Pascahujan di Mandalika, Jalur ke Tribune Penonton Becek
Penonton hari ketiga World Superbike di Sirkuit Mandalika tetap antusias. Akan tetapi, karena sehari sebelumnya, Sabtu, hujan, akses ke tribune becek dan berlumpur.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·3 menit baca
PRAYA, KOMPAS — Sisa hujan deras yang mengguyur Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika, Kuta, Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, dan membuat race 1 Superbike pada Sabtu kemarin masih terlihat hingga Minggu (21/11/2021). Salah satunya akses menuju tribune yang becek dan berlumpur.
Pantauan Kompas, sejak pukul 08.00 Wita, penonton sudah datang ke area keberangkatan. Tidak hanya penonton yang khusus membeli untuk hari ini, tetapi penonton yang kembali lagi. Setelah menunda secara resmi, penyelenggara juga memperbolehkan penonton hari Sabtu untuk datang kembali.
”Federasi Sepeda Motor Internasional memutuskan menjadwalkan ulang race 1 WSBK ke hari Minggu. Semata-mata demi keselamatan para pembalap. Hal ini didasari pertimbangan terkait curah hujan besar di The Mandalika yang mengakibatkan jarak pandang pebalap sangat terbatas. Serta adanya prediksi bahwa hujan masih akan berlangsung dalam waktu lama,” kata Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association Ricky Baheramsjah melalui siaran resminya, Sabtu malam.
Ricky menambahkan, pihaknya juga memutuskan bahwa penonton yang hari ini sudah memiliki tiket harian hari Sabtu dapat menonton balapan esok hari. ”Kami mengapresiasi para penonton yang tetap antusias di tengah kondisi cuaca yang kurang baik. Semoga cuaca lebih bersahabat, balapan berjalan lancar, dan penonton dapat menikmati balapan bersejarah ini,” ujarnya.
Pantauan Kompas, begitu selesai penukaran tiket, penonton langsung diarahkan menuju area bus dan naik sesuai tribune masing-masing. Setelah penuh, bus langsung berangkat ke area tribun.
Sepanjang jalur dari titik keberangkatan hingga gerbang masuk tribune, tidak banyak terpantau sisa hujan kemarin, termasuk genangan.
Akan tetapi, begitu keluar dari gerbang masuk tribune, penonton disambut oleh lumpur dan genangan di sejumlah titik.
Federasi Sepeda Motor Internasional memutuskan menjadwalkan ulang race 1 WSBK ke hari Minggu. Semata-mata demi keselamatan para pebalap.
Tidak hanya di jalan menuju tribune, tetapi juga di area gerai-gerai usaha mikro, kecil, dan menengah di belakang tribune.
Tidak satu pintu
Akses naik dan turun tribune tidak melalui satu titik. Penonton tetap harus berjalan kaki ke ujung tribune lain untuk naik. Akan lebih berat dan jauh lagi bagi penonton yang duduk di seksi tribune enam atau tujuh karena berjalan kaki lebih jauh.
”Seharusnya lebih fleksibel dalam kondisi seperti ini. Tidak harus berjalan kaki jauh lagi untuk naik tribune dengan jalur becek,” kata Agung Raka Purnama (40) asal Ubud, Bali.
Edi Prayanto (40) asal Mataram juga mengeluhkan akses ke tribune yang becek dan berlumpur. ”Jadi, rasanya tidak sesuai dengan harga tiket yang saya keluarkan,” kata Edi.
Menurut dia, seharusnya setelah hujan atau sebelum penonton masuk area tribune, jalur yang becek atau tergenang sudah dibersihkan sehingga tidak ada masalah.
Kondisi akses menuju tribune sedikit berbeda dengan penjelasan Ricky bahwa drainase berfungsi dengan baik, baik di sirkuit maupun wilayah sekitar. ”Walau hujan sangat deras, kami dapat pastikan sistem drainase sirkuit dan wilayah sekitar berfungsi dengan baik,” kata Ricky.
Agung berharap kondisi saat penyelenggaraan World Superbike bisa menjadi evaluasi bagi penyelenggaraan ajang balap kelas dunia berikutnya, termasuk MotoGP pada Maret 2022 mendatang