Toprak Razgatlioglu mengunci gelar juara Superbike meskipun finis di posisi kedua di belakang pesaingnya, Jonathan Rea, dalam balapan 1 di Sirkuit Mandalika, Minggu (21/11/2021). Gelar ini untuk ayah Razgatlioglu.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·3 menit baca
PUJUT, KOMPAS — Toprak Razgatlioglu akhirnya mewujudkan harapan ayahnya dengan meraih gelar juara dunia Superbike. Dia mengunci status juara setelah menjalani balapan yang sangat ketat melawan Jonathan Rea dan Scott Redding dalam balapan 1 Superbike di Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Minggu (21/11/2021). Persaingan ketiga pebalap itu dimenangi oleh Rea, juara dunia enam kali beruntun, tetapi gelar juara musim 2021 diraih oleh Razgatlioglu yang finis di posisi kedua.
”Pertama saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh keluarga saya dan tim saya yang telah melakukan pekerjaan luar biasa tahun ini. Dan, kadang kami menangis dan kadang kami meraih balapan yang bagus, dan kami di sini,” ujar Razgatlioglu seusai balapan.
Bagi saya, ini hari yang istimewa karena gelar juara ini untuk ayah saya, karena ini selalu menjadi mimpi saya, tetapi dia tidak bisa berada di sini karena telah meninggal. Tetapi, saya merasa dia menyaksikan.
”Bagi saya, ini hari yang istimewa karena gelar juara ini untuk ayah saya, karena ini selalu menjadi mimpi saya, tetapi dia tidak bisa berada di sini karena telah meninggal. Tetapi, saya merasa dia menyaksikan. Saya sangat bahagia, hari yang luar biasa bagi saya. Kami juara, dan terima kasih kepada semua orang di seluruh dunia,” ungkap Razgatlioglu di parc ferme.
Razgatlioglu yang sebelum balapan unggul 30 poin atas Rea, pebalap andalan Kawasaki Racing, kini unggul 25 poin. Dengan sisa satu balapan, yaitu balapan 2 pada pukul 15.00 Wita, serta poin maksimal untuk diraih 25 poin, skenario terburuk adalah poin akhir kedua pebalap sama. Namun, Razgatlioglu unggul jumlah kemenangan di balapan penuh dibandingkan Rea karena balapan superpole tidak dihitung saat ada dua pebalap atau lebih memiliki poin sama.
Balapan 1 di Mandalika berlangsung sangat ketat dengan beberapa kali pebalap saling mendahului, juga dalam posisi berjejeran, terutama Rea dan Razgatlioglu. Pada lap keempat dan kelima terjadi saling susul untuk memimpin balapan antara Rea, Razgatlioglu, dan Axel Bassani. Kemudian pada lap ke-10, di tikungan 10, Razgatlioglu melancarkan manuver yang sangat berani, tetapi presisi, untuk merebut posisi terdepan dari Rea.
Awal balapan ini sangat berisiko bagi para pebalap karena sektor 1 dan 4 sirkuit masih basah, sedangkan sektor 2 dan 3 kering. Di sektor basah, Razgatlioglu tidak terlalu cepat sehingga beberapa kali bisa didahului lawan.
Namun, kesalahan terbesar Razgatlioglu adalah melebar di tikungan 15-16 pada lap ke-12. Saat itu dia kehilangan posisi terdepan dan turun ke urutan ketiga. Pebalap Aruba.it Racing-Ducati, Scott Redding, mengambil alih pimpinan, yang kemudian direbut oleh Rea.
Razgatlioglu tampil sabar dengan perlahan, tetapi pasti, memangkas selisih waktu dengan Redding di posisi kedua. Begitu memasuki lima putaran terakhir, Razgatlioglu mendahului Redding dan mempertahankannya hingga finis.
Di pit wall dekat garis finis, anggota tim Yamaha bertepuk tangan, berteriak gembira, sambil mengepalkan tangan ke udara. Mereka kemudian berjingkrak-jingkrak dan berganti kaus dengan gambar Toprak juara.
Toprak berganti kostum dengan desain khusus berwarna emas di lintasan. Dia kemudian melakukan victory lap dan saat masuk pit lane melakukan burn out hingga asap putih mengepul dari ban belakang motor YZF-R1 bernomor 54 yang dia pacu.
”Ya, itu target kami datang ke sini untuk memenangi balapan dan menikmati yang saya lakukan, serta pulang dengan perasaan bagus,” ungkap Rea tentang kemenangan balapan 1.
”Hari ini bukan tentang saya, tetapi tentang Toprak dan timnya yang melakukan pekerjaan luar biasa tahun ini. Dia layak mendapatkan gelar juara. Selamat untuk mereka dan menantikan balapan kedua dan pulang serta bersiap untuk musim depan,” ungkap Rea, juara Superbike musim 2015-2020.