Reli di Sumatera Utara kembali bangkit setelah ”tertidur” selama pandemi Covid-19 dengan digelarnya Reli Danau Toba 2021. Selanjutnya, Sumut akan kembali menjadi tuan rumah ajang reli internasional.
Oleh
WISNU AJI DEWABRATA
·5 menit baca
Jalan Pematang Purba-Parapat di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Minggu (12/12/2021), macet. Puluhan mobil parkir di kiri dan kanan bahu jalan yang sempit itu. Mobil-mobil tersebut milik para penonton Reli Danau Toba 2021 yang berlokasi di Hutan Tanaman Industri Toba Pulp Lestari Sektor Aek Nauli, Simalungun.
Ratusan penonton datang berduyun-duyun dari banyak daerah di Sumut. Mereka mendaki bukit-bukit yang ditanami pohon akasia milik perusahaan Toba Pulp Lestari. Dari bukit tampak jelas mobil-mobil yang meraung sambil meliuk-liuk menaklukkan lintasan. Penonton bersorak setiap kali mobil peserta melintas meski tak mengenal siapa pereli yang tengah beraksi.
Hujan gerimis di lokasi reli tak menyurutkan semangat penonton. Mereka membawa payung, bahkan membuat tenda darurat dari terpal. Penjual makanan menjajakan dagangan di sela kerumunan warga.
Reli yang digelar selama dua hari, Sabtu-Minggu, 11-12 Desember 2021, itu berhasil menghidupkan kawasan wisata di sekitar Danau Toba yang sempat ”mati suri” akibat pandemi Covid-19. Reli Danau Toba terakhir diselenggarakan pada 2019, kemudian absen selama dua tahun akibat pandemi. Hotel-hotel di Parapat, Kabupaten Simalungun, sebagai kota terdekat dari lokasi reli, penuh tamu.
Aek Nauli sudah lama dikenal sebagai ”surga” pereli nasional dan internasional. Aek Nauli pernah menjadi tuan rumah ajang Kejuaraan Reli Dunia (World Rally Championship/WRC) tahun 1996 dan 1997. Pereli senior Ricardo Gelael yang bernostalgia dengan mengikuti Reli Danau Toba 2021 memiliki banyak kenangan ketika mengikuti reli di Sumut sekitar 25 tahun lalu.
”Penonton reli di Sumut itu unik-unik. Mereka suka berteriak ’Paten!’ setelah melihat aksi pereli melibas tikungan,” kata Ricardo.
Bukan hanya Ricardo Gelael yang memiliki kenangan dengan lintasan reli dalam area perkebunan di Sumut. Pereli dunia Carlos Sainz/Luis Moya bahkan sudah dua kali menjuarai kejuaraan reli dunia yang digelar di Sumatera Utara dua tahun berturut-turut pada 1996 dan 1997. Para pereli dunia era 1990-an banyak yang pernah merasakan keganasan sekaligus eksotisme reli Sumut, antara lain Juha Kankkunen/Juha Repo, Kenneth Eriksson/Staffan Parmender, dan Collin McRae/Nicky Grist.
Pemandangan indah
Tak berlebihan jika Reli Danau Toba disebut ajang reli dengan pemandangan terindah. Para pereli menginap di Parapat yang terletak di pinggir Danau Toba. Perjalanan dari Parapat ke lokasi reli melewati jalanan berkelok dengan pemandangan Danau Toba.
Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah meyakini Reli Danau Toba akan mendorong dan mempromosikan pariwisata Danau Toba. Apalagi Danau Toba sudah ditetapkan pemerintah sebagai destinasi wisata superprioritas.
”Tahun 2023 akan digelar reli internasional di Sumatera Utara seperti tahun 1996 dan 1997. Sekarang sudah ada Sirkuit Mandalika, maka kami akan membuat (reli internasional) di sini,” kata Musa dalam sambutan saat membuka Reli Danau Toba 2021, Sabtu (11/12/2021).
Menurut Musa, tidak ada lintasan reli di Indonesia seperti Reli Danau Toba di Aek Nauli. Reli digelar di pegunungan berudara sejuk sehingga tidak membuat pereli kelelahan. Tantangannya pun banyak dengan jalan perkebunan yang penuh batu besar, berlumpur, kontur jalan naik turun, dan banyak belokan.
”Bisa finis sudah bersyukur, apalagi bisa menang,” ujar Musa yang juga menjadi peserta Reli Danau Toba 2021.
Pereli Subhan Aksa yang menjadi juara nasional reli 2019 mengungkapkan, lintasan Reli Danau Toba di Aek Nauli sangat menantang. ”Sangat berat untuk mencapai hasil yang baik di sini,” ungkapnya dalam jumpa pers sebelum reli, Jumat (10/12/2021).
Tahun 2023 akan digelar reli internasional di Sumatera Utara, seperti tahun 1996 dan 1997. Sekarang sudah ada Sirkuit Mandalika, maka kami akan membuat (reli internasional) di sini.
Subhan menambahkan, Sumut memiliki sarana lengkap yang menunjang reli. Sumut memiliki jalan tol, hotel, dan lain-lain. Subhan mendorong Sumut untuk berjuang agar dapat kembali menjadi tuan rumah ajang reli internasional, seperti pada 1996 dan 1997.
Reli internasional 2023
Pimpinan Perlombaan Reli Danau Toba 2021, Ahmad Syauki, mengatakan, kondisi lintasan tahun ini lebih ”mulus” dibandingkan dengan Reli Danau Toba 2019. Bebatuan yang menonjol pada reli 2019 sudah tidak terlalu menonjol pada tahun ini.
”Saya tahu persis karena tahun 2019 saya jadi peserta,” ungkapnya.
Lintasan reli di areal perkebunan akasia Aek Nauli ini merupakan sebuah keunggulan. Federation Internationale de l’Automobile (FIA) mencari lintasan reli dengan karakter seperti di Aek Nauli.
Ahmad menuturkan, navigator asal Portugal, Hugo Ismael, yang menjadi navigator pereli Sean Gelael, memuji lintasan Aek Nauli yang memiliki permukaan kasar dan banyak variasi. ”FIA mencari lintasan seperti ini. Lintasan ini sudah standar FIA. Itu menurut pereli yang sudah sering reli di luar negeri,” papar Ahmad.
Menurut Ahmad, langkah untuk menjadi tuan rumah reli internasional pada 2023 akan dimulai pada 2022 dengan mendaftar sebagai calon tuan rumah Kejuaraan Reli Asia Pasifik (APRC). Sumut sudah berpengalaman dua kali menggelar APRC pada 2019 di Lebong Sialang dan Aek Nauli.
”Kami akan mengundang pemantau karena ada tahap-tahapnya. Pertama, menjadi kandidat APRC, kandidat WRC, lalu (tuan rumah) WRC. Kami akan upayakan karena sudah ada komitmen dari pemangku kepentingan,” lanjutnya.
Ahmad mengatakan, kemungkinan Aek Nauli akan dijagokan lagi sebagai tuan rumah kejuaraan reli internasional 2023 karena lokasi tersebut sudah menjadi tujuan wisata olahraga dan wisata Danau Toba.
Di samping keunggulan itu, masih ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan, antara lain kesadaran penonton tentang bahaya olahraga otomotif. Masih ada penonton yang berada terlalu dekat dengan lintasan atau menyeberangi lintasan saat mobil mendekat.
Ada juga special stage (SS) di Aek Nauli yang perlu dibenahi agar tetap aman dilintasi meski cuaca hujan. Saat Reli Danau Toba 2021 putaran kedua, Minggu, panitia membatalkan perlombaan pada 1 SS dari total 6 SS demi keamanan peserta.
Para pereli, siapkan mobil Anda untuk lomba tahun depan.