Bangkitkan Geliat Wisata Bali di Balik Tiga Kejuaraan
Tiga kejuaraan bulu tangkis kelas dunia akan berlangsung di Bali pada November-Desember ini. Semuanya diharapkan turut membantu membangkitkan geliat wisata di Bali maupun Indonesia di samping menjaga geliat kompetisi.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH, YULIA SAPTHIANI
·5 menit baca
NUSA DUA, KOMPAS — Tiga kejuaraan bulu tangkis internasional di Bali secara beruntun, 16 November-5 Desember 2021, diharapkan turut membantu geliat wisata Bali, sambil menjaga semangat berkompetisi para atlet.
”Selama pandemi Covid-19, semua sektor terdampak, terutama dunia wisata di Bali yang menjadi wajah Indonesia. Semoga dengan adanya tiga kejuaraan bulu tangkis di Bali ini, pariwisata Bali maupun Indonesia bisa kembali bangkit. Semua pemain elite dunia yang berpartisipasi di Bali harus diberi pelayanan terbaik agar bisa menjadi duta promosi Bali selepas mengikuti kejuaraan tersebut,” ujar Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) Agung Firman Sampurna dalam konferensi pers, Kamis (11/11/2021).
Ketiga kejuaraan tersebut adalah Daihatsu Indonesia Masters 2021 BWF World Tour Super 750 berhadiah total 600.000 dollar AS pada 16-21 November, SimInvest Indonesia Open 2021 level Super 1000 berhadiah total 850.000 dollar AS pada 23-28 November, dan BWF World Tour Finals berhadiah total 1,5 juta dollar AS pada 1-15 Desember. Semua kejuaraan itu berlangsung di Bali International Convention Centre & Westin Resort, Nusa Dua, Bali.
”Ketiga kejuaraan itu digelar dengan protokol kesehatan ketat, menerapkan sistem gelembung, dan tanpa penonton. Kondisi Bali pun kondusif karena 80 persen masyarakatnya sudah divaksin Covid-19. Bahkan, tingkat vaksinasi di Nusa Dua sudah 100 persen. Kami berusaha memastikan semua kejuaraan berlangsung dengan aman, nyaman, dan adil untuk semua peserta,” kata Agung.
Agung mengatakan, kejuaraan itu diikuti para atlet elite dunia. Pada SimInvest Indonesia Terbuka 2021, ajang yang tahun ini menjadi kejuaraan terbuka dengan hadiah terbesar di dunia, terdapat 256 atlet elite dunia yang berpartisipasi, yakni 32 besar dunia di tiap nomor pertandingan.
Pemain top dunia yang hadir antara lain tunggal putra Denmark Viktor Axelsen, Kento Momota (Jepang), Chou Tien Chen (Taiwan), dan juara All England, Lee Zii Jia (Malaysia). Di bagian putri terdapat pemain terbaik Jepang Akane Yamaguchi, PV Sindhu (India), dan andalan Thailand, Ratchanok Intanon.
Adapun Indonesia dipastikan menurunkan semua kekuatan terbaik di tiap sektor. Mereka antara lain tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie serta ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, dan Fajar Alfian/Rian Ardianto. Selain itu, ganda putri peraih emas Olimpiade Tokyo, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, serta ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.
”Semua pemain sudah tiba di Bali sejak Selasa (9/11/2021). Mereka juga sudah mulai latihan di tempat pertandingan,” kata Agung.
Tidak pasang target
Kendati bergengsi, PBSI tidak memasang target khusus kepada pemain Indonesia, yang sebagian besar kelelahan setelah mengikuti sejumlah kejuaraan beruntun di Eropa, dimulai dari Piala Sudirman 2021 di Finlandia pada 26 September-3 Oktober, disusul Piala Thomas dan Uber 2020 di Denmark, 9-17 Oktober 2021. Di luar ajang beregu itu, mereka mengikuti kejuaraan terbuka Perancis, Belgia, dan Jerman.
”Saya paham pasti para pemain kelelahan. Makanya, saya tidak berbicara target di tiga kejuaraan di Bali ini. Saya hanya minta mereka mengeluarkan kemampuan terbaik. Dengan begitu, hasilnya tidak mengecewakan,” ungkap Agung.
Fajar menuturkan, kelelahan menghantui pemain setelah tujuh minggu mengikuti kejuaraan di Eropa. Bahkan, dia mengaku punggungnya sulit digerakkan setelah membantu merebut lagi Piala Thomas. Namun, hal itu disadari sebagai risiko menjadi atlet. Kini tugas utamanya adalah mengoptimalkan masa pemulihan, dengan istirahat, mengonsumsi makanan bergizi, dan menjaga fokus serta mental dengan baik.
”Selanjutnya, memasuki kejuaraan, kami bakal mengeluarkan kemampuan terbaik setahap demi setahap. Kami yakin tidak ada yang tidak mungkin, yang penting usaha dulu,” jelasnya.
Untuk itu, walau lelah, para pemain tetap menginginkan yang terbaik setiap mengikuti kejuaraan. Apalagi ajang di Bali, nuansanya bertanding sekaligus berlibur. Mereka antusias menyambut tiga kejuaraan yang ada tersebut. ”Lagi pula, tiga gelaran ini sangat bergengsi, seperti SimInvest Indonesia Terbuka 2021. Jadi, meski lelah, saya tetap ingin menang di sini,” tutur Fajar.
Komisaris Utama Sinarmas Sekuritas Ferita Tanudjaja menyampaikan, ini untuk pertama kali pihaknya melalui brand SimInvest mendukung ajang bulu tangkis internasional di Indonesia. SimInvest adalah aplikasi investasi yang fokus menyasar generasi milenial yang punya semangat tinggi berinvestasi beberapa tahun terakhir.
”Kami harap ajang ini bisa membantu generasi muda, terutama atlet bulu tangkis Indonesia meraih mimpi berprestasi tertinggi. Setidaknya, gelaran ini bisa mengembalikan geliat kompetisi bulu tangkis di Indonesia setelah terdampak pandemi Covid-19,” ujarnya.
Saya paham pasti para pemain kelelahan. Makanya, saya tidak berbicara target di tiga kejuaraan di Bali ini. Saya hanya minta mereka mengeluarkan kemampuan terbaik.
SimInvest Indonesia Terbuka meneruskan penyelenggaraan turnamen tahunan Indonesia Terbuka yang pertama kali diselenggarakan di Jakarta pada 1982. Pada 2020, turnamen ini tidak diselenggarakan karena pandemi Covid-19.
Selamat datang
Sebanyak 256 atlet yang telah tiba di ”gelembung” Westin Resort, Nusa Dua, Bali, mengikuti acara sambutan selamat datang pada Festival Bulu Tangkis Indonesia, Kamis malam. Sebagian besar dari mereka, yang datang setelah mengikuti kejuaraan di Eropa selama dua bulan, diangkut ke Bali dengan menggunakan pesawat carter dari Jakarta pada 9 dan 10 November. Sesuai peraturan BWF, semua atlet harus sudah berada di dalam ”gelembung” paling lambat pada 10 November.
Suasana budaya Bali dihadirkan dalam gelembung itu. Dalam acara penyambutan, atlet disuguhi acara tari-tarian Bali. Sebagai sarana hiburan di dalam gelembung disediakan pula meja biliar, meja pingpong, serta akses ke pantai di sekitar hotel.
Gelembung ini juga menjadi tempat reuni keluarga bagi atlet Indonesia yang meninggalkan keluarganya ke Eropa selama dua bulan. Di antara mereka yang membawa keluarga ke dalam gelembung adalah Mohammad Ahsan, Hendra Setiawan, dan Marcus Fernaldi Gideon.
”Sudah dua bulan enggak ketemu, jadi kami menyempatkan bertemu di sini sebelum bertanding lagi,” ujar Ahsan sambil bermain dengan ketiga anaknya.
Setelah tampil di Bali, Ahsan dan pemain lain yang lolos kualifikasi akan tampil dalam Kejuaraan Dunia di Huelva, Spanyol, Desember.