Kamboja akan menjadi lawan perdana Indonesia di Piala AFF 2020. Meskipun tim ”Garuda” memiliki tradisi menang atas Kamboja, Pelatih Indonesia Shin Tae-yong tidak ingin anak asuhannya menganggap remeh lawan.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Indonesia akan memulai petualangan di Piala AFF 2020 dengan menghadapi Kamboja, Kamis (9/12/2021) pukul 19.30 WIB, di Stadion Bishan, Singapura. Pelatih Indonesia Shin Tae-yong menjanjikan penampilan menyerang dari skuad ”Garuda” untuk meredam permainan agresif yang sempat ditampilkan Kamboja pada laga awal Grup B melawan Malaysia, Senin.
Shin mengungkapkan, dirinya telah menyaksikan pertandingan Kamboja kontra Malaysia. Ia pun mengakui Kamboja bermain baik dengan memberikan tekanan kepada Malaysia.
”Kami tidak akan membiarkan Kamboja menerapkan permainan yang mereka rencanakan. Kami akan tampil menyerang dan lebih banyak menguasai pengusaan bola,” kata Shin dalam konferensi pers virtual jelang laga, Rabu (8/12/2021).
Pada laga perdana itu, Kamboja yang berjuluk ”Pasukan Angkor” tampil lebih dominan dibandingkan dengan Malaysia. Meski hasil akhir di papan skor, Malaysia unggul dengan skor 3-1, tetapi anak asuhan Ryu Hirose itu justru lebih banyak menguasai bola, menciptakan operan, hingga mendapatkan kesempatan tendangan sudut.
Kamboja mengoleksi 57 persen penguasaan bola. Selain itu, Kamboja menghasilkan 428 operan berbanding 324 operan yang dicatatkan skuad ”Harimau Malaya”. Tingkat akurasi operan pemain Kamboja pun lebih baik dengan catatan 84 persen, sedangkan Malaysia hanya 82 persen. Kemudian, Kamboja mengoleksi 10 tendangan sudut, sedangkan Malaysia memiliki lima peluang dari sepak pojok.
Meski begitu, Malaysia bisa tampil efektif melalui skema serangan balik yang bertumpu pada kecepatan Akhyar Rashid dan Safawi Rasid. Mereka adalah dua penyerang sayap yang menciptakan dua gol perdana Malaysia di Piala AFF 2020.
Lebih lanjut, Shin menuturkan, Kamboja dan Laos, dua lawan pertama Indonesia, bukan lawan yang akan mudah ditaklukan. Oleh karena itu, juru taktik asal Korea Selatan itu menginstruksikan Evan Dimas dan kawan-kawan untuk selalu bekerja keras, mulai dari persiapan hingga ketika berlaga di dalam pertandingan demi meraih kemenangan.
”Bola itu bundar. Kami tidak tahu apa yang akan terjadi di setiap pertandingan sehingga kami harus berusaha mempersiapkan diri dengan baik. Apabila pemain menunjukkan kerja keras di pertandingan, saya yakin kami akan mendapatkan hasil yang kami inginkan,” kata Shin.
Elkan belum tampil
Untuk laga pertama di fase grup, Shin memastikan, Elkan Bagott, bek tengah Ipswich Town, belum akan tampil sejak menit awal. Hal itu dilakukan Shin untuk memberikan kesempatan kepada Elkan memulihkan kondisi fisik karena baru tiba di Singapura, Senin kemarin.
Oleh karena itu, Shin kemungkinan besar akan mengandalkan duet Fachruddin Aryanto dan Victor Igbonefo, dua pemain paling senior di timnas saat ini, untuk mengisi jantung pertahanan. Mereka akan didukung oleh dua bek sayap yang tak tergantikan di era Shin, Asnawi Mangkualam, di sisi kanan dan Pratama Arhan di sisi kiri.
Kami tidak akan membiarkan Kamboja menerapkan permainan yang mereka rencanakan. Kami akan tampil menyerang dan lebih banyak menguasai pengusaan bola.
Untuk lini tengah, Shin baru memastikan nama Evan Dimas yang akan masuk daftar 11 pemain awal. Hal itu seiring ditunjuknya pemain Bhayangkara FC itu sebagai kapten utama tim.
Dalam empat laga internasional terakhir selama Oktober dan November, Shin memercayakan dua tempat lainnya di lini tengah dalam skema 4-3-3 kepada Rachmat Irianto dan Ricky Kambuaya. Susunan dua pemain tersisa itu bisa berubah andai Syahrian Abimanyu telah sepenuhnya fit untuk tampil.
Trio Ezra Walian, Witan Sulaeman, dan Irfan Jaya diprediksi akan melengkapi formasi Indonesia di laga kontra Kamboja. Ketajaman ketiganya dalam tiga laga uji coba dalam pemusatan latihan di Turki, November lalu, menjadi modal berharga untuk menjadi sumber gol tim Garuda. Ketiganya secara akumulasi menghasilkan lima gol.
Sementara itu, Hirose ingin menjadikan laga melawan Indonesia sebagai penebusan kekecewaan yang dirasakan timnya di laga pertama. Pelatih berkebangsaan Jepang itu juga memastikan anak asuhannya tidak akan mengubah cara bermain.
”Kami tidak akan menyerah untuk mengembangkan permainan seperti yang telah kami tampilkan dalam laga melawan Malaysia. Kami menunjukkan bisa memainkan dan menguasai bola dengan baik sehingga identitas permainan itu akan kami tampilkan di sisa laga babak penyisihan ini,” ujar Hirose.