus. Namun, teknik dan taktik masih berada di titik awal. Hanya satu hal yang bisa saya janjikan, kami akan bertarung hebat.
”Menurut saya tidak ada bedanya pemain asing ataupun pemain lokal. Kami fight untuk menang setiap game, sampai detik terakhir. Saya berharap tim ini punya mental tidak mau kalah. Mudah-mudahan bisa dapat hasil terbaik,” ucap Ali, yang selalu menjadi pemain inti Patriots pada musim lalu.
Jangka panjang
Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) menyusun proyek jangka panjang untuk Warriors. Menurut Ketua Umum PP Perbasi Danny Kosasih, para pemain muda ini mungkin saja akan dibawa untuk berlaga di SEA Games Vietnam 2022, pada bulan Mei.
”Karena itu, di sini kami harus mempersiapkan anak-anak muda ini untuk membiasakan berhadapan dengan tim tangguh. Saya kira hadirnya pemain asing akan lebih bagus untuk mereka. Pengalamannya akan sangat berharga sekali,” kata Danny.
Direktur IBL Junas Miradiarsyah juga menyambut kehadiran Patriots dalam musim baru. Tim muda itu sukses mendatangkan euforia besar pada musim lalu. Terbukti, dua pertandingan Patriots pada musim reguler sempat memecahkan rekor jumlah penonton di kanal Youtube. ”Kami sangat mendukung. Tim ini memberi warna tersendiri untuk IBL,” katanya.