Kompetisi Bola Voli dan Bola Basket Bergeliat Kembali
Setelah kurang lebih dua tahun terdampak pendemi Covid-19, dunia olahraga Indonesia tampaknya akan bergeliat kembali. Kompetisi bola voli, Proliga dan kompetisi bola basket IBL bakal bergulir lagi mulai awal tahun depan.
Oleh
Adrian fajriansyah
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Setelah hampir dua tahun terdampak pandemi Covid-19, dunia olahraga Indonesia tampaknya akan bergeliat kembali. Paling tidak, kompetisi profesional bola voli, Proliga dan liga bola basket utama Indonesia, IBL (Indonesia Basketball League) bakal bergulir mulai awal tahun depan.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali dalam konferensi pers, Jumat (17/12/2021), mengatakan, mereka bertemu Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) dan Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) mengenai rencana penyelenggaraan kompetisi masing-masing tahun depan. Penjelasan mereka juga sudah diterima Kementerian Kesehatan, Satgas Covid-19/Badan Nasional Penanggulangan Bencana, dan kepolisian.
Intinya, tidak ada perlakuan khusus, tetapi kedua pengurus olahraga itu diminta tetap hati-hati dan displin menerapkan protokol kesehatan. ”Pembicaraannya baru sebatas itu saja. Pemerintah/Kemenpora terus memantau karena kedua kompetisi itu kan bersifat profesional. Jika dibutuhkan dukungan, kami akan upayakan,” ujarnya.
Kepala Bagian Rencana Operasi Biro Pembinaan Operasi Staf Operasi (Kabagrenops Robinops Sops) Polri, Komisaris Besar Wawan Kristyanto mengatakan, telah mendengar dan melihat rencana protokol kesehatan yang bakal diterapkan di Proliga dan IBL. Intinya, mereka sangat mendukung kegiatan olahraga seperti itu.
Namun, mereka tetap butuh surat izin untuk penyelenggaraan kegiatan. Khusus untuk IBL, penyelenggaran membutuhkan surat izin dari Kapolri karena akan menyelenggarakan pertandingan di sejumlah kota dan berencana dihadiri penonton.
Adapun untuk Proliga, mereka hanya butuh surat izin dari kapolda setempat karena kegiatannya terpusat di Padepokan Bola Voli, Sentul, Jawa Barat dan tanpa penonton. ”Sebelum memohon surat izin itu, Perbasi ataupun PBVSI harus mendapatkan surat rekomendasi dari Satgas Covid-19 dan Kemenpora terlebih dahulu,” kata Wawan.
Dihadiri penonton
Sekretaris Jenderal PP Perbasi Nirmala Dewi mengutarakan, usai sukses menyelenggarakan IBL 2021 terpusat di Cisarua, Jawa Barat dan tanpa penonton pada 10 Maret-6 Juni lalu, mereka berencana menggulirkan IBL 2022 di enam kota dengan dihadiri penonton secara terbatas selama 15 Januari-29 Mei mendatang. ”Rencana kehadiran penonton itu karena ada desakan dari pencinta basket Tanah Air yang sudah rindu datang langsung ke dalam arena pertandingan,” kata Nirmala.
Nirmala menyampaikan, pihaknya tentu menyiapkan protokol kesehatan secara ketat agar kompetisi yang diikuti 16 klub itu berlangsung aman. Setidaknya, jumlah penonton bakal dibatasi 10-20 persen dari total kapasitas arena. Mereka pun tetap menyesuaikan kondisi kota penyelenggara.
”Kami paham Covid-19 varian Omicron telah ada di Indonesia. Untuk mengantisipasi itu, kami turut berencana mengajukan vaksinasi booster untuk para atlet. Itu sesuai pula dengan rencana pemerintah yang akan melakukan vaksinasi booster. Selebihnya, kami menyiapkan protokol kesehatan ketat sesuai dengan arahan pihak terkait,” jelasnya.
Sementara itu, penonton yang ingin menonton IBL 2022 bisa membeli tiket melalui aplikasi khusus yang terkoneksi dengan aplikasi PeduliLindungi. ”Tujuannya, untuk memastikan bahwa penonton yang bisa membeli tiket cuma penonton yang sudah dua kali menerima vaksinasi,” ujar Nirmala.
Kami turut berencana mengajukan vaksinasi booster untuk para atlet. Selebihnya, kami menyiapkan protokol kesehatan ketat sesuai dengan arahan pihak terkait
Sistem gelembung
Ketua Umum PP PBVSI Imam Sudjarwo mengatakan, pasca Proliga 2020 dihentikan dan Proliga 2021 tidak diselenggarakan imbas dari pandemi, mereka berencana menggulirkan Proliga 2022 dengan sistem gelembung di Padepokan Bola Voli Sentul selama 7 Januari-27 Maret. Dari babak penyisihan hingga final, semua laga berlangsung terpusat di sana.
Para atlet atau tim peserta juga dipusatkan di Padepokan Bola Voli Sentul. Sebelum menuju Padepokan Bola Voli Sentul, para pemain atau anggota tim peserta mesti telah dua kali divaksinasi dan menjalani tes usap PCR. Kemudian, mereka ditampung di sana, interaksi dibatasi, dan tidak boleh keluar dari sana selama kompetisi berlangsung.
Setiap kali sebelum bertanding, mereka wajib menjalani tes usap antigen. Selebihnya, protokol kesehatan ketat yang berlaku sesuai instruksi pihak terkait. ”Untuk penonton, mereka belum bisa menonton langsung. Namun, mereka masih bisa menyaksikan laga yang ada via tayangan langsung,” pungkas Imam.