Kesempatan Pembuktian Pemain Depan Melawan Kamboja
Lini depan Indonesia menjadi sorotan di ajang Piala AFF 2020. Tanpa kehadiran penyerang tajam, ”Garuda” berharap kolektivitas sumbangan gol dari para gelandang untuk bersaing di Grup B.
Oleh
Muhammad Ikhsan Mahar
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pelatih Indonesia Shin Tae-yong mengakui produktivitas lini depan menjadi masalah yang dihadapinya menjelang Piala AFF 2020. Empat pemain depan yang dibawa juru taktik asal Korea Selatan itu bukan tipe penyerang tengah yang punya kekuatan fisik dan insting gol tinggi. Namun, mereka bisa menggunakan laga perdana tim ”Garuda” di Grup B melawan Kamboja, Kamis (9/12/2021) pukul 19.30 WIB, di Stadion Bishan, Singapura, sebagai momen pembuktian.
Keempat penyerang itu ialah Ezra Walian (Persib Bandung), Hanis Saghara (Persikabo 1973), serta duo Arema FC. Kushedya Hari Yudo dan Dedik Setiawan. Dari empat penyerang itu, Dedik memiliki jumlah penampilan terbanyak bersama tim ”Garuda”, yaitu sembilan kali.
Pemain berusia 27 tahun itu mulai mengenakan seragam timnas sejak Indonesia dilatih Simon McMenemy, September 2018. Namun, Dedik belum mencetak satu pun gol bersama Indonesia.
Adapun Kushedya, Ezra, dan Hanis baru tampil rutin membela tim ”Garuda” di era Shin tahun ini. Kushedya tujuh kali tampil di laga internasional. Ezra bermain di dua laga uji coba terakhir timnas melawan Afghanistan dan Myanmar sehingga telah tiga kali membela timnas Indonesia.
Adapun Hanis baru dipromosikan dari timnas U-23. Ia memburu cap pertama bersama timnas senior pada Piala AFF edisi ke-13 kali ini.
Namun, dari empat penyerang itu, baru Ezra yang menyumbangkan gol untuk ”Garuda”. Gol itu dihasilkan Ezra melalui eksekusi penalti kala menumbangkan Myanmar 4-1 pada laga ekshibisi di Turki, 25 November lalu. Gol itu adalah gol perdana pemain lulusan akademi Ajax Amsterdam itu bagi Indonesia.
Dengan kondisi itu, Shin pun enggan berekspektasi muluk kepada empat penyerangnya untuk bisa mencetak gol pada turnamen antarnegara Asia Tenggara itu. Dalam sejarah Piala AFF, empat penyerang ”Garuda” pernah menyabet trofi sepatu emas, yaitu Gendut Doni Christiawan (2000), Bambang Pamungkas (2002), Ilham Jaya Kesuma (2004), dan Budi Sudarsono (2008).
”Masalah tim berbeda-beda dan (persoalan penyerang tajam) ini menjadi hal yang harus kami atasi. Bagi saya, tugas mencetak gol ini menjadi tanggung jawab bersama penyerang dan gelandang, jadi kami butuh beberapa pemain mencetak banyak gol untuk membawa tim ini berprestasi,” ujar Shin dalam konferensi pers jelang laga kontra Kamboja, Rabu (8/12/2021).
Pemain yang menjadi harapan Shin untuk mencetak gol dari lini tengah ialah Ricky Kambuaya, Evan Dimas, Irfan Jaya, dan Witan Sulaeman. Irfan adalah pemain lokal tersubur di BRI Liga 1 2021-2022 dengan enam gol, lalu Evan menjadi pencetak gol terbanyak di skuad timnas saat ini dengan tujuh gol. Ricky dan Witan adalah pemain tertajam dalam tiga laga ekshibisi di Turki yang masing-masing menghasilkan dua gol.
Sesuai taktik
Meskipun dikenal bukan penyerang haus gol, Shin menyukai empat pemain depan itu karena bisa berperan sebagai pressing forward atau penyerang yang bisa menjadi pemain pertama menekan lawan ketika Indonesia kehilangan bola. Keempat penyerang itu juga punya mobilitas tinggi sehingga bisa pula membuka ruang bagi rekan setimnya untuk menghasilkan peluang di kotak penalti lawan.
Shin pun memberikan latihan khusus kepada keempat pemain itu untuk menyiasati minimnya gol mereka. Ketika menjalani latihan taktik, Senin (6/12/2021), di Stadion Bukit Gompak, Singapura, Shin mewajibkan para penyerang berlatih tembakan. Mantan Pelatih Korsel di Piala Dunia 2018 itu memberikan instruksi khusus kepada Kushedya, Ezra, Dedik, dan Hanis terkait pergerakan dan penempatan posisi.
”Kalau mereka bisa menjalankan instruksi dan pergerakan yang saya minta, saya yakin mereka akan bisa mencetak banyak gol di turnamen ini,” kata Shin.
Asnawi Mangkualam, bek sayap kanan, mengungkapkan, skuad ”Garuda” sudah siap tempur di Piala AFF yang dimulai dengan melawan Kamboja. Selanjutnya, Indonesia akan menghadapi Laos, Vietnam, dan Malaysia di Grup B.
Masalah tim berbeda-beda dan ini menjadi hal yang harus kami atasi. Bagi saya, tugas mencetak gol ini menjadi tanggung jawab bersama penyerang dan gelandang.
”Pelatih telah mempersiapkan kami untuk tampil maksimal di Piala AFF ini. Kami berambisi tampil maksimal dan bekerja keras di setiap laga, mengejar mimpi menjadi juara,” ujar Asnawi yang bermain di Liga 2 Korsel 2021 bersama Ansan Greeners.
Dalam empat pertemuan sebelumnya dengan Kamboja di Piala AFF, Indonesia selalu meraih kemenangan. Dominasi Indonesia terlihat dengan catatan 19 gol dan hanya kemasukan dua gol. Terakhir kali kedua tim berjumpa di babak penyisihan Piala AFF 2008.
Singapura dominan
Sementara itu, Singapura menjaga dominasi di Grup A setelah menjungkalkan Filipina 2-1 dalam laga kedua, Rabu (8/12/2021) malam WIB, di Stadion Nasional Singapura. Kemenangan ”Si Singa” disumbangkan kapten sekaligus pemain paling senior, Hariss Harun, melalui sundulan pada menit 61, disusul Faris Ramli dua menit berselang. Filipina mencetak satu gol balasan melalui Amin Nazari di menit 69.
Hasil itu membuat Singapura memimpin Grup A dengan raihan enam poin. Singapura hanya perlu satu kemenangan lagi dari dua laga tersisa menghadapi Timor Leste dan Thailand untuk menyegel satu tiket ke babak semifinal.