DBON Jadi Desain Indonesia Membangun Olahraga Nasional
Kemenpora menyosialisasikan arah besar Desain Besar Olahraga Nasional, termasuk di Bali. Dalam webinar, Selasa (30/11/2021), DBON dinyatakan menjadi perbaikan tata kelola olahraga nasional.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Kementerian Pemuda dan Olahraga menyosialisasikan arah besar Desain Besar Olahraga Nasional atau DBON. DBON yang menjadi amanat Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2021 sebagai langkah perbaikan tata kelola olahraga nasional, termasuk dalam tata kelola cabang olahraga.
Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Chandra Bhakti mengatakan, visi DBON adalah mewujudkan Indonesia bugar, berkarakter unggul, dan berprestasi dunia. Rencana induk peningkatan prestasi olahraga nasional dicanangkan mulai 2021 dengan sasaran utama adalah peningkatan prestasi yang terukur dalam ajang olahraga dunia, baik Olimpiade maupun Paralimpiade.
”Pembinaan atlet menjadi investasi negara,” kata Chandra dalam seminar nasional tentang DBON yang digelar secara hibrida dari Kota Denpasar, Bali, Selasa (30/11/2021). Acara seminar secara di luar jaringan (luring) dan secara di dalam jaringan (daring) itu diselengggarakan Seksi Wartawan Olahraga Persatuan Wartawan Indonesia (SIWO PWI) bersama Kemenpora.
Webinar juga dihadiri Ketua PWI Pusat Atal Sembiring Depari, Staf Khusus Bidang Pengembangan dan Prestasi Olahraga Kemenpora Mahfudin Nigara, Ketua SIWO PWI Pusat Anak Agung Gede Wana Ambara Ariwangsa, dan Ketua Umum KONI Bali Ketut Suwandi serta Ketua PWI Bali I Gusti Made Bagus Dwikora Putra. Selain itu, acara webinar dihadiri Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi Bali I Gede Indra Dewa Putra.
Perpres No 86/2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) diterbitkan bertepatan dengan Hari Olahraga Nasional 2021. DBON menjadi respons dalam perubahan tata kelola sistem keolahragaan nasional. Melalui DBON, sistem keolahragaan nasional memiliki kepastian, jaminan yang terstruktur dan terencana dengan baik, dan berlangsung dalam jangka panjang.
Chandra mengatakan, dalam tahap awal, Kemenpora menyiapkan 10 sentra olahraga nasional, antara lain di Jawa, Medan (Sumatera Utara), Palembang (Sumatera Selatan), Kalimantan Timur, dan Makassar (Sulawesi Selatan). Di daerah-daerah, menurut dia, juga disiapkan sekolah khusus olahraga (SKO) serta pusat pendidikan dan latihan olahraga pelajar (PPLP) sebagai wadah pembibitan olahragawan pelajar.
”Indonesia ingin mencetak pabrik atlet. Untuk itu dibutuhkan bibit-bibit atlet berkualitas,” ujar Chandra dalam webinar, Selasa.
Peran daerah
Ketika memaparkan sambutan Gubernur Bali dalam webinar, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi Bali I Gede Indra Dewa Putra mengatakan, Pemprov Bali sudah memiliki regulasi berupa Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 5 Tahun 2018 tentang Keolahragaan.
Pembinaan mulai talenta muda, usia 12 tahun sampai 18 tahun. (Gede Indra Dewa Putra)
Pemprov Bali juga disebutkan sudah merancang rencana strategi pelaksanaan DBON di Provinsi Bali, di antaranya, melalui rencana pembentukan tim koordinasi provinsi dan penyiapan serta pengalokasian anggaran sesuai kemampuan daerah untuk pembangunan sarana dan prasarana serta kompetisi. ”Pembinaan mulai talenta muda, usia 12 tahun sampai 18 tahun,” kata Gede Indra dalam webinar.
Adapun Ketua PWI Pusat Atal S Depari mengatakan, wartawan Indonesia perlu berperan dalam pembangunan Indonesia. Terkait inisiatif pemerintah melalui DBON, menurut Atal, peran wartawan Indonesia tidak hanya mendukung, tetapi juga mengevaluasi dan mengkritisi DBON. ”Ini upaya partisipatif sehingga program DBON efektif dan mencapai hasil maksimal,” ujarnya.
Staf Khusus Kemenpora Mahfudin Nigara menyatakan, peran wartawan dan media massa adalah mendorong dan sekaligus mengkritisi program DBON. Mahfudin mengajak masyarakat, terutama wartawan, untuk berpartisipasi dalam pengembangan dan pemajuan olahraga nasional.
Menurut Ketua SIWO PWI AAG Wana Ambara Ariwangsa menyebutkan, olahraga berpeluang mendorong bergeraknya ekonomi dan bergeliatnya pariwisata. Gungde Ariwangsa mengatakan, pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional juga berdampak terhadap kemajuan daerah penyelenggara. Dia menilai, Bali memiliki potensi mengembangkan minat olahraga sebagai wisata olahraga.