Tim putra Jakarta Pertamina Pertamax menang telak 3-0 atas Jakarta BNI 46 dalam laga hari ketiga seri pertama PLN Mobile Proliga 2022. Kekompakan tim menjadi kunci kemenangan Pertamina Pertamax dalam laga tersebut.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·3 menit baca
SENTUL, KOMPAS — Tim putra Jakarta Pertamina Pertamax menang telak 3-0 (25-23, 25-15, 25-20) atas Jakarta BNI 46 dalam laga hari ketiga seri pertama PLN Mobile Proliga 2022 di Padepokan Bola Voli Sentul, Jawa Barat, Minggu (9/1/2022). Kekompakan menjadi kunci kemenangan Jakarta Pertamina Pertamax yang mayoritas diperkuat skuad muda tim putra Jawa Barat yang meraih emas Pekan Olahraga Nasional Papua 2021.
Laga tadi cukup menegangkan di gim awal. Tapi, pas gim kedua dan ketiga, kami sudah mengenali kelemahan lawan sehingga bisa selalu unggul agak jauh. Secara keseluruhan, kekompakan menjadi kunci kemenangan tim ini.
”Laga tadi cukup menegangkan di gim awal. Tapi, pas gim kedua dan ketiga, kami sudah mengenali kelemahan lawan sehingga bisa selalu unggul agak jauh. Secara keseluruhan, kekompakan menjadi kunci kemenangan tim ini. Tim ini sebagian pemain tim Jawa Barat di PON Papua sehingga mereka sudah biasa bermain bersama, variasinya tidak dikhawatirkan lagi. Jadi, saya cukup puas dengan kemenangan ini. Apalagi BNI 46 bisa dibilang lawan terkuat dengan komposisi banyak pemain berpengalaman,” ujar pelatih Pertamina Pertamax Pascal W Picaulima.
Laga kedua tim cukup ketat di gim awal. Mereka saling kejar-kejaran skor, tetapi Pertamina Pertamax bisa keluar dari tekanan dan unggul 25-23. Memasuki gim kedua, mental Pertamina Pertamax jauh lebih baik sehingga bisa selalu memimpin dan unggul jauh 25-15.
Kedudukan 2-0 membuat Pertamina Pertamax di atas angin pada gim ketiga. Mereka tidak tertekan walaupun BNI 46 coba mencuri kemenangan untuk memaksakan gim tambahan. Mereka pun kembali unggul 25-20 sehingga menutup laga dengan skor meyakinkan 3-0.
”Sepanjang laga, saya terus memompa semangat tim dengan merayakan bersama setiap poin yang masuk. Itu untuk mengangkat mental tim dan coba meneror mental lawan. Apalagi pemain-pemain bintang BNI 46 sedang tidak dalam performa terbaik, seperti outside hitter Sigit Ardian, outside hitter Dimas Saputra, dan spiker Bagus Wahyu Ardianto yang membuat mental rekan-rekannya jatuh,” terang Pascal.
Awal yang baik
Secara keseluruhan, Pascal mengatakan, kemenangan itu menjadi awal yang baik untuk timnya. Namun, dia tidak mau langsung besar kepala karena masih banyak kekurangan dari tim tersebut. ”Saya lihat blok mereka masih belum sesempurna latihan. Padahal, blok dan servis menjadi penekanan utama dalam latihan,” katanya.
Pertamina Pertamax belum dalam kekuatan terbaiknya. Dalam laga itu, mereka baru bisa menurunkan satu pemain asing, yakni outside hitter asal Brasil Luiz Perotto, sedangkan spiker asal Rusia, Nikita Venidiktov, belum bisa bermain karena cedera dua hari yang lalu. Posisi Venidiktov digantikan spiker lokal Muhamad Fikri Mustopa Kamal dan bermain cukup baik. ”Saya cukup senang dengan penampilan Fikri. Dengan ini, artinya tim utama dan pelapis punya kemampuan yang relatif seimbang,” kata Pascal.
Pelatih BNI 46 Samsul Jais menuturkan, kekalahan itu menjadi bahan evaluasi menyeluruh untuk tim. Sejauh ini, dia melihat masalah pengembalian servis lawan yang patut untuk dibenahi. Pengembalian yang buruk membuat timnya kesulitan melakukan serangan balik. Sebaliknya, tim lawan sangat variatif. ”Kalau lawan sudah menyerang, blok kami juga kesusahan,” terangnya.
Terkait pemain asing, BNI 46 sudah bisa diperkuat dua pemain asing, yakni middle blocker asal Kuba, Osmany Camejo, dan outside hitter asal Jepang, Takahiro Tozaki. Akan tetapi, kehadiran keduanya belum bisa berbuat banyak untuk tim.
”Penampilan dua pemain asing itu cukup bagus. Adaptasi mereka pun cukup bagus. Permasalahannya hanya karena pengembalian servis yang buruk. Itu membuat tim tidak bisa mengembangkan permainan,” ujar Samsul.