Juventus mulai bisa melepas ketergantungan pada Cristiano Ronaldo. Mereka menikmati enam kemenangan beruntun lewat pengorbanan bersama sebagai satu tim.
Oleh
Kelvin Hianusa
·4 menit baca
SAINT PETERSBURG, KAMIS — Juventus sempat kehilangan jati dirinya pada awal musim karena kepindahan sang megabintang Cristiano Ronaldo. Perlahan tetapi pasti, ”Si Nyonya Besar” mulai menemukan karakter permainan baru lewat kesatuan tim. Sekarang, skuad asuhan Massimiliano Allegri ini sedang menikmati embusan ”angin surga” dengan memenangi enam laga beruntun.
Tren kemenangan beruntun Juve berlanjut di babak grup Liga Champions, Kamis (21/10/2021). Mereka mencuri kemenangan tipis atas tuan rumah Zenit St Petersburg, 1-0, lewat gol semata wayang striker Dejan Kulusevski pada menit-menit akhir pertandingan.
Datang dari bangku cadangan, Kulusevski mencetak gol penentu lewat sundulan pada menit ke-86. Penyerang 21 tahun ini memanfaatkan umpan silang terukur dari bek sayap Mattia de Sciglio. Gol tersebut menjadi oase bagi Juve yang tidak bisa berbuat banyak dalam rapatnya pertahanan tuan rumah.
”Saya tidak akan melupakan gol ini selama saya hidup. Ini gol pertama saya di Liga Champions dan gol pertama musim ini. Kami bermain buruk pada babak pertama dan kedua, tetapi bisa menang juga. Gol dan kemenangan ini sangat penting,” ucap Kulusevski seusai laga.
Juve yang tampil dengan skuad utama, bersama penyerang Federico Chiesa dan gelandang Manuel Locatelli, memang lebih dominan lewat penguasaan bola 57,8 persen. Namun, laga ini sebenarnya lebih condong berakhir seri. Zenit mampu merepotkan lewat pertahanan solid nan agresif, sambil mencari celah untuk menyerang balik.
Lewat hasil ini, Si Nyonya Besar sekarang sudah mencatat enam kali kemenangan beruntun di seluruh kompetisi. Hasil tersebut diraih seusai mengawali awal musim dengan hanya 1 kali menang dari 5 laga.
Uniknya, empat kemenangan terakhir Chiesa dan rekan-rekan selalu berakhir dengan hasil 1-0. Keunggulan tipis itu memang kurang meyakinkan, tetapi sekaligus menandakan konsistensi mereka. Juve mulai menemukan keseimbangan permainan, terutama di lini bertahan.
”Semua kemenangan setelah awal musim yang sulit sangatlah penting. Sekarang kami bisa menatap laga besar selanjutnya pada hari Minggu dan melanjutkan tren ini (menang tipis), karena menang 1-0 juga merupakan hasil penting,” ucap bek veteran Leonardo Bonucci.
Kata Bonucci, timnya saat ini lebih punya determinasi di lapangan. Mereka sadar tidak bisa lagi memanfaatkan kehebatan seorang megabintang seperti Ronaldo pada musim ini. Jika ingin menang, mereka harus berkorban bersama di lapangan. Itulah yang diperlihatkan dalam laga versus Zenit.
”Beberapa saat lalu, kami kehilangan karakter Juve yang sebenarnya. Kami bermain dengan seorang juara sejati dan berharap dia bisa bermain bagus. Itu membuat kami kehilangan gairah untuk menderita berkorban bersama. Pelatih kami telah mengembalikan spirit dan kerendahan hati kami untuk bekerja sama demi sebuah hasil,” jelas Bonucci yang semakin solid berduet dengan Matthijs de Ligt.
Beberapa saat lalu, kami kehilangan karakter Juve yang sebenarnya. Kami bermain dengan seorang juara sejati dan berharap dia bisa bermain bagus.
”Angin surga” ini akan jadi modal berharga bagi Juve untuk menuju akhir pekan. Mereka sudah ditunggu sang rival sekaligus juara bertahan Liga Italia, Inter Milan, di Stadion Giuseppe Meazza, Senin dini hari WIB.
Allegri mengaku sama sekali belum puas dengan penampilan anak asuhnya. Dia melihat timnya masih kurang kreatif saat berhadapan dengan pertahanan kokoh. Terbukti, umpan di sepertiga akhir sering sekali berakhir di kaki lawan. Mereka pun nyaris dihukum dengan banyaknya serangan balik.
”Ini sama sekali bukan performa yang hebat. Namun, kami bisa mengambil hasilnya dan menempatkan diri di posisi yang kuat. Kami butuh lebih konsisten. Dengan hasil bagus dan penampilan buruk, itu akan menjadi perpaduan sempurna agar kami lebih terpacu pada akhir pekan nanti,” jelas Allegri.
Juve sekarang memuncaki klasemen sementara Grup H lewat hasil sempurna, 9 poin dari 3 laga. Di luar dugaan, Si Nyonya Besar mampu mengungguli juara bertahan Liga Champions yang sementara berada di peringkat kedua, Chelsea (6 poin).
Pada laga lain, Chelsea sukses membenamkan Malmoe FF, 4-0, di Stadion Stamford Bridge. Sang juara bertahan tak mengalami kesulitan berarti menghadapi juru klasemen grup. Lewat dua gol penalti Jorginho, mereka terus menempel Juve.
Hanya saja, kemenangan itu harus dibayar mahal oleh Chelsea. Dua penyerang andalan mereka, Romelu Lukaku dan Timo Werner, harus diganti pada babak pertama akibat cedera. ”Kami harus menemukan solusinya. Kami akan mencoba berpikir positif karena kami pernah menang sebelumnya tanpa keduanya,” ucap Manajer Chelsea Thomas Tuchel. (AP/REUTERS)