Hasil kurang memuaskan didapat sejumlah tim papan atas di pekan kesembilan Serie A Liga Italia. Inter Milan gagal memangkas jarak dengan dua pesaing di atasnya. Napoli pun gagal memperkokoh posisinya di puncak klasemen.
Oleh
Adrian Fajriansyah
·3 menit baca
MILAN, SENIN — Sejumlah tim papan atas gagal mengambil peluang untuk memangkas atau menjaga jarak dengan pesaingnya dalam pekan kesembilan Serie A Liga Italia. Inter Milan harus puas berbagi satu poin dengan tamunya, Juventus setelah bermain imbang 1-1. Padahal, pemimpin klasemen sementara, Napoli, ditahan imbang tanpa gol oleh tuan rumah, AS Roma.
Dalam laga menghadapi Juventus yang tengah berupaya bangkit di Stadion San Siro, Milan, Senin (25/10/2021), Inter Milan memimpin lebih dahulu melalui gol penyerang Edin Dzeko pada menit ke-17. Namun, setelah itu, Juventus mampu menguasai permainan dan sukses menyamakan kedudukan jelang laga usai, lewat gol penalti penyerang Paulo Dybala di menit ke-89.
”Kami sangat kecewa dengan hasil ini. Saya berada di dekat insiden itu (hadiah penalti untuk Juventus), sepertinya tidak banyak (tendangan tinggi bek sayap kanan Inter, Denzel Dumfries, ke bek sayap kiri Juventus, Alex Sandro), lalu VAR menghubungi dan mereka memberikan penalti tersebut. Jelas, kami sangat kecewa dengan cara laga ini berakhir,” tutur bek Inter Stefan de Vrij, dilansir Football-Italia, Senin.
Hasil itu membuat Inter Milan tertahan di peringkat ketiga dengan 18 poin dari sembilan laga. Klub berjuluk ”Si Ular Besar” ini gagal memangkas jarak maksimal dengan dua pesaingnya di atas. Satu poin itu menyebabkan mereka masih tertinggal tujuh poin di bawah AC Milan di urutan kedua dan Napoli di puncak klasemen yang masing-masing mengoleksi 25 poin dari sembilan laga. Andai bisa meraih tiga poin, mereka hanya tertinggal lima poin dari dua klub tersebut.
Adapun Juventus beranjak satu peringkat ke urutan keenam dengan 15 poin dari sembilan poin. ”Kami adalah Juventus, kami selalu bermain untuk menang, tetapi kami menghadapi tim yang sangat kuat dan mengingat jalannya pertandingan. Kami cuma mencoba menang dengan satu gol, tetapi kami akan kesulitan ketika mereka mencetak gol melawan kami. Maka itu, kami puas dengan satu poin ini,” terang Dybala kepada DAZN.
AC Milan ambil keuntungan
Sebelumnya, AC Milan menang 4-2 atas tuan rumah, Bologna, Minggu (24/10). Klub berjuluk ”Setan Merah” ini justru berhasil mengambil keuntungan di pekan ini. Poin penuh itu membuat mereka sukses menyamakan poin dengan Napoli.
Bagi Pelatih AC Milan Stefano Pioli, kemenangan itu telah memberikan kepercayaan diri bagi tim untuk terus bersaing di puncak klasemen. ”Ini merupakan kemenangan yang sangat penting, sangat penting. Apalagi, setelah ini, kami bakal menghadapi laga-laga yang sulit dalam lanjutan Liga Champions ataupun Serie A,” ujarnya.
Sementara itu, dua klub kuda hitam gagal memaksimalkan peluang untuk merangsek ke papan atas. Atalanta ditahan imbang 1-1 oleh tamunya, Udinese, Minggu. Dengan satu poin itu, klub berjuluk ”Sang Dewi” ini harus puas naik satu tingkat ke peringkat kelima dengan 15 poin dari sembilan laga. Andai menang, mereka sejatinya bisa menyalip posisi AS Roma di tempat keempat dengan 16 poin dari sembilan laga.
Ini merupakan kemenangan yang sangat penting, sangat penting. Apalagi, setelah ini, kami bakal menghadapi laga-laga yang sulit, dalam lanjutan Liga Champions ataupun Serie A.
Nasib lebih naas dialami Lazio. Berlaga menghadapi tuan rumah Hellas Verona yang berusaha bangkit dari papan bawah, Minggu, klub berjuluk ”Elang Biru” ini justru kalah telak 1-4. Hasil itu membuat mereka melorot dari urutan kelima menjadi urutan kedelapan dengan 14 poin dari sembilan laga. Padahal, kalau menang, mereka berkesempatan mengudeta posisi saudara sekotanya, AS Roma.
”Hasil itu menunjukkan bahwa ada masalah mental yang serius dalam tim ini. Tidak ada alasan kelelahan fisik seusai bermain di Liga Europa karena hanya dua pemain yang bermain selama 90 menit dalam kompetisi tersebut. Hasil itu benar-benar mengejutkan saya. Tim ini sadar betul betapa pentingnya pertandingan ini. Namun, mereka justru meleleh seperti salju di bawah sinar matahari. Verona jauh lebih agresif dan mereka mendominasi kami,” kata Pelatih Lazio Maurizio Sarri.