Junior Messias kembali membuktikan kepantasannya berseragam Milan. Dia tidak ingin lagi dinilai hebat berkat kisah dramatis masa lalu.
Oleh
Kelvin Hianusa
·3 menit baca
AP/LAPRESSE/TANO PECORARO
Pemain AC Milan, Junior Messias, merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Genoa pada laga Serie A Italia, di Stadion Luigi Ferraris, Genoa, Italia, Rabu (1/12/2021). Milan menang dengan skor 3-0.
Setelah menjadi pahlawan kemenangan AC Milan dalam debut di Liga Champions, penyerang Junior Messias (30) terus menghadirkan kejutan. Pemain pinjaman dari Crotone ini kembali memanggungkan aksi heroiknya dengan mengantar Milan menang atas tuan rumah Genoa, 3-0, di Stadion Luigi Ferraris, pada Kamis (2/12/2021) dini hari WIB.
Messias untuk pertama kali dipercaya sebagai pemain mula di Liga Italia oleh pelatih Stefano Pioli. Tidak tanggung-tanggung, dia yang tampil sebagai penyerang sayap kanan langsung menyumbang dua gol atau brace. Sepasang golnya pada babak kedua menyempurnakan kemenangan Milan yang unggul lebih dulu lewat gol penyerang gaek Zlatan Ibrahimovic.
Sama seperti saat melawan Atletico Madrid di Liga Champions, Messias mencetak gol pertamanya lewat sundulan. Gol itu diciptakan ketika babak kedua baru berjalan satu menit. Beberapa menit berselang, pemain asal Brasil ini menunjukkan kemampuan olah kakinya. Sang penyerang kidal menambah gol lewat tendangan terukur kaki kiri.
Messias merupakan pemain Brasil pertama yang menghadirkan sepasang gol untuk Milan di Liga Italia setelah pemain legendaris Ronaldinho. Fakta ini terasa seperti dongeng mengingat Messias masih berada di divisi empat Liga Italia, Serie D, pada tiga tahun lalu. Bahkan, ketika itu, dia bermain sepak bola sambil bekerja paruh waktu sebagai kurir barang elektronik.
AFP/MARCO BERTORELLO
Pemain AC Milan, Junior Messias (tengah), merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Genoa pada laga Serie A Italia, di Stadion Luigi Ferraris, Genoa, Italia, Rabu (1/12/2021). Milan menang dengan skor 3-0.
Bagi Messias, perjalanannya bukan lagi sebuah dongeng. Penyerang bertubuh gempal ini tidak mau dianggap fenomenal hanya karena kisah masa lalunya. Dia ingin membangun sendiri kejayaan bersama ”Rossoneri” lewat kemampuannya. Bukan hanya menjual kisah bak dongeng Cinderella.
”Seperti yang dikatakan pelatih, saya di sini sekarang karena pantas mendapatkannya. Waktu telah berlalu untuk sebuah dongeng dan kisah masa lalu saya. Sekarang saya hanya ingin berbicara tentang sepak bola hari ini dan apa yang saya lakukan sekarang,” ucapnya kepada Sky Sport Italia.
Seperti yang dikatakan pelatih, saya di sini sekarang karena pantas mendapatkannya. Waktu telah berlalu untuk sebuah dongeng dan kisah masa lalu saya. (Junior Messsias)
Pencapaian Messias saat ini tidak pernah diperkirakan sebelumnya. Sang pemain lambat beradaptasi dengan rekan-rekan lain karena baru bergabung pada September lalu. Karena itu, Pioli jarang memberikannya menit bermain.
Hingga akhirnya, Messias membuktikan diri ketika diberi kesempatan debut versus Atletico di Liga Champions, pada akhir November. Dia mencetak gol kemenangan pada pengujung laga yang menjaga kans Milan lolos ke fase gugur Liga Champions.
AFP/MARCO BERTORELLO
Pemain AC Milan, Zlatan Ibrahimovic (tengah), merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Genoa, bersama Pelatih AC Milan Stefano Pioli (kiri) dan para pemain Milan lainnya pada laga Serie A Italia, di Stadion Luigi Ferraris, Genoa, Italia, Rabu (1/12/2021). Milan menang dengan skor 3-0.
”Ketika Anda tidak mengikuti latihan pramusim bersama tim baru, itu akan menjadi masalah. Namun, saya selalu berusaha memberikan yang terbaik. Kuncinya adalah adaptasi, baik itu di klub kecil atau besar, divisi bawah atau teratas. Kemampuan beradaptasi sangat penting,” tambahnya.
Berkat kontribusinya, Milan sekarang semakin kokoh di peringkat kedua klasemen sementara dengan 35 poin. ”Rossoneri” mendekati sang pemuncak klasemen, Napoli (36 poin), yang ditahan imbang oleh Sassuolo pada dini hari tadi.
Pioli merasa bersyukur karena punya pemain bertalenta seperti Messias. Dengan itu, dia punya banyak pilihan untuk datang dari bangku cadangan. Messias juga akan menjadi pilihan utama ketika rotasi skuad di tengah jadwal padat.
”Mesias butuh waktu untuk beradaptasi, terutama ketika dia datang dengan beberapa masalah kebugaran dan itu membuatnya sulit. Namun, dia adalah pemain yang saya harapkan bisa berkembang. Kami semua melihat potensinya. Kami menyukai hal yang dilakukannya di Crotone dan merasa dia bisa melakukan itu di Milan,” kata Pioli.
AFP/MARCO BERTORELLO
Pelatih Genoa Andriy Shevchenko (kanan) memberi tepuk tangan bagi para pemainnya seusai berlaga melawan AC Milan pada laga Serie A Italia, di Stadion Luigi Ferraris, Genoa, Italia, Rabu (1/12/2021). Milan menang dengan skor 3-0.
Laga ini menjadi pertama kalinya Messias bermain 90 menit untuk Milan. ”Saya yakin dia bisa melakukan lebih banyak pertandingan lagi dengan bermain konsisten 90 menit. Saya turut senang dengan perkembangannya saat ini,” ujar Pioli.
Di sisi lain, pertandingan ini menghadirkan memori masa lalu untuk kubu Milan. Skuad asuhan Pioli berhadapan langsung dengan bekas penyerang top kebanggaan Milan, Andriy Shevchenko, yang baru beberapa bulan menjabat sebagai Pelatih Genoa.
Shevchenko mengatakan, bekas klubnya tersebut telah berkembang signifikan dalam beberapa musim terakhir. ”Mereka menekan tinggi. Kami sudah mempelajari itu. Namun, saat ini, Milan punya banyak pemain berkualitas dalam skuad mereka,” tuturnya. (AP/REUTERS)