Pulang ke Rumah, Youbel Sondakh Siap Pertahankan Gelar Juara Satria Muda
Memasuki IBL 2022, mantan pelatih Satria Muda Youbel Sondakh kembali menukangi klub yang membesarkan namanya itu. Kini, dia bertekad untuk membantu Satria Muda mempertahankan gelar juara yang direbut musim lalu.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Setelah dua musim meninggalkan Satria Muda Pertamina, pelatih asal Sulawesi Utara, Youbel Sondakh, kembali ke klub yang membesarkan namanya di jagat bola basket Indonesia. Di kesempatan kedua ini, pelatih kelahiran 19 Agustus 1984 itu langsung memasang target tinggi, yakni ingin membawa Satria Muda mempertahankan gelar juara Indonesian Basket League (IBL).
”Dari awal, kami berusaha menyatukan visi dan misi. Seperti banner di belakang ini (sepanduk bertulis Juara Indonesia, Indonesia Juara di belakang tempat konferensi pers), itulah yang ingin kami tuju. Kami akan lakukan apa pun agar kami bisa juara (kembali). Saya harap semua pemain bisa mendukung dan mengeluarkan semua kemampuan terbaik walau cuma jadi cadangan ataupun bermain sebentar. Intinya, kami tidak ingin ada yang ingin menonjol sendirian tetapi fokus untuk tim yang utama,” terang Youbel dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (11/1/2022).
Youbel adalah salah satu legenda Satria Muda. Dia pertama kali bergabung dengan Satria Muda pada 2006. Sejak itu, dia menjadi salah satu guard andalan klub yang bermarkas di Mahaka Square Kelapa Gading, Jakarta, tersebut. Namun, kariernya berakhir dini karena cedera lutut parah pada 2011.
Selama lima tahun bermain bersama Satria Muda, Youbel mempersembahkan empat gelar juara IBL 2006, 2007, 2008, dan 2009, serta juara NBL 2010/2011 dan 2011/2012. Dia pun sempat dinobatkan sebagai pemain terbaik atau MVP pada 2008 dan 2009.
Selepas pensiun, Youbel melanjutkan karier sebagai pelatih. Setelah menimba pengalaman sebagai asisten pelatih di sejumlah tim, dia dipercaya sebagai pelatih kepala Satria Muda pada IBL 2016/2017, 2017/2018, dan 2018/2019. Selama tiga musim, dirinya membawa Satria Muda juara musim 2017/2018 dan runner up 2016/2017 serta 2018/2019. Dirinya juga sempat dinobatkan sebagai pelatih terbaik 2016/2017.
Sukses bersama Satria Muda, Youbel dipercaya sebagai asisten pelatih timnas Indonesia untuk SEA Games Filipina 2019 dan Jendela I Kualifikasi Piala Asia FIBA 2022. Di IBL 2020 dan IBL 2021, dia didapuk sebagai pelatih kepala timnas muda Indonesia, Indonesia Patriots.
Setelah dua musim meninggalkan Satria Muda, saya rasa para pemain yang ada justru lebih dewasa. Mereka mendapatkan banyak ilmu baru dari Coach Milos. Maka itu, saya tidak terlalu sulit beradaptasi lagi dengan tim ini.
Kini, Youbel balik ke ”rumahnya”, Satria Muda. Dia menggantikan pelatih asal Serbia, Milos Pejic, yang dipercaya menjadi pelatih kepala Indonesia Patriots. ”Setelah dua musim meninggalkan Satria Muda, saya rasa para pemain yang ada justru lebih dewasa. Mereka mendapatkan banyak ilmu baru dari Coach Milos. Maka itu, saya tidak terlalu sulit beradaptasi lagi dengan tim ini. Sekarang, saya tinggal menyatukan kekompakan pemain yang berpengalaman dengan para pemain baru, terutama pemain asing dan pemain muda,” kata Youbel.
Namun, Youbel mengakui, tidak mudah mengarungi musim baru ini. Sama halnya dengan tim lain, persiapan Satria Muda sangat singkat untuk menyambut musim 2022. Bahkan, pemain asing yang mereka rekrut, yakni power forward asal Amerika Serikat, William Tinsley, dan small forward asal Amerika Serikat, Elijah Foster, belum sempat bergabung dengan tim menjalani laga uji coba.
Adapun Satria Muda sempat melakukan dua laga pemanasan dengan tim pendatang baru, RANS PIK Basketball, dengan hasil menang 75-58 dalam laga pertama di Mahaka Square, 20 Desember, dan kalah 57-62 dalam laga kedua di Gedung Basket Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, 29 Desember.
”Saya rasa ini tantangan semua tim peserta musim ini. Semua pemain asing rata-rata baru bergabung 1-2 minggu terakhir. Namun, pemain asing kami cukup profesional. Walau hanya berlatih 4-5 kali, mereka sudah siap untuk bertanding di laga pertama (menghadapi Pelita Jaya Bakrie di Gedung Basket Senayan, 15 Januari),” tuturnya.
Menurut Youbel, dirinya justru lebih fokus kepada pemain lokal. Sebab, dalam aturan baru, tim cuma bisa menurunkan satu pemain asing di lapangan. Lagi pula, tanpa pemain asing, Satria Muda mampu menjadi juara IBL 2021.
”Musim ini pasti lebih seru karena tim bisa kembali diperkuat pemain asing. Nmaun, sekarang, tim hanya bisa menurunkan satu pemain asing di lapangan. Jadi, peran pemain lokal bisa dibilang lebih krusial. Beruntungnya, kami memiliki pemain lokal yang bagus-bagus (termasuk langganan timnas Arki Dikania Wisnu, Hardianus Lakudu, Kevin Yonas Sitorus, dan Juan Laurent Kokodiputra). Seharusnya kami tidak menemukan masalah di musim ini,” terangnya.
Selain pemain berpengalaman, Satria Muda merekrut setidaknya tiga pemain muda potensial untuk musim ini, yakni small forward Kevin Sanjaya (21), shooting guard Argus Sanyudy (22), dan point guard Antoni Erga (22). Kehadiran mereka diyakini bisa menambah solid tim. ”Perkembangan mereka sangat bagus. Secara teknik, mereka tidak diragukan lagi. Sekarang, tinggal mengasah mental mereka agar lebih berani bersaing dengan pemain lebih senior,” tegas Youbel.
Utamakan tim
Vice President Indonesia Sport Venture yang menaungi Satria Muda, Rony Gunawan, mengingatkan, IBL 2022 jauh lebih kompetitif dibandingkan dengan musim-musim sebelumnya. Sebab, kali ini, IBL diikuti 16 tim atau terbesar sepanjang sejarah.
Jika Satria Muda ingin kembali juara, mereka mesti mengutamakan kekompakan tim. ”Kalau mau juara, kalian tidak bisa bermain sebagai individu. Untuk menjadi juara, kalian harus bermain sebagai tim. Utamakan teamwork,” pesan legenda Satria Muda tersebut.
Di laga perdana musim ini, Satria Muda langsung bertemu Pelita Jaya. Itu menjadi laga ulangan final musim lalu. Saat itu, Satria Muda menang 70-50 di laga pertama, kalah 65-71 di laga kedua, dan menang 68-60 di laga ketiga atau penentuan. Dalam laga nanti, para pemain Satria Muda siap untuk kembali mencuri kemenangan atas Pelita Jaya.
”Saya tidak sabar untuk menjalani laga IBL musim ini. Ada rasa lapar yang besar karena saya tidak bisa menuntaskan kompetisi bersama Satria Muda di IBL 2020 (karena Covid-19). Kini, saya datang lagi untuk bersama-sama dengan tim mengejar juara,” ungkap Foster.