Menjelang penutupan Asian Youth Para Games 2021, Indonesia berhasil melompat dua tangga klasemen perolehan medali. Per Senin, Indonesia berhasil duduk di peringkat kelima dengan 9 emas, 8 perak, dan 10 perunggu.
Oleh
Adrian Fajriansyah
·3 menit baca
ISA TOWN, SENIN — Menjelang penutupan Asian Youth Para Games 2021 di Bahrain, Senin (6/12/2021), kontingen Indonesia berhasil memperbaiki posisi di papan klasemen, yakni dari urutan ketujuh per Minggu (5/12/2021) menjadi urutan kelima per Senin pukul 11.00 WIB. Keberhasilan tim Merah-Putih naik dua tangga klasemen itu tak lepas dari sumbangan lima emas, lima perak, dan tiga perunggu dari cabang angkat berat, renang, atletik, boccia, dan taekwondo.
Pundi-pundi medali itu pun mendongkrak perolehan medali, yakni menjadi sembilan emas, delapan perak, dan 10 perunggu per Senin pukul 11.00 WIB. ”Prestasi ini sangat membanggakan. Sejak awal, kami tidak membebankan atlet untuk meraih medali. Kami hanya menekankan kepada semua atlet untuk mengeluarkan semua kemampuan terbaik karena ini kesempatan luar biasa bagi mereka bisa bertanding di kancah internasional,” ujar Chef de Mission (CdM) atau Ketua Kontingen Indonesia Edward Hutahayan dalam siaran pers yang diterima, Senin.
Pada laga di Kompleks Khalifa Sports City Stadium, Isa Town, Bahrain, Minggu, dua lifter putri angkat berat Indonesia sukses merebut dua emas, yakni oleh Dwiska Afrilia Maharani di kelas 79 kilogram (kg) dan Elsa Dewi Saputri di kelas +86 kg. Prestasi angkat berat diharapkan terus meningkat dalam dua tahun ke depan karena akan menjadi andalan Indonesia untuk meraih emas di Paralimpiade Paris 2024. ”Angkat berat diharapkan terus menjadi andalan Indonesia di sejumlah kejuaraan internasional dan Paralimpiade 2024,” kata Edward.
Tim para renang berhasil membawa pulang satu emas, dua perak, dan satu perunggu. Emas disumbangkan Mutiara Cantik Harsanto di 100 meter gaya kupu-kupu putri S8-10. Dua perak itu masing-masing dariMutiara di 100 meter gaya bebas putri S1-10 dan dari Muhammad Gerry Pahker di 100 meter gaya bebas S1-10. Perunggu berasal dari Rahmad Tulloh di 100 meter gaya kupu-kupu S8-10.
Angkat berat diharapkan terus menjadi andalan Indonesia di sejumlah kejuaraan internasional dan Paralimpiade 2024.
Capaian tim renang itu di luar dugaan karena semula mereka cuma ditargetkan merebut perunggu. ”Awalnya, kami menargetkan satu perunggu saja, tetapi di luar dugaan, atlet kita bisa meraih satu emas, dua perak, dan satu perunggu,” ujar pelatih para renang Dinda Ayu Sekartaji.
Sementara itu, cabang atletik terus konsisten sebagai lumbung medali Indonesia di Asian Youth Para Games 2021. Pada Minggu, mereka menambah satu emas dari Ryan Arda Diarta di lari 200 meter T44 dan satu perak dari Firza Farurahman Listianto di lari 200 meter T46-47.
Selain emas, Ryan juga turut merebut perunggu melalui lompat jauh multi kelas T35-64. Hasil itu membuat para atletik telah menyumbangkan empat emas, empat perak, dan lima perunggu. ”Saya sangat senang bisa merebut emas dan lolos klasifikasi internasional,” kata Ryan.
Adapun boccia membawa pulang satu emas, satu perak, dan satu perunggu. Emas berasal dari Febriyanti Vani Rahmadhani di kategori BC2 putri, perak dari Muhammad Bintang Satria di kategori BC2, dan perunggu dari Muhammad Afrizal Syafa di kategori BC1. ”Emas dari nomor perorangan ini mengejutkan karena target kami emas dari nomor tim atau beregu,” tutur Islahuzzaman, pelatih boccia.
Sementara itu, satu perak dipersembahkan cabang taekwondo melalui Muhammad Rizki di kelas -70 kg. Pada hari terakhir Asian Youth Para Games 2021, Indonesia diharapkan masih bisa menambah perolehan medali, terutama emas. Paling tidak, itu bisa berasal para renang yang masih mengikuti 11 nomor.
Selain itu, tambahan emas berpeluang datang dari tim boccia BC1-BC2 yang diperkuat Muhammad Bintang Satria, Muhammad Afrizal Syafa, dan Febriyanti Vani Rahmadhani yang bakal menghadapi tim Thailand dalam final, Senin ini.