Pil Pahit Sambut Kehadiran Kembali Jakarta Elektrik PLN
Tim putri legendaris Jakarta Elektrik PLN kembali ke Proliga. Sayangnya, momen kembalinya mereka kurang sempurna karena kalah 2-3 dari Jakarta Mandiri Popsivo Polwan di laga pembuka PLN Mobile Proliga 2022.
Oleh
Adrian Fajriansyah
·5 menit baca
BOGOR, KOMPAS - Tim putri legendaris Jakarta Elektrik PLN berpartisipasi lagi di liga voli utama Indonesia, Proliga setelah absen sejak musim 2020. Sayangnya, momen kembalinya si anak hilang itu kurang sempurna. Dalam laga perdana PLN Mobile Proliga 2022 menghadapi Jakarta Mandiri Popsivo Polwan di Padepokan Bola Voli Sentul, Jawa Barat, Jumat (7/1/2022), mereka kalah dengan skor 2-3, yaitu 19-25, 25-13, 23-25, 25-20, 13-15.
"Dengan komposisi sebagian besar pemain muda (sembilan pemain dari 20 pemain kelahiran 2000-an dan sisanya rata-rata kelahiran akhir 1990-an), mereka nyaris mendapatkan kemenangan. Saya rasa hanya keberuntungan dan pengalaman saja yang tidak memihak kepada tim ini di laga ini. Ke depan, saya yakin tim ini akan terus berkembang," ujar pelatih Jakarta Elektrik PLN Risco Herlambang.
Berkekuatan pemain yang sebagian besar baru pertama kali berpartisipasi ataupun pertama kali menjadi pemain inti di Proliga, tim Jakarta Elektrik PLN bermain lambat di gim pertama sehingga tertinggal 0-1 (19-25). Namun, memasuki gim kedua, mereka bisa bermain lebih percaya diri.
Mereka pantang menyerah agar tidak mudah mati dan menyerang dengan meyakinkan lewat smes-smes keras, terutama dari pemain 18 tahun Nurlaili Kusumah dan pemain asing asal Azerbaijan Odina Zayniddinovna. Mereka pun bisa memetik kemenangan 25-13 sehingga menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
Dengan pemain yang jauh lebih pengalaman, hanya tiga pemain dari 19 pemain yang kelahiran tahun 2000-an dan sisanya rata-rata kelahiran pertengahan 1990-an, Jakarta Mandiri Popsivo Polwan tidak mau menyerah begitu saja. Dimotori pemain berpengalaman, seperti peraih empat gelar MVP Proliga (2012, 2013, 2014, 2015) Amelia Fajrina dan pemain asing asal Thailand Pornpun Guedpard, mereka bisa kembali memimpin dengan kedudukan 2-1 berkat kemenangan 25-23 di gim ketiga.
Pada gim keempat, Jakarta Elektrik PLN bangkit untuk kembali menyamakan kedudukan 2-2 lewat kemenangan 25-20. Kemenangan itu membuat mereka lebih percaya diri bisa memenangkan gim kelima atau gim terakhir.
Saya rasa hanya keberuntungan dan pengalaman saja yang tidak memihak kepada tim ini di laga ini. Ke depan, saya yakin tim ini akan terus berkembang.
Akan tetapi, mentalitas mereka belum terlalu matang. Setelah terus memimpin dari awal laga gim kelima, salah seorang pemainnya, yakni Tiara Sanger yang berusia 19 tahun melakukan kesalahan fatal ketika timnya memimpin 11-10. Bola di depan net yang seharusnya bisa dikembalikan dengan mudah, justru terlepas begitu saja. Insiden itu membuat kedudukan berimbang 11-11 dan mental lawannya terangkat.
Terang saja, Jakarta Mandiri Popsivo Polwan tidak menyia-nyiakan kesempatan sehingga bisa membalikan kedudukan menjadi 15-13 dan menutup laga dengan skor 3-2. "Tadi bukan hanya Tiara yang melakukan kesalahan, beberapa pemain lain juga sering melakukan kesalahan yang tidak seharusnya. Ini wajar karena mereka masih muda dan butuh banyak jam terbang untuk mengurangi kesalahan seperti itu," kata Risco yang membawa tim putri Jawa Barat meraih emas PON Papua 2021.
Tim legendaris
Tim putri Jakarta Elektrik PLN adalah tim terbaik dalam sejarah Proliga. Sejak berpartisipasi pertama kali pada musim 2004 dan absen mulai musim 2020, mereka sukses merebut enam gelar juara (2004, 2009, 2011, 2015, 2016, 2017) dan empat kali runner up (2005, 2008, 2010, 2012). Bahkan, mereka satu-satunya tim yang pernah tiga kali berturut menjuarai Proliga, yakni 2015, 2016, dan 2017.
Prestasi tim lain tertinggal jauh di bawah mereka. Cuma Jakarta Popsivo Polwan yang mendekati perolehan trofi mereka, yakni dengan tiga gelar juara (2012, 2013, 2019). Pada musim ini, manajemen Jakarta Elektrik PLN langsung mematok target tinggi, yakni merebut kembali gelar juara.
Kendati demikian, Risco tidak terbebani dengan reputasi besar timnya dan target dari manajemen. Dia hanya ingin fokus dengan tim dan terus berusaha mengevaluasi setiap kekurangan. "Kalau melihat laga tadi, tim ini punya potensi besar untuk bersaing dengan tim lain," terang Risco yang baru mau berbicara soal target sehabis putaran kedua.
Spiker Jakarta Elektrik PLN Sari Hartati menyampaikan, dari sisi serangan, tim ini sudah sangat baik. Yang kurang dari tim ini cuma pertahanan. "Pertahanan kami masih kurang. Kami masih sering melakukan kesalahan sendiri saat bertahan. Kalau bisa lebih baik, tim ini bisa lebih baik," tuturnya.
Tim belum kompak
Pelatih Jakarta Mandiri Popsivo Polwan Camnan Dokmai menuturkan, permainan timnya belum sesuai harapan. Tim belum mendapatkan kekompakan yang diinginkan. Maka itu, kemenangan tersebut sudah cukup disyukuri.
"Kesempatan kami untuk latihan bersama sangat singkat. Saya sendiri tiba di Jakarta pada 24 Desember dan harus melakukan karantina 10 hari. Pemain juga begitu, mereka baru latihan bersama secara utuh beberapa hari terakhir," ujarnya.
Dokmai percaya diri timnya bisa terus lebih baik di laga-laga berikutnya. Apalagi mereka bermodalkan beberapa pemain berpengalaman yang pernah merasakan juara Proliga.
"Untuk laga berikutnya, saya tidak terlalu khawatir. Sebab, kami memiliki waktu untuk mematangkan kekompakan tim. Saya pikir kami akan mulai lebih baik pada laga kedua," katanya.
Secara keseluruhan, Dokmai mengatakan, Proliga musim ini sulit ditebak. Namun, dia menilai, Jakarta Elektrik PLN bisa menjadi kuda hitam. "Saya pikir pemain muda Jakarta Elektrik PLN sangat potensial. Mereka hanya kurang pengalaman saja," ungkapnya.
Pemain blocker tengah Jakarta Mandiri Popsivo Polwan Shindy Yanuar menilai, kekompakan yang belum terbentuk menyebabkan mereka kesulitan menghadapi perlawanan sengit Jakarta Elektrik PLN. Beruntung, ada kesalahan fatal yang dibuat lawannya di gim akhir. "Situasi itu mengubah situasi permainan. Kami jadi bersemangat sedangkan lawan sepetinya terpukul. Itu kunci kemenangan kami," pungkasnya.
Samator menang
Sementara itu, tim putra Surabaya Bhayangkara Samator bisa merebut kemenangan 3-1 (26-28, 25-19, 25-22, 25-22) atas Palembang Bank SumselBabel dalam laga kedua hari pertama tersebut. Pelatih Surabaya Bhayangkara Samator Sigit Ari Widodo mengatakan, di gim pertama, Palembang Bank Sumsel Babel memang bermain lebih baik. "Meski begitu, kami belajar dari gim pertama sehingga bisa membalikkan kondisi di tiga gim selanjutnya," tuturnya.
Terlepas dari itu, laga tersebut baru awal sehingga tidak bisa menjadi penentu langkah kedua tim selanjutnya. "Saya rasa kemenangan ini masih terlalu dini untuk menentukan tim mana paling berpeluang juara. Masih banyak laga-laga lain yang sangat menentukan," terangnya.
Sigit mengungkapkan, dirinya merasa sedikit tekanan karena timnya berstatus juara bertahan kategori putra, yakni pada musim 2019 atau musim terakhir yang bisa berlangsung hingga final. "Pastinya ada sedikit tekanan karena pelatih tim ini sebelumnya, Ibarsjah Djanu Tjahjono bisa membawa tim juara (2019). Akan tetapi, saya berupaya agar tim bisa lebih baik di setiap laga," ujarnya. (DRI)