Lulus Homologasi FIM, Sirkuit Mandalika Siap untuk Balapan
Sirkuit Internasional Mandalika di Nusa Tenggara Barat telah lulus homologasi dari FIM. Dengan demikian, sirkuit baru itu dinyatakan siap dan layak digunakan untuk menggelar berbagai balap motor internasional.
Oleh
ismail zakaria
·3 menit baca
PUJUT, KOMPAS — Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat, dinyatakan lulus homologasi atau pengesahan dari Federasi Balap Motor Internasional (FIM). Dengan demikian, sirkuit baru itu telah mendapatkan ”lampu hijau” untuk menggelar berbagai balapan berkelas dunia, termasuk Kejuaraan Dunia Superbike (WSBK).
Hal itu disampaikan Mandalika Grand Prix Association (MGPA), pengelola Sirkuit Mandalika, menyusul inspeksi lapangan yang dilakukan FIM pada Kamis (18/11/2021). Menurut Direktur Utama MGPA Ricky Baheramsjah, kepastian hasil homoligasi itu menjadi kabar gembira sekaligus kebanggaan bagi semua pihak di Tanah Air.
”Kita telah membuktikan bahwa sirkuit ini layak dan memiliki kualitas yang memenuhi syarat untuk menggelar ajang balap motor internasional. Pembangunan sirkuit juga dilakukan dengan cepat, yaitu memakan waktu hanya 14 bulan. Kami berterima kasih atas dukungan semua pihak sehingga kita dapat mencapai prestasi ini,” kata Ricky dalam keterangan tertulisnya, Jumat (19/11/2021).
Dengan selesainya proses homologasi, tambah Ricky, akan kian memacu semangat pengelola dan seluruh pihak yang terlibat di Sirkuit Mandalika dalam menggelar rangkaian balap Superbike. Rangkaian balap motor berkelas dunia itu telah dimulai di Mandalika dengan ditandai sesi latihan bebas, Jumat.
Adapun balapan Superbike akan digelar mulai Sabtu (20/11/2021). Bersamaan dengan rangkaian balap Superbike, akan digelar pula sejumlah balapan lainnya, yaitu Kejuaraan Dunia Supersport (WSSP) dan kejuaraan Asia Talent Cup (ATC) yang ditunda pekan lalu.
Warga antusias
Dimulainya balap motor kelas dunia itu, disambut antusias oleh masyarakat yang datang menonton, baik dari dalam maupun luar NTB. Berdasarkan pantauan Kompas, sejak pukul 08.00 Wita, para penonton telah tiba di kawasan Mandalika, termasuk ke area keberangkatan dari parkir barat Sirkuit Mandalika, yakni di dekat Masjid Nurul Bilad Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.
Begitu tiba, mereka langsung masuk ke area pelaporan. Petugas dengan ketat memeriksa syarat penonton, seperti bukti pembelian tiket hingga aplikasi PeduliLindungi yang memuat bukti dua kali vaksinasi dan hasil negatif tes Covid-19.
Saya berharap proses (pelayanan) tiket bisa lebih cepat. Kerja sama tim untuk pelayanan di bagian ini (tiket) harus lebih baik.
Bagi yang belum melakukan tes antigen, langsung diarahkan ke area pemeriksaan. Penonton harus membayar tes Rp 80.000 per orang. Setelah itu, mereka langsung ke pengambilan tiket.
Tiket masuk berupa gelang. Warnanya berbeda-beda sesuai kategori tiket yang dibeli. Dari tempat pengambilan tiket, penonton kemudian naik ke shuttle bus yang akan membawa mereka ke sirkuit.
Begitu tiba, mereka harus berjalan kaki cukup jauh untuk menuju tribune. ”Ini seharusnya diperbaiki. Jarak gerbang dengan tribune sebaiknya lebih dekat sehingga tidak perlu berjalan terlalu jauh,” kata Dody Aris Kristian (46), penonton asal Balikpapan, Kalimantan Timur.
Selain masalah jarak dari gerbang ke tribune, proses di bagian tiket juga cukup lama. Hal serupa disampaikan Budi Winardo (68), penonton asal Surabaya.
”Saya berharap proses (pelayanan) tiket bisa lebih cepat. Kerja sama tim untuk pelayanan di bagian ini (tiket) harus lebih baik. Memang pemula, belum berpengalaman,” kata Budi yang setiap tahun menonton balap internasional ke Malaysia.
Kendala
Tidak hanya di awal hingga saat masuk sirkuit, kendala juga muncul saat penonton akan naik ke tribune. Berdasarkan pantauan, alat pemindaian tiket tidak langsung berfungsi. Itu membuat penonton harus menunggu karena petugas harus melapor terlebih dahulu. Padahal, sesi latihan bebas sudah dimulai pada Jumat.
Pantauan di area tribune penonton Standard 1, penonton terlihat antusias menyaksikan balapan. Namun, saking antusiasnya, tidak sedikit yang mengabaikan larangan bagi penonton, seperti mengambil video, melakukan live streaming lewat media sosial, hingga memotret dengan kamera profesional.
Selain penonton resmi, tidak sedikit juga masyarakat yang menonton dari area perbukitan di luar sirkuit. Misalnya di sisi utara sirkuit. Petugas keamanan juga membiarkan masyarakat menonton dari sana.
Meski demikian, secara umum, hari pertama penyelenggaraan ajang WSBK berjalan lancar. Tidak ada gangguan selama dua sesi latihan bebas, baik untuk WSBK, WorldSSP, maupun ATC.