Pebalap muda binaan Astra Honda Motor, Fadillah Arbi Aditama, akan mengisi posisi yang ditinggalkan Mario Suryo Aji di Kejuaraan Dunia Moto3 Yunior. Ajang ini merupakan tahapan terakhir sebelum masuk level Grand Prix.
Oleh
Agung Setyahadi
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Fadillah Arbi Aditama menuju jalur cepat karier balapnya setelah dipastikan akan tampil di ajang FIM Junior Grand Prix 2022. Pebalap berusia 16 tahun itu akan tampil di Kejuaraan Dunia Moto3 Yunior menggantikan Mario Suryo Aji yang promosi ke Grand Prix Moto3 mulai musim depan. Arbi terpilih masuk dalam program Junior Talent Team karena memiliki performa bagus selama tampil di ajang Asia Talent Cup 2021.
”Saya sangat bersyukur atas kesempatan ini dan akan berusaha semaksimal mungkin untuk dapat meraih prestasi di ajang FIM Moto3 Junior World Championship. Langkah awal yang akan saya lakukan adalah beradaptasi secepat mungkin untuk bersaing dengan talenta balap dari beberapa negara, terutama dengan para pebalap yang telah terbiasa balapan di sirkuit-sirkuit Eropa yang akan digunakan dalam balapan ini. Mohon dukungannya agar saya dapat membanggakan Indonesia di dunia balap internasional,” ujar Arbi.
Pebalap binaan Astra Honda Motor ini mendapat kesempatan mengasah kemampuan balapnya dengan bersaing melawan para pebalap dari seluruh dunia, terutama dari Benua Eropa. Ajang yang sebelumnya bernama FIM CEV Repsol ini menggunakan sejumlah sirkuit yang dipakai oleh MotoGP, seperti Motorland Aragon, Jerez-Angel Nieto, Barcelona-Catalunya, Ricardo Tormo, dan Misano. Pengenalan detail karakter sirkuit-sirkuit itu menjadi kunci untuk mencetak kecepatan dengan memaksimalkan potensi motor serta penyesuaian gaya membalap.
Oleh karena itu, Kejuaraan Dunia Moto3 Yunior ini menjadi fondasi sangat penting bagi pebalap untuk promosi ke level Grand Prix. Pebalap Indonesia, Mario Suryo Aji, yang sudah tiga musim di Moto3 Yunior, akan tampil di ajang Grand Prix Moto3 mulai musim depan. Pebalap berjuluk ”Super Mario” yang juga lulusan Astra Honda Racing School itu sempat merasakan ketatnya persaingan Moto3 saat mendapat wild card di Misano dan Algarve musim 2021.
Abdi diharapkan bisa mengasah kemampuan balapnya di FIM Junior Grand Prix sehingga kelak bisa menyusul jejak para pebalap binaan AHM lainnya ke level Grand Prix, seperti Mario dan Andi Gilang.
General Manager Marketing and Planning Analysis AHM Andy Wijaya mengatakan, Arbi merupakan pebalap binaan AHM kelima yang akan bersaing di ajang balap bergengsi yang diselenggarakan di Eropa. Tempaan pembinaan balap yang dilakukan secara berjenjang untuk Arbi, sejak Astra Honda Racing School hingga FIM Moto3 Junior World Championship, diharapkan dapat semakin menguatkan kompetensi, karakter, serta mental balap sebagai pebalap kelas dunia.
Langkah awal yang akan saya lakukan adalah beradaptasi secepat mungkin untuk bersaing dengan talenta balap dari beberapa negara, terutama dengan para pebalap yang telah terbiasa balapan di sirkuit-sirkuit Eropa.
”Keberadaan Arbi di ajang FIM Moto3 Junior World Championship sebagai gerbang menuju pentas balap dunia merupakan buah dari pembinaan balap berjenjang yang kami lakukan. Bersaing dengan talenta balap dunia yang berasal dari beberapa negara tentu akan mengasah kemampuannya dalam upaya meraih prestasi yang membanggakan bagi bangsa. Dengan semangat satu hati, kami mohon dukungan seluruh masyarakat Indonesia,” ujar Andy melalui siaran pers, Rabu (15/12/2021).
Arbi mulai bergabung dengan Astra Honda Racing School (AHRS) pada 2017. Waktu itu, dia baru berusia 12 tahun dan belajar teknik membalap menggunakan motor Honda CBR150R. Pada 2018, Arbi naik kelas dan mulai memacu motor dengan kapasitas mesin dan dimensi yang lebih besar, yaitu CRB250RR.
Kemampuan Arbi berkembang pesat hingga setahun kemudian dia sudah dikenalkan dengan motor spesifikasi balap, yaitu Honda NSF100. Pada usia 14 tahun itu, Arbi sempat meraih podium ketiga pada kejuaraan AHRS. Pebalap kelahiran Purworejo, Jawa Tengah, 14 Juli 2005, itu lantas diikutkan seleksi untuk Asia Talent Cup (ATC) musim 2020. Arbi pun terpilih sebagai kontestan, tetapi balapan ATC batal digelar karena pandemi Covid-19.
Saat ATC bergulir pada 2021, Arbi menunjukan kemampuan balapnya dengan cemerlang. Dia juga cepat beradaptasi dengan sirkuit sehingga bisa langsung cepat di lintasan-lintasan yang masih baru bagi dirinya. Arbi tampil konsisten sejak sesi tes di Sirkuit Losail, Qatar, 19-21 Maret 2021, bahkan beberapa kali mencetak waktu tercepat. Padahal, Arbi baru saat itu merasakan trek untuk balap MotoGP tersebut.
Saat seri pembuka musim bergulir, akhir Maret lalu, Arbi menunjukan potensi dengan catatan waktu 2 menit 12,327 detik dalam sesi kualifikasi sehingga meraih posisi start ketiga. Dia hanya terpaut 0,471 detik dari pebalap Jepang, Taiyo Furusato, yang meraih pole position. Pencapaian itu menegaskan kemampuan Arbi dalam beradaptasi secara cepat dengan trek dan motor.
Arbi dinilai sebagai pebalap muda berbakat besar sehingga Dorna Sport selaku penyelenggara balap ATC dan promotor balap MOTOGP memilih dirinya untuk berlaga di kejuaraan Red Bull Rookies Cup 2022. Ini merupakan ajang persaingan para pebalap muda dari seluruh dunia yang sangat penting untuk mempertebal mental balap di level elite.