Tottenham Hotspur butuh kemenangan dengan margin tiga gol untuk lolos ke final Piala Liga Inggris. Misi itu tidak mudah, sebab Chelsea akan tampil dengan skuad terbaik demi menjaga keunggulan agregat.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
LONDON, SELASA — Tottenham Hotspur akan menjalani misi mustahil ketika menjamu Chelsea di laga kedua semifinal Piala Liga Inggris, Kamis (13/1/2022) pukul 02.45 WIB, di Stadion Tottenham Hotspur, London. Mereka harus mampu mencetak tiga gol untuk menembus final kedua dalam dua musim terakhir. Namun, Manajer Spurs Antonio Conte menegaskan, hasil positif hanya bisa diraih apabila skuadnya mampu mengangkat derajat performa mereka.
Seusai dibungkam Chelsea pada laga pertama di Stadion Stamford Bridge, 6 Januari lalu, Conte mengungkapkan, kualitas timnya berada satu level di bawah Chelsea. Apabila ”Si Biru” bisa disebut tim papan atas Liga Inggris, Spurs hanyalah tim yang bersaing di papan tengah.
Pernyataan Conte itu bukan tanpa alasan kuat. Dalam laga semifinal pertama itu, Spurs gagal mencatatkan satu pun tembakan mengarah ke gawang pada babak pertama. Kiper Chelsea, Kepa Arrizabalaga, tampil santai di paruh pertama sampai tidak sempat menggunakan handuk untuk menyeka keringat dan mengambil botol minumnya yang diletakkan di dalam gawang.
Sebaliknya, Chelsea bisa mencetak dua gol kemenangan di babak pertama laga melalui Kai Havertz dan bunuh diri yang diciptakan bek Spurs, Ben Davies. Chelsea bisa tampil dengan dominan meski tidak bermain dengan formasi andalan, 3-4-2-1.
Pada laga itu, Manajer Chelsea Thomas Tuchel dipaksa memainkan formasi empat bek karena krisis pemain bek tengah akibat Thiago Silva terkonfirmasi Covid-19 sehari sebelum laga itu.
Permainan buruk itu kembali terulang dalam 70 menit di babak ketiga Piala FA, Minggu (9/1/2022) lalu, ketika menghadapi Morecambe, tim Liga Satu atau kasta ketiga kompetisi sepak bola Inggris, di kandang sendiri. Dalam durasi waktu itu, Spurs tertinggal 0-1. Imbasnya sejumlah pemain mendapat sorakan dari pendukung Spurs, salah satunya dialami Tanguy Ndombele saat diganti oleh Olivier Skipp pada menit ke-69.
Seusai melakukan tiga pergantian di 20 menit terakhir babak kedua, termasuk memasukkan Harry Kane dan Lucas Moura, penampilan Spurs baru membaik. Hingga akhirnya ”Si Lili Putih” lolos ke babak keempat Piala FA usai unggul 3-1.
Oleh karena itu, bagi Conte, dirinya terlebih dahulu perlu mencari cara untuk meningkatkan derajat penampilan timnya demi menyingkirkan Chelsea dan membuka asa untuk memberikan trofi pertama untuk Spurs. Hanya saja, hal itu tidak akan mudah.
Pasalnya, Conte harus menyiasati absennya pemain andalan, Son Heung-min, yang menderita cedera di Stamford Bridge. Manajer asal Italia itu memiliki Bryan Gil dan Steven Bergwijn sebagai pelapis di posisi yang serupa dengan Son, tetapi keduanya masih berada di bawah level permainan kapten tim nasional Korea Selatan itu.
Di sisi lain, Conte juga belum menemukan sosok yang tepat untuk mengisi peran mezzala di lini tengah. Peran itu wajib ada dalam skema 3-5-2 yang diterapkan Conte. Pemain dengan peran itu akan bertugas menjadi penyalur aliran bola dari tengah ke depan sekaligus pencetak gol alternatif tim.
Kami harus mampu konsisten menemukan keseimbangan dalam setiap situasi di pertandingan. Saya pikir kami harus tampil lebih baik dan berjuang lebih keras untuk bisa mendapat hasil yang baik di musim ini. (Antonio Conte)
Ia sempat memiliki Paul Pogba di Juventus serta Nicolo Barella untuk mengisi peran itu ketika membantu kedua tim itu meraih scudetto. Di Spurs, Conte telah mencoba sejumlah pemain untuk mengisi peran itu, mulai dari Ndombele, Dele Alli, hingga Giovani Lo Celso, tetapi belum ada yang memuaskan Conte.
”Kami harus mampu konsisten menemukan keseimbangan dalam setiap situasi di pertandingan. Saya pikir kami harus tampil lebih baik dan berjuang lebih keras untuk bisa mendapat hasil yang baik di musim ini,” kata Conte dilansir Football London, Selasa (11/1/2022).
Di luar situasi sulit secara taktik di lini depan dan tengah, Conte bisa sedikit tenang untuk memperbaiki penampilan lini belakang. Ia sudah bisa memainkan kembali bek tengah, Eric Dier, dan bek sayap kiri, Sergio Reguilon, yang diistirahatkan akibat kelelahan dalam dua laga terakhir.
Terlahir kembali
Gelandang Harry Winks bertekad untuk membantu Spurs menuntaskan misi mustahil kontra Chelsea. Setelah terpinggirkan oleh dua manajer sebelumnya, yaitu Jose Mourinho dan Nuno Espirito Santo, Winks mulai terlahir kembali di tangan Conte.
Pemain lulusan akademi Spurs itu telah tiga kali tampil penuh bersama Conte di bulan ini. Ia pun telah menyumbangkan gol pertama untuk Spurs di musim ini melalui sepakan tendangan bebas ke gawang Morecambe.
Kepiawaian Winks dalam mengatur ritme permainan tim dan visinya membaca permainan tentu menjadi nilai lebihnya untuk lebih sering diandalkan Conte. Ia menyatakan, perlahan dirinya mulai menemukan kembali kepercayaan diri seiring semakin seringnya tampil reguler.
”Ketika Anda tidak rutin bermain, sulit untuk menemukan penampilan terbaik dan kepercayaan diri. Manajer (Conte) telah memberikan saya kesempatan yang tidak saya dapatkan sebelumnya sehingga saya ingin membayar keyakinannya itu dengan performa maksimal demi membantu tim,” kata Winks dilansir laman klub.
Kami harus mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi laga kedua melawan Spurs. Kami memang telah unggul, tetapi masih ada 90 menit yang menentukan. (Thomas Tuchel)
Andai bisa menang dan menyingkirkan Chelsea dalam waktu 90 menit, itu akan menjadi kemenangan pertama Spurs atas Si Biru di ajang Piala Liga Inggris. Dalam empat duel sebelumnya, Si Lili Putih menelan tiga kekalahan dan sekali seri.
Tidak terlena
Sementara itu, Manajer Chelsea Thomas Tuchel tidak akan terlena meski memulai laga kedua dengan keunggulan dua gol. Ia bertekad tetap menurunkan pemain terbaik di markas Spurs.
Komitmen itu ditunjukkan Tuchel dengan merotasi Romelu Lukaku dan Kai Havertz pada laga babak ketiga Piala FA melawan Chesterfield, Minggu (9/1/2022) lalu. Tuchel hanya memainkan kedua pemain depannya itu masing-masing selama 45 menit.
”Kami harus mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi laga kedua melawan Spurs. Kami memang telah unggul, tetapi masih ada 90 menit yang menentukan,” ucap Tuchel seperti dikutip The Times.
Selain itu, Tuchel juga berencana untuk kembali menurunkan Silva dan N’Golo Kante yang telah pulih dari Covid-19. Dalam kondisi fit, keduanya adalah pemain yang tidak tergantikan bagi Si Biru. (AFP)