Seusai gagal juara di Indonesia Terbuka, Greysia/Apriyani langsung menatap turnamen BWF World Tour. Mereka berupaya menjaga motivasi dan energi positif meskipun telah meraih capaian tertinggi, medali emas Olimpiade.
Oleh
yulia sapthiani
·3 menit baca
BADUNG, KOMPAS — Greysia Polii/Apriyani Rahayu menjaga motivasi setelah meraih pencapaian tertinggi atlet bulu tangkis, medali emas Olimpiade Tokyo 2020. Mereka pun akan melakukan hal yang sama untuk ajang berikutnya setelah kalah pada final turnamen SimInvest Indonesia Terbuka BWF World Tour Super 1000.
Dalam final di Bali International Convention Center, Minggu (28/11/2021), Greysia/Apriyani kalah dari pasangan Jepang, Nami Matsuyama/Chiharu Shida, 19-21, 19-21.
Indonesia akhirnya meraih gelar dari ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon setelah mengalahkan pasangan Jepang lainnya, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, 21-14 , 21-18.
Indonesia Terbuka menjadi kejuaraan kelima bagi Greysia/Apriyani setelah Tokyo 2020. Setelah waktu mereka lebih banyak dihabiskan untuk berbagai acara penerimaan penghargaan, ganda putri peringkat keenam dunia itu bergabung bersama rekan-rekannya dalam kejuaraan tur di Eropa sejak pekan terakhir September.
Mereka mengikuti kejuaraan beregu Piala Sudirman, Piala Thomas dan Uber, serta sejumlah turnamen individu. Dalam kejuaraan individu, Greysia/Apriyani hanya mengikuti Denmark Terbuka dan terhenti pada perempat final.
Tiba di Bali, tiga pekan setelah kembali dari Denmark, Greysia/Apriyani membawa motivasi yang selalu mereka bawa dalam setiap pertandingan. Mereka pun berjuang mati-matian demi Indonesia.
”Mungkin, ada pemain yang terlena setelah juara Olimpiade, tetapi kami tidak ingin seperti itu. Kami tetap menjaga motivasi dan energi positif dalam setiap pertandingan,” kata Greysia.
Penampilan terakhir
Khusus untuk Greysia, turnamen Indonesia Terbuka dan Indonesia Masters, pekan lalu, menjadi penampilan terakhirnya. Dia pun membawa keinginan menjuarai Indonesia Terbuka untuk pertama kalinya ketika memasuki lapangan untuk melawan Matsuyama/Shida.
Namun, kala keinginan itu tak terwujud, Greysia tak terlalu sedih. Pemain berusia 34 tahun itu bersaing di Indonesia Terbuka sejak 2001, berpasangan dengan Heni Budiman, ketika mereka masih bermain untuk PB Jaya Raya. Hasil terbaiknya dalam turnamen bulu tangkis terbesar di Indonesia ini adalah mencapai final, bersama Nitya Krishinda Maheswari, pada 2015.
”Saya legowo. Kalaupun tadi menang, saya menilai itu sebagai bonus,” katanya sambil tertawa. Tawanya itu menandakan bahwa dia tak lagi membebani dirinya dengan ambisi untuk juara setelah beberapa kali menunda pensiun.
Perjalanan panjang di dunia bulu tangkis—Greysia bergabung dengan PB Jaya Raya pada usia sembilan tahun—dan dengan usia seperti saat ini, dia pun akan mengalihkan fokus untuk keluarga. Greysia menikah dengan Felix Djimin pada Desember 2020.
”Motivasi untuk selalu menampilkan yang terbaik pasti selalu ada, tetapi itu tidak menjadi keharusan untuk juara. Tidak ada yang mengharuskan saya dan Apriyani juara. Kami lebih percaya pada proses, bahwa ketika persiapan sudah dilakukan dengan sangat baik, hasilnya pun akan baik. Kalaupun tidak juara, tidak apa-apa,” tutur Greysia.
Seperti motivasi yang mereka bawa setelah berdiri di podium tertinggi di Tokyo 2020, hal yang sama akan mereka pertahankan untuk mengikuti turnamen berikutnya di Bali, yaitu Final BWF World Tour pada 1-5 Desember. Ini adalah turnamen ketiga, setelah Indonesia Masters dan Indonesia Terbuka, dalam Festival Bulu Tangkis Indonesia sejak 16 November.
Greysia/Apriyani menjadi bagian dari delapan wakil terbaik dari setiap nomor untuk ajang tersebut. Berbeda dengan tujuh pasangan lain yang lolos berdasarkan poin tertinggi yang dikumpulkan dari turnamen BWF World Tour (Super 300, 500, 750, dan 1000) pada tahun ini, Greysia/Apriyani akan tampil dengan status juara Olimpiade.
Selain Greysia/Apriyani, Indonesia akan diwakili Kevin/Marcus dan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan pada ganda putra serta Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti (ganda campuran).