Menjalani turnamen kelima pada pekan ketujuh di Eropa, atlet bulu tangkis harus mengesampingkan rasa lelah. Bekal mereka saat memasuki lapangan adalah menikmati setiap pertandingan.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
SAARBRUECKEN, KAMIS — Dengan sikap berusaha menikmati pertandingan, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto melaju ke perempat final turnamen bulu tangkis Hylo Terbuka BWF World Tour Super 500 di Saarbruecken, Jerman. Ini menjadi perempat final ketiga ganda putra peringkat ketujuh dunia tersebut dalam tiga turnamen beruntun setelah Denmark Terbuka Super 1000 dan Perancis Terbuka Super 500. Di Perancis, pekan lalu, mereka bertahan hingga semifinal sebelum dikalahkan rekan latihan di pelatnas, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon.
Tiket perempat final Hylo Terbuka didapat setelah Fajar/Rian mengalahkan pasangan Inggris, Callum Hemming/Steven Stallwood, 21-16, 21-19, pada babak kedua, Kamis (4/11/2021). Dalam laga delapan besar, Jumat, Fajar/Rian akan melawan sesama pemain pelatnas lainnya, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan, yang tampil gemilang dengan mengalahkan unggulan kedelapan, Lu Ching Yao/Yang Po Han (Taiwan), 25-23, 14-21, 21-19. Kemenangan juara Belgia International Challenge, pekan lalu, itu diraih setelah tertinggal 6-11 pada gim ketiga.
”Di tengah kondisi capek, modal untuk menjalani pertandingan hanya menikmati saja. Saya tidak memikirkan hasil, yang penting adalah fokus pada setiap perebutan poin dan mencoba memberikan yang terbaik pada setiap pertandingan,” ujar Rian.
Pentingnya menjaga fokus juga disampaikan Fajar. ”Saya capek, lawan juga sama karena semua harus menjalani pertandingan padat. Solusinya, kami harus bisa menjaga kondisi dan pola pikir, yaitu harus bisa menjaga fokus,” kata Fajar.
Bagi sebagian besar pemain Indonesia, Hylo Terbuka menjadi kejuaraan kelima beruntun di Eropa. Tiba pada pekan keempat September, skuad ”Merah Putih” dan pemain-pemain dari negara kuat bulu tangkis mengawali tur dengan bertanding dalam kejuaraan beregu Piala Sudirman di Finlandia, lalu Piala Thomas dan Uber di Denmark.
Setelah itu mereka bersaing di ajang individu, yaitu Denmark Terbuka, Perancis Terbuka, lalu Hylo Terbuka. Pada pekan yang sama dengan Denmark dan Perancis Terbuka, sebagian pemain bertanding dalam turnamen lain, yaitu Ceko Terbuka dan Belgia International Challenge.
Saya capek, lawan juga sama karena semua harus menjalani pertandingan padat. Solusinya, kami harus bisa menjaga kondisi dan pola pikir, yaitu harus bisa menjaga fokus.
Dengan kondisi ini, pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi mengatakan, Fajar/Rian dan pemain lain yang melewati perjalanan panjang harus bermain dengan lebih efisien. ”Artinya, mereka harus bermain dengan strategi menempatkan bola-bola dengan arah akurat yang menyulitkan lawan. Mereka juga harus pintar mengatur irama permainan,” kata Herry.
Selain Fajar/Rian, lima ganda putra lainnya tampil pada babak kedua yang berlangsung hingga Jumat dini hari waktu Indonesia. Selain Fajar/Rian, Kevin/Marcus, dan pasangan senior Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, tampil pula tiga pasangan pelapis.
Akan tetapi, dalam pertandingan sesi awal, Kamis, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana kalah dari unggulan keenam, Ben Lane/Sean Vendy (Inggris), 14-21, 15-21. Asisten pelatih ganda putra Aryono Miranat menilai, Fikri/Bagas banyak membuat kesalahan yang menguntungkan lawan.
Pada ganda campuran, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja, menantang unggulan pertama, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai, pada perempat final. Menghadapi lawan yang selalu mengalahkan mereka dalam lima pertemuan sebelumnya, Hafiz/Gloria telah membahas strategi bersama pelatih ganda campuran, Nova Widhianto.
Namun, seperti ketika memenangi babak kedua, seperti dikatakan Gloria, hal lain yang harus dipertahankan adalah keyakinan bisa tampil bertanding dengan baik dan menjaga fokus. Pada babak kedua, pasangan yang ditempatkan sebagai unggulan kelima itu mengalahkan Jeppe Bay/Sara Lundgaard (Denmark), 21-11, 21-17.
Meski berstatus sebagai ganda campuran nomor dua Indonesia, Hafiz/Gloria tak bisa tampil konsisten. Sejak berpasangan pada Oktober 2017, mereka hanya meraih satu gelar juara, yaitu dari Thailand Terbuka 2018. Adapun pada tahun ini, hasil terbaik sebelum tampil di Hylo Terbuka adalah perempat final Thailand Terbuka, Januari. Stagnannya penampilan pasangan peringkat 10 dunia itu membuat mereka tak dipilih masuk dalam tim Piala Sudirman.
Laga perempat final akan dijalani ganda campuran lainnya, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, yaitu melawan Niclas Nohr/Amalie Magelund (Denmark).