Euforia Warga Tonton Balapan dalam Sesi Kunjungan di Mandalika
Ajang Idemitsu Asia Talent Cup mulai digelar di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Masyarakat yang mendapatkan kesempatan langsung menonton sebagai pengunjung mengaku antusias dan bangga.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·4 menit baca
PUJUT, KOMPAS — Sesuai Keputusan Dorna Sports, ajang balap motor Idemitsu Asia Talent Cup di Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika di Kuta, Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, 12-14 November 2021, berlangsung tanpa penonton. Meski demikian, dibuka kesempatan melihat ajang tersebut lewat sistem kunjungan atau ”Visitor”. Warga yang datang mengaku antusias dan bangga bisa menonton langsung balapan.
Idemitsu Asian Talent Cup (IATC) merupakan balapan di bawah Dorna Sports bagi pebalap muda Asia dan Oseania. Menurut laman asiantalentcup.com, ajang ini diikuti 21 pebalap dari tujuh negara, yakni Indonesia, Malaysia, Thailand, Australia, India, Jepang, dan Qatar.
Steering Committee Panitia Pendukung Penyelenggaraan World Superbike dan MotoGP dari Pemerintah Provinsi NTB Nurhandini Eka Dewi mengatakan, IATC awalnya diselenggarakan tanpa penonton. ”Tetapi, permintaan Gubernur NTB, supaya masyarakat bisa menyaksikan sehingga diserahkan semua ke pemerintah daerah,” kata Eka.
Menurut Eka, pihak Dorna Sports selaku penyelenggara memberikan kuota 2.500 orang per hari. Hal itu karena proses pengerjaan di sekitar sirkuit masih berjalan. Oleh karena itu, mulai Sabtu (13/11/2021), dilakukan sesi kunjungan atau ”visitor” bagi masyarakat. Setiap hari dibuka empat sesi, yakni mulai dari pukul 09.00 hingga pukul 15.00.
”Sesi-sesi tersebut diberikan, antara lain, untuk anak sekolah yang terlibat penghijauan, vaksinator, tokoh-tokoh pemuda, atlet, dan pemerintah desa. Ini gratis, tetapi ada syarat seperti sudah dua kali vaksin Covid-19, masuk menggunakan aplikasi Peduli Lindungi, serta antigen yang juga disediakan gratis,” kata Eka.
Pantauan Kompas, sejak pukul 08.00 Wita, pengunjung telah tiba di kawasan Masjid Nurul Bilad, kawasan Mandalika yang menjadi lokasi keberangkatan.
Begitu tiba, bagi yang belum memiliki hasil tes antigen, langsung diarahkan ke tenda tes. Selain di lokasi, masyarakat juga bisa mendapatkan tes gratis di sejumlah fasilitas kesehatan.
Setelah tes antigen dan negatif, mereka selanjutnya diarahkan ke titik pelaporan atau check point. Di sana, calon penonton mesti melakukan pemindaian kode batang melalui aplikasi Peduli Lindungi. Setelah itu, petugas memberikan kartu tanda kunjungan yang akan digunakan selama di area sirkuit.
Setelah menunggu, para pengunjung kemudian naik ke shuttle bus yang membawa mereka ke area tribune 6 di sisi barat di luar pagar Sirkuit Mandalika. Begitu tiba, pengunjung tidak langsung masuk, tetapi melewati pemeriksaan aparat keamanan.
Dari sana, pengunjung bisa melihat langsung sirkuit dari jarak dekat. Mereka juga bisa naik ke tribune untuk berfoto. Meski demikian, para pengunjung hanya punya waktu 30 menit. Terlihat mereka sangat menikmati dan antusias berada di area tribune.
Setelah 30 menit, rombongan lain datang. Adapun rombongan sebelumnya kemudian diminta turun. Selama berada di area tribune, pengunjung diwajibkan tetap mengenakan masker dan menjaga jarak.
Sesi kunjungan tersebut terus berlangsung secara bergiliran sejak pagi hingga sore. Namun, tidak semua beruntung melihat langsung para pebalap memacu motor di sirkuit. Baru pada sesi siang sekitar pukul 14.00 mulai ada latihan oleh para pebalap.
Latihan bebas berlangsung dua putaran. Raung kendaraan di sirkuit terdengar begitu latihan dimulai. Setiap kali pebalap melintas di depan mereka, para pengunjung bersorak gembira dari atas tribune.
Hal serupa terjadi pada sesi kualifikasi. Pengunjung semakin ramai, bahkan tribune enam penuh. Balapan selama sekitar 40 menit benar-benar mencuri perhatian. Sesekali, mereka melambaikan tangan atau bertepuk tangan memberikan semangat kepada pebalap.
”Saya terkejut ketika sampai di sini. Lintasannya cantik sekali. Apa yang saya lihat di media dengan aslinya ternyata sama. Saat ada balapan tadi, saya gemetaran. Benar-benar luar biasa karena selama ini nonton di televisi saja,” kata Ahmad Kazzuani (31) asal Bertais, Mataram.
Ridwan (33) asal Batujai, Lombok Tengah, juga mengaku sangat antusias dengan adanya balapan langsung di Sirkuit Mandalika. Apalagi ia baru pertama kali masuk ke kawasan Sirkuit Mandalika. ”Seperti masyarakat NTB lain, saya tidak menyangka akan ada ini. Saya bangga,” kata Ridwan.
Lalu Mulyadi, pengunjung lainnya, mengatakan, dirinya senang bisa melihat pebalap dengan sepeda motornya secara langsung. ”Ini baru mendengar dan melihat langsung. Suara motornya saja sudah bikin merinding. Kebayang ajang World Superbike minggu depan,” kata Mulyadi.
Dalam IATC, Indonesia akan diwakili enam pebalap. Empat orang merupakan pebalap reguler dan dua orang lainnya mendapat wild card. Empat pebalap reguler tersebut adalah Herlian Dandi, Herjun Atna Firdaus, Dheyo Wahyu, dan Fadillah Arbi yang telah mewakili Indonesia sejak musim 2020. Sementara dua pebalap yang mendapatkan wild card adalah Veda Ega Pratama (12) dan Reykat Yusuf Fadillah (13).