Timor Werner dan Romelu Lukaku menyumbangkan gol di laga yang sama untuk pertama kali. Chelsea menjaga konsistensi untuk selalu melaju ke babak keempat Piala FA dalam 24 tahun beruntun.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
LONDON, MINGGU — Chelsea memenuhi ekspektasi untuk melibas Chesterfield 5-1 di babak ketiga Piala FA, Minggu (9/1/2022) dini hari WIB, di Stadion Stamford Bridge. Kemenangan itu tidak hanya membawa ”Si Biru” ke babak selanjutnya, tetapi menjadi momen istimewa pula bagi duo penyerang, Timo Werner dan Romelu Lukaku, yang akhirnya bisa berkontribusi bagi gol kemenangan di laga yang sama.
Ketika merekrut Lukaku dari Inter Milan, Agustus lalu, Manajer Chelsea Thomas Tuchel amat berharap kehadiran pemain tim nasional Belgia itu bisa menghadirkan kolaborasi berbahaya dengan Werner. Untuk itu, Tuchel menyiapkan taktik khusus yang menempatkan Lukaku sebagai penyerang tengah, sedangkan Werner bermain lebih melebar sebagai penyerang sayap.
Walakin, harapan Tuchel itu masih jauh dari harapan. Keduanya hingga memasuki Januari 2022 belum memimpin daftar pencetak gol terbanyak Chelsea. Sumber gol utama Chelsea justru masih dipegang gelandang Jorginho, dengan sumbangan sembilan gol. Jorginho juga menjadi pemain dengan jumlah gol terbanyak bagi Chelsea di musim lalu.
Buruknya ketajaman Werner membuat Tuchel amat jarang menurunkan duo Werner-Lukaku secara bersama sejak awal laga. Duet Werner dan Lukaku baru diturunkan sejak menit pertama pada lima laga dari total 32 laga yang telah dijalani Chelsea di musim ini.
Meski begitu, Tuchel tidak kehabisan harapan kepada duo penyerangnya itu. Pada laga melawan Chesterfield, tim Divisi Liga Nasional atau kasta kelima kompetisi sepak bola Inggris, keduanya masuk dalam 11 pemain utama.
Kepercayaan itu dijawab dengan mengesankan oleh Werner dan Lukaku. Werner telah membuka keran gol Chelsea pada menit keenam. Ia memanfaatkan bola muntah hasil tepisan Marcus Bettinelli, kiper Chesterfield, yang menghalau tendangan Hakim Ziyech.
Itu menjadi gol keenam Werner bagi Chelsea di empat kompetisi yang telah dijalani di musim 2021-2022. Werner bisa mengakhiri paceklik gol di kompetisi domestik. Gol terakhir yang disumbangkan untuk Chelsea tercipta pada pekan ketujuh Liga Inggris kontra Southampton, 2 Oktober lalu.
Dengan tampil di 15 laga dengan catatan 895 menit, pemain asal Jerman itu membutuhkan 149 menit untuk mencetak sebuah gol.
Kami memulai laga secara sempurna dan memastikan kemenangan lebih cepat sesuai dengan keinginan kami. Ketika unggul 5-0, kami melakukan banyak pergantian sehingga kehilangan sedikit ritme dalam permainan. (Thomas Tuchel)
Sementara itu, Lukaku menjadi pencetak gol ketiga Chelsea di laga itu. Ia menerima umpan pemain debutan, Lewis Hall, untuk menyontek bola masuk ke gawang tim tamu pada menit ke-20.
Pada awal periode keduanya berseragam Chelsea, Lukaku telah mencetak delapan gol dari 20 penampilan. Dalam 15 hari terakhir, Lukaku telah menyumbangkan tiga gol dari empat pertandingan.
Adapun laga melawan Chesterfield seakan hanya menjadi ajang Lukaku untuk menjaga momentum golnya di kompetisi domestik. Tuchel memutuskan untuk mengantinya dengan Kai Havertz di awal babak kedua.
Tuchel senang dengan penampilan kolektif anak asuhnya. Menurut dia, setiap pemain telah melakukan pekerjaan dengan baik.
”Kami memulai laga secara sempurna dan memastikan kemenangan lebih cepat sesuai dengan keinginan kami. Ketika unggul 5-0, kami melakukan banyak pergantian sehingga kehilangan sedikit ritme dalam permainan,” ujar Tuchel seusai laga kepada BBC.
Selain Werner dan Lukaku, tiga pemain lain, yaitu Callum Hudson-Odoi, Andreas Christensen, dan Hakim Ziyech ikut mencatatkan nama di papan skor untuk menghadirkan gemuruh di Stamford Bridge.
Berkat kemenangan itu, Chelsea melaju ke babak keempat Piala FA. ”Si Biru” selalu tampil di babak keempat pada kompetisi tertua di dunia itu dalam 24 tahun beruntun.
Adapun gol hiburan Chesterfield dicetak oleh penyerang Akwasi Asante pada menit ke-80. Gol itu ibarat mewujudkan sebuah mimpi bagi Asante yang baru sembuh akibat menderita cedera panjang. Ia pun baru tampil tiga kali di musim ini.
“Mencetak gol di Stamford Bridge adalah mimpi bagi kami. Sejak mengetahui akan melawan Chelsea, kami menganggap bisa mencetak sebuah gol adalah sebuah prestasi besar, apalagi mereka adalah juara Eropa,” kata Asante.
Gol Asante disambut meriah oleh sekitar 6.000 pendukung Chesterfield yang datang ke Stamford Bridge. Seluruh pemain dan anggota staf pelatih Chesterfield tersenyum bahagia sembari merayakan gol itu.
Asante pun menjadi pemain pertama dari tim semi-profesional yang bisa mencetak gol ke gawang tim, yang menduduki posisi dua besar Liga Primer Inggris, di Piala FA dalam 19 tahun. Pemain pertama yang menghasilkan catatan gemilang itu ialah Rocky Baptiste yang membela Farnborough Town ketika mencetak gol ke gawang Arsenal di Stadion Highbury, Januari 2003.
Mencetak gol di Stamford Bridge adalah mimpi bagi kami. Sejak mengetahui akan melawan Chelsea, kami menganggap bisa mencetak sebuah gol adalah sebuah prestasi besar, apalagi mereka adalah juara Eropa. (Akwasi Asante)
Kejutan Cambridge
Pada laga lain, Newcastle United secara mengejutkan tumbang dari Cambridge United, tim Divisi Liga Satu, 0-1 di Stadion St James Park. Meskipun mendominasi pertandingan dengan menghasilkan 23 tembakan, ”The Magpies” gagal mencetak satu pun gol ke gawang Cambridge yang dijaga Dimitar Mitov.
Sebaliknya, Cambridge justru bisa mencetak gol melalui situasi kemelut di kotak penalti tim tuan rumah pada menit ke-56. Gol bersejarah Cambridge dihasilkan oleh penyerang Joe Ironside.
Hasil itu membuat Eddie Howe, Manajer Newcastle, kecewa. Howe menganggap pemainnya tampil berdasarkan rencana permainan yang telah disiapkannya, tetapi mereka tidak memiliki insting gol untuk memanfaatkan peluang menjadi gol.
”Kami menciptakan beberapa momen yang bagus, tetapi kami tidak memiliki ketajaman yang dibutuhkan setiap tim untuk menang. Saya berharap hasil ini tidak merusak kepercayaan diri pemain karena kami memiliki tugas besar untuk bertahan di Liga Primer,” kata Howe. (REUTERS)