Akane Yamaguchi akan tampil pada Indonesia Masters. Ini final ketiga beruntun bagi tunggal putri Jepang tersebut dalam sebulan terakhir.
Oleh
Yulia Sapthiani
·4 menit baca
BADUNG, KOMPAS - Akane Yamaguchi akan tampil dalam final turnamen Daihatsu Indonesia Masters BWF WorldTour Super 750. Ini menjadi final ketiga beruntun tunggal putri Jepang tersebut dalam sebulan terakhir.
Yamaguchi, yang ditempatkan sebagai unggulan pertama dengan absennya Tai Tzu Ying dan Chen Yu Fei, melaju ke final dengan kemenangan atas Pusarla V Sindhu. Pada semifinal di Bali International Convention Center, Sabtu (20/11/2021), Yamaguchi menang, 21-13, 21-9. Lawannya dalam laga perebutan juara adalah pemenang antara dua pemain muda, An Se-young (Korea Selatan) dan Chaiwan Phittayaporn (Thailand).
Kemenangan yang didapat hanya dalam waktu 32 menit merupakan pembalasan dari dua kekalahan yang didapat pada dua pertemuan terakhir, pada tahun ini, dengan Sindhu. Kedua laga itu terjadi pada perempat final All England dan Olimpiade Tokyo 2020.
“Kali ini, sepertinya persiapan saya lebih bagus dari Sindhu. Kondisi saya lebih baik. Saya pun sudah lupa dengan Olimpiade,” kata Yamaguchi.
Di lapangan, persiapan yang lebih baik itu diperlihatkan Yamaguchi dengan permainan cepat. Sindhu, meski berpostur 1,79 meter, seringkali kesulitan menjangkau pukulan yang diarahkan jauh darinya. Dengan tinggi badan hanya 1,56 m, Yamaguchi pun dikenal sebagai pemain yang ulet dan sangat fleksibel. Karakter itu membuatnya bisa menjangkau ke mana pun kok diarahkan.
“Saya tahu serangan Sindhu sangat kencang. Apalagi, badannya pun tinggi. Saya mengantisipasi itu dan berusaha agar Sindhu tidak bisa bermain dengan pola dia. Saya harus membuatnya frustasi. Saya rasa, itu kunci kemenangan saya hari ini,” kata pemain berusia 24 tahun itu.
Kali ini, sepertinya persiapan saya lebih bagus dari Sindhu. Kondisi saya lebih baik.
Jika menang dari final pertamanya di Indonesia Masters, pada Minggu, Yamaguchi akan memperoleh gelar ketiga pada tahun ini yang diperoleh dalam sebulan terakhir. Dua gelar lainnya didapat dari Denmark Terbuka Super 1000, 19-24 Oktober, dan Perancis Terbuka Super 750 pada pekan berikutnya.
Gelar itu didapat setelah dia mendapat hasil buruk pada dua ajang pertamanya tahun ini, yaitu All England dan Olimpiade, tak lain karena kalah dari Sindhu. Di All England, Maret, dia kalah dalam laga ketat, 21-16, 16-21, 19-21. Adapun pada Olimpiade, yang penyelenggaraannya dimundurkan setahun karena pandemi Covid-19, Yamaguchi kalah dari peraih medali perak Olimpiade Rio de Janeiro 2016 itu dengan skor 13-21, 20-22.
Jeda dua bulan setelah Tokyo 2020 pun dimanfaatkan Yamaguchi untuk fokus kembali pada turnamen. Kejuaraan beregu, yaitu Piala Sudirman dan Piala Uber, menjadi momen kebangkitannya.
Meski Jepang gagal juara, karena kalah dari China pada dua ajang itu, Yamaguchi tak terkalahkan dalam Piala Sudirman. Adapun pada Piala Uber, dia hanya sekali kalah dari lima pertandingan di Piala Uber.
Yamaguchi menjadi salah satu dari lima wakil Jepang pada lima nomor di semifinal. Jumlah itu menempatkan Jepang sebagai negara dengan wakil terbanyak pada semifinal.
Penampilan skuad Jepang diawali ganda campuran, Yuta Watanabe/Arisa Higashino, yang berhadapan dengan Tang Chung Man/Tse Ying Suet (Hongkong). Berbeda ketika berhadapan dengan pasangan Indonesia, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja pada perempat final, kali ini pertahanan Watanabe/Higashino bisa ditembus lawan, terutama pada gim ketiga. Watanabe/Higashino kalah, 21-18, 19-21, 17-21.
Ganda Jepang peringkat keempat dunia itu pun untuk pertama kalinya kalah dari tujuh pertemuan dengan Tang/Tse yang akan melawan Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai (Thailand) pada final. Unggulan teratas ini menang atas Ko Sung-hyun/Eom Hye-won (Korea Selatan), 26-24, 21-17, pada semifinal.
“Pertandingan sulit meski kami menang dua gim. Saya pun harus bisa menjaga fisik dengan baik karena bermain dalam dua nomor. Saya berusaha mengatur pola tidur dan istirahat sebaik mungkin,” kata Taerattanachai.
Pemain putri terbaik Thaliand di nomor ganda ini tampil juga pada semifinal ganda putri, berpasangan dengan Puttita Supajirakul. Mereka berhadapan dengan Nami Matsuyama/Chiharu Shida (Jepang).
Selain itu, Jepang juga menempatkan wakil pada nomor putra, yaitu Kento Momota dan Takuro Hoki/Yugo Kobayashi.
Sementara, Indonesia hanya memiliki satu wakil pada semifinal, yaitu Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon yang berhadapan dengan Ong Yew Sin/Teo Ee Yi (Malaysia).