Liverpool kurang sabar membongkar pertahanan lawannya ketika tertinggal gol. Tak pelak, ”Si Merah” lantas dibekap West Ham United, 2-3, dan gagal melampaui rekor 25 laga tidak terkalahkan.
Oleh
I Gusti Agung Bagus Angga Putra
·4 menit baca
AP PHOTO/IAN WALTON
Penyerang Liverpool, Mohamed Salah, tampak lesu seusai timnya dikalahkan West Ham United, 2-3, dalam laga pekan kesebelas Liga Inggris di Stadion Olimpiade London, London, Inggris, Senin (8/11/2021) dini hari WIB.
LONDON, SENIN — West Ham United menghadirkan nelangsa perdana bagi Liverpool di Liga Inggris pada musim ini, Senin (8/11/2021) dini hari WIB. West Ham menggusur posisi sekaligus menghentikan rentetan 25 laga tidak terkalahkan ”Si Merah” di berbagai kompetisi. Liverpool takluk, 2-3.
Padahal, sebelum laga di Stadion Olimpiade London itu digelar, Manajer Liverpool Juergen Klopp telah bertekad meraih poin guna mengejar Chelsea di puncak klasemen sekaligus menorehkan sejarah baru, yaitu tidak terkalahkan dalam 26 laga berturut-turut.
Jika itu tercapai, Klopp melampaui rekor Liverpool bersama manajer Bob Paisley pada tahun 1982. Kala itu, Liverpool asuhan Paisley tidak terkalahkan di 25 laga beruntun sejak Maret hingga September 1982.
Maka itu, bagi Klopp, laga melawan West Ham, tim London Timur, bermakna ganda. Ada misi khusus yang diemban pasukan Liverpool pada laga itu. Sayangnya, misi tersebut tidak berjalan mulus di lapangan Stadion London.
AP PHOTO/IAN WALTON
Manajer Liverpool Jurgen Klopp (kanan) memberikan instruksi kepada pemainnya saat melawan West Ham United dalam pekan kesebelas Liga Inggris di Stadion Olimpiade London, London, Inggris, Senin (8/11/2021) dini hari WIB. Liverpool takluk, 2-3, pada laga itu.
Laga baru empat menit berjalan, Liverpool langsung dikejutkan gol bunuh diri kiper Alisson Becker. Kiper tim nasional sepak bola Brasil itu hendak menangkap bola sepak pojok lawan, tetapi kurang sempurna. Bola masuk ke gawangnya sendiri setelah berbelok arah terkena jari tangan kirinya.
Para pemain Liverpool sempat memprotes gol itu karena Becker dianggap terganggu oleh bek tengah West Ham, Angelo Ogbonna, saat berupaya menangkap bola. Gol itu tetap disahkan wasit Craig Pawson setelah meminta peninjauan VAR (asisten wasit peninjau video).
Itu pelanggaran yang jelas terhadap Alisson. Bagaimana tidak? Saat Anda melihat dinamika situasi di lapangan, bagaimana bisa itu bukan pelanggaran? (Juergen Klopp)
Liverpool baru bisa menyamakan kedudukan pada menit ke-41 melalui tendangan bebas bek sayap Trent Alexander-Arnold. Di babak kedua, Liverpool kembali tertinggal lewat gol Pablo Fornals pada menit ke-67. West Ham bahkan memperlebar keunggulannya di babak itu, yaitu menjadi 3-1, berkat sundulan bek tengah Kurt Zouma pada menit ke-74.
Menyadari kondisi tertinggal dua gol dari lawan bisa mengancam misinya, Klopp menginstruksikan pemainnya untuk lebih agresif menyerang. Alhasil, Liverpool mencatatkan penguasaan bola hingga 70 persen. Mereka juga menorehkan 16 tembakan ke gawang lawan, lima di antaranya mengarah tepat ke sasaran.
AP PHOTO/IAN WALTON
Para pemain West Ham United merayakan gol setelah kiper Liverpool, Alisson Becker (bawah), gagal mengantisipasi tendangan pojok dalam pekan kesebelas Liga Inggris di Stadion Olimpiade London, London, Inggris, Senin (8/11/2021) dini hari WIB. Wasit melihat VAR untuk mengesahkan gol ini dari potensi pelanggaran terhadap kiper.
Kondisi itu sangat asing bagi Liverpool setelah terbiasa tidak terkalahkan selama 25 laga di berbagai kompetisi sebelum laga itu. Musim ini, Liverpool juga belum pernah tertinggal lebih dari satu gol. Maka itu, mereka terlihat amat berambisi untuk segera menyamakan kedudukan dan berbalik unggul.
Namun, usaha tersebut menguap sia-sia lantaran para pemain ”Si Merah” terlihat kurang tenang dan terburu-buru dalam menyelesaikan peluang mencetak gol. Dorongan untuk tidak kalah demi mengejar target meraih rekor berubah menjadi beban. Di lain pihak, tampil disiplinnya barisan pertahanan West Ham juga kian menyulitkan para pemain Liverpool untuk menyamakan skor.
”Kami harusnya lebih bersabar dan mencetak gol penyeimbang yang pantas. Menurut saya, kami terlalu terburu-buru di babak kedua,” ucap bek tengah Liverpool, Virgil van Dijk, seusai laga dikutip dari laman resmi Liverpool.
Liverpool akhirnya mampu memperkecil ketertinggalannya, yaitu menjadi 2-3, berkat gol Divock Origi pada menit ke-83. Akan tetapi, tidak ada lagi gol tercipta hingga laga itu berakhir. Liverpool pun harus merelakan tim tuan rumah menyegel poin penuh.
TANGKAPAN LAYAR GOOGLE
Peringkat 10 besar klasemen sementara Liga Primer Inggris hingga Senin (8/11/2021) malam.
Kekalahan 2-3 itu memberikan noda kedua bagi Liverpool karena mereka harus turun satu peringkat di klasemen sementara Liga Inggris. Liverpool kini berada di peringkat keempat dengan koleksi 22 poin, adapun West Ham naik ke posisi ketiga dengan raihan 23 poin.
Serupa Van Dijk, Klopp tidak mampu menutupi kekecewaannya. Menurut dia, timnya semestinya bisa mengendalikan permainan di babak kedua. Namun, Klopp melihat para pemainnya terlalu terburu-buru dan kehilangan kesabaran. Situasi itu membuat mereka kerap membuang peluang dan salah melakukan operan.
Menyalahkan wasit
Di sisi lain, Klopp kecewa dengan keputusan wasit pada laga itu. Ia nampak naik pitam dan memprotes dua keputusan wasit yang dia anggap merugikan Liverpool. Keputusan pertama adalah saat wasit tidak menganulir gol pembuka West Ham. Menurut Klopp, tindakan Ogbonna ke Becker adalah sebuah pelanggaran sehingga gol semestinya tidak disahkan.
Kedua, Klopp menyesalkan keputusan wasit Pawson tidak mengeluarkan Aaron Cresswell, bek West Ham, di babak pertama karena melanggar gelandang Jordan Henderson. ”Kami kalah dalam laga itu. Namun, saya pikir, itu pelanggaran yang jelas terhadap Alisson. Bagaimana tidak? Saat Anda melihat dinamika situasi di lapangan, bagaimana bisa itu bukan pelanggaran?” kata Klopp.
AP PHOTO/IAN WALTON
Kapten Liverpool, Jordan Henderson, menggiring bola saat melawan West Ham United dalam pekan kesebelas Liga Inggris di Stadion Olimpiade London, London, Inggris, Senin (8/11/2021) dini hari WIB. Liverpool takluk, 2-3, pada laga itu.
Adapun mantan pemain Liverpool, Jamie Carragher, menilai kegagalan mengantisipasi situasi bola mati menjadi penyebab kekalahan Liverpool dari West Ham. Dua dari tiga gol West Ham di laga itu lahir dari tendangan pojok.
West Ham adalah satu-satunya tim dalam dua musim terakhir di Liga Inggris yang mencatatkan lebih dari 10 gol lewat situasi bola mati. Jumlah gol itu melampaui Chelsea dan Southampton yang sama-sama mencatatkan delapan gol dari situasi bola mati. (AFP/REUTERS)