Klub-klub elite Eropa menjadikan momentum bursa transfer musim dingin untuk menambal skuad mereka. Perekrutan pemain yang tepat dan sesuai kebutuhan akan mampu mendongkrak performa tim hingga akhir musim.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·6 menit baca
BARCELONA, SELASA — Bursa transfer musim dingin selalu menjadi momen di mana pelatih klub-klub Eropa berharap bisa menambal kekurangan timnya dengan merekrut pemain baru. Manchester United dan Barcelona menghadapi momen penting itu untuk memperbaiki performa mereka. Kedua klub tersebut kini menjadi yang terdepan dalam memanfaatkan bursa transfer untuk menggapai target menembus peringkat empat besar.
Perekrutan pemain yang tepat di bursa transfer musim dingin berpotensi menambal lubang suatu tim yang pada akhirnya akan mampu memperbaiki performa mereka di paruh musim. Selain itu, pengalaman di awal musim ini memberikan pelajaran bagi manajer klub.
Itu karena potensi cedera dan badai Covid-19 masih membayangi pemain. Kedua faktor tersebut bisa mereduksi kekuatan tim. Maka, penting bagi klub untuk menambah kekuatan skuad di bursa transfer musim dingin.
Kendati baru akan berakhir pada 31 Januari 2022, sejumlah klub sudah mengambil ancang-ancang untuk memperkuat timnya di paruh musim. Barcelona menjadi salah satu yang terdepan. Tim besutan Pelatih Xavi Hernandez itu bergerak cepat dengan mendatangkan penyerang tim nasional Spanyol, Ferran Torres, dari Manchester City di awal 2022.
Barca juga tertarik mendatangkan penyerang Juventus, Alvaro Morata, untuk menambah daya gedor di lini serang mereka. Di lini pertahanan, Xavi juga mengincar bek tengah Manchester City, Aymeric Laporte. Barca ingin memasangkan Laporte dengan rekan setim internasionalnya dan mantan rekan di jantung pertahanan saat masih membela City, yaitu Eric Garcia, yang telah lebih dulu berseragam ”Blaugrana”.
Barca yang saat ini terlempar dari peringkat empat besar klasemen sementara Liga Spanyol sangat menantikan momen untuk menambah kekuatan tim di bursa transfer musim dingin. Xavi telah merasakan sulitnya menurunkan pemain sesuai keinginannya karena cedera dan penularan Covid-19.
Saat meladeni Real Mallorca di pekan ke-19, Xavi terpaksa memanggil sembilan pemain tim Barcelona B untuk memperkuat tim utama. Itu karena sebanyak 16 pemain di tim utama Barca harus absen lantaran cedera dan tertular Covid-19.
Meski tidak diperkuat banyak pemain tim utama, Barca mampu mengatasi perlawanan Mallorca dengan kemenangan tipis 1-0. Tambahan tiga poin untuk sementara mampu mendongkrak posisi Barca ke peringkat kelima klasemen sementara Liga Spanyol.
Mereka kini semakin dekat dengan zona Liga Champions di peringkat empat besar. Selisih poin Barca dengan Atletico Madrid di peringkat keempat hanya berjarak satu poin. Karena itu, Xavi akan berupaya menambal lubang di timnya saat ini dengan merekrut pemain di bursa transfer musim dingin.
Tujuan Barcelona adalah kembali (ke jalur kemenangan). Kami semakin mendekati Liga Champions dan saya rasa kami sudah berada di jalur yang benar.
”Tujuan Barcelona adalah kembali (ke jalur kemenangan). Kami semakin mendekati Liga Champions dan saya rasa kami sudah berada di jalur yang benar,” kata Xavi dalam konferensi pers, Selasa (4/1/2022).
Namun, permasalahan financial fair play dan besarnya beban pengeluaran Barca untuk gaji pemain musim ini membuat rencana mendatangkan banyak pemain top dalam waktu bersamaan agak mustahil dilakukan. Direktur Olahraga Barca Mateu Alemany menyatakan sadar akan permasalahan yang mereka hadapi. Semuanya akan dievaluasi pada keputusan dari jajaran petinggi klub dan ia berharap untuk menyelesaikan persoalan sesegera mungkin.
Agar neraca keuangan klub seimbang, Barca setidaknya harus melepas sejumlah pemain yang tidak masuk dalam rencana besar Xavi atau memangkas gaji pemain yang ada saat ini. Negosiasi alot terjadi saat Barca membicarakan opsi perpanjangan kontrak salah satu penyerang andalan mereka, Ousmane Dembele.
Kontrak Dembele di Barca akan berakhir pada 30 Juni 2022. Barca telah mencoba menegosiasikan ulang perihal perpanjangan kontrak, tetapi pemain berpaspor Perancis itu kurang sepakat mengenai pemangkasan gaji.
Karena itu, saat ini menjadi waktu yang krusial bagi Barca untuk meyakinkan Dembele. Bila gagal, Dembele bisa menyetujui perjanjian prakontrak dengan klub mana pun di luar Spanyol menjelang musim baru bergulir pada pertengahan 2022. Meski negosiasi kontrak sempat buntu, Xavi berharap kesepakatan dapat tercapai pada negosiasi lanjutan.
”Kami akan menunggu. Saya pikir kami punya proyek yang bagus untuknya dan dia tidak bisa lebih bahagia selain bersama Barcelona. Ini hanya masalah waktu untuknya memutuskan di mana akan bermain,” kata Xavi.
Manchester United
Situasi serupa juga dialami Manchester United yang masih berupaya keras menemukan keseimbangan tim. Manajer MU Ralf Rangnick menekankan akan mengubah MU menjadi tim yang kuat dalam kontrol pertandingan saat pertama kali ditunjuk menggantikan Ole Gunnar Solskjaer.
Namun, setelah enam pertandingan menangani MU, Rangnick merasa masih ada masalah di internal MU. Saat dikalahkan Wolverhampton Wanderers 0-1 di Stadion Old Traffor pada Selasa (4/1/2022), manajer asal Jerman itu kembali mengungkit soal permasalahan kurangnya kontrol dalam permainan MU.
Di Liga Inggris, Wolves adalah tim yang selalu tidak mampu mencatatkan lebih dari 10 tembakan dalam satu laga. Namun, mereka mampu mencatatkan hingga 19 tembakan saat mengalahkan MU. Hal itu mengindikasikan lemahnya peran gelandang MU dalam memutus serangan.
Kunci dalam mengontrol pertandingan terletak pada ketangguhan MU menguasai lini tengah. Hal itu yang saat ini tidak dimiliki MU dengan para gelandangnya. MU saat ini dihuni banyak gelandang top, seperti Fred, Paul Pogba, Nemanja Matic, Scott McTominay, dan Donny van de Beek. Namun, mereka semua belum sesuai dengan kebutuhan Rangnick untuk tampil mengontrol laga.
Pogba akan habis kontraknya pada Juni 2022. Ia dapat menandatangani perjanjian prakontrak dengan klub lain mulai bursa transfer musim dingin ini. Seiring berjalannya waktu akan semakin sulit membayangkan Pogba bertahan di Old Trafford.
Selain Pogba, masa depan Donny van de Beek terlihat belum jelas di MU saat ini. Ia masih harus bersaing lebih keras untuk mendapatkan menit bermain lebih banyak. Adapun Nemanja Matic akan berusia 34 tahun pada Agustus mendatang. Matic mungkin akan menghabiskan tahun terakhir kontraknya di MU musim ini.
Sementara Fred tidak cukup baik dalam bertahan untuk memainkan peran sebagai gelandang bertahan tunggal. Gelandang Brasil itu juga tidak memiliki kualitas pada bola dan jangkauan umpan yang bisa memanjakan para pemain depan MU.
”Ada masalah besar di Manchester United. Kami tahu masalah di bawah Ole dan mereka mencoba mengubah cara mereka bermain tetapi ada masalah. Beberapa pemain berlari, beberapa tidak berlari, dan itu adalah masalah besar Manchester United,” kata pengamat sepak bola BT Sport, Chris Sutton.
Untuk menjawab permasalahan di sektor gelandang, MU tertarik mendatangkan gelandang RB Leipzig, Amadou Haidara. Haidara adalah seorang gelandang bertahan yang dinilai memiliki kualitas yang dibutuhkan MU. Pemain asal Mali itu memiliki kemampuan bertahan dan memutus serangan yang bagus. Selain itu, Haidara fasih dalam melakukan pressing tinggi yang menjadi ciri khas Rangnick.
Dalam hal operan progresif, Haidara menempati urutan kedua dalam skuad Leipzig musim ini dengan rata-rata 6,08 operan progresif per 90 menit. Jumlah itu lebih banyak dari para gelandang MU di Liga Inggris sejauh musim ini. (REUTERS)